Akuisisi Lahan Rampung, Crown Group Bangun SkyTrees, Proyek Pertama di Amerika Serikat

SkyTrees merupakan proyek pertama Crown Group di luar Australia. Proyek mixed-use senilai Rp8 triliun ini menggabungkan kondominium dengan hotel.

Proyek SkyTrees besutan Crown Group didesain Koichi Takada Architects dengan bentuk menyerupai gaun Marilyn Monroe.
Proyek SkyTrees besutan Crown Group didesain Koichi Takada Architects dengan bentuk menyerupai gaun Marilyn Monroe.

RealEstat.id (Jakarta) - Pengembang asal Sydney, Australia, Crown Group memulai petualangan baru dengan memasuki pasar properti Amerika Serikat. Di Los Angeles, California, perusahaan besutan Iwan Sunito dan Paul Sathio ini mengembangkan proyek mixed-use (kondominium dan hotel) senilai tinggi Rp8 triliun. Proyek bertajuk SkyTrees ini digadang mampu membawa sentuhan gaya hidup Australia ke distrik Pusat Kota LA yang tengah berkembang.

Menara setinggi 43 lantai yang didesain unik ini dirancang  Koichi Takada Architects yang akan mewujudkan filosofi Crown Group, di mana arsitektur diilhami visi futuristik tentang cara hidup baru. Proyek yang berlokasi di 1111 Hill Street ini diprediksi akan menjadi landmark yang ikonik bagi kota Los Angeles dan diharapkan akan selesai pada 2024.

Baca Juga: WFH Bawa Berkah Bagi Hotel SKYE Suites Milik Crown Group

Proyek ini akan terdiri dari 319 unit kondominium dengan fasilitas eksklusif bagi para penghuni di dua lantai teratas dan desain fasad yang merujuk pohon-pohon redwood tua California yang berukuran raksasa. 

Kanopi jalan yang dramatis akan memayungi bangunan dan menggabungkan "dinding hijau yang bernafas", dirancang untuk meningkatkan kualitas udara kota dan memperkenalkan fitur lanskap unik di pusat kota.

Kantor perwakilan Crown Group di LA juga sedang dalam proses diskusi dengan beberapa merek hotel mewah untuk menggabungkan 160 unit kamar hotel di lantai yang lebih rendah, ditargetkan untuk menjadi salah satu tempat liburan yang paling diinginkan di tengah kota.

Baca Juga: Ciptakan Rekor, Griya Tawang Arc by Crown Group Terjual Rp55 Miliar

CEO Crown Group, Iwan Sunito mengatakan, pihaknya membeli lahan di tengah kota Los Angeles tersebut pada November 2019. Menurutnya, distrik Downtown yang berkembang di LA telah mengalami transformasi yang signifikan selama dekade terakhir.

Ini dibuktikan dengan ekspansi LA Live, Warner Music dan Spotify mendirikan kantor, pengecer utama seperti Apple, Vans dan Paul Smith juga meluncurkan toko-toko utama mereka, beberapa restoran ikonik berekspansi ke Kawasan tersebut dan banyak pembangunan perumahan, hotel dan komersial juga sedang berlangsung saat ini.

"Sejujurnya sulit untuk menemukan distrik pusat kota kosmopolitan besar di ambang perubahan yang signifikan. Kawasan Downtown mengalami kebangkitan sekali dalam satu generasi—dipicu oleh konvergensi teknologi, media, dan hiburan yang meningkat di Los Angeles. Ada banyak kegiatan investasi dan menarik untuk memikirkan seperti apa Downtown nanti dalam beberapa tahun ke depan. Ini nantinya akan menjadi tempat yang paling dicari untuk tinggal,” tutur Iwan Sunito dalam video conference dengan awak media, Selasa (21/4/2020).

Iwan menambahkan, unit kondominium di SkyTrees menawarkan unit dengan luas 95 m2 - 150 m2, dengan harga perdana USD13.000 per meter persegi.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Properti di Tengah Pandemi Virus Corona

Pada kesempatan yang sama, Head of US Development Crown Group, Patrick Caruso mengatakan, pengembangan ini akan menawarkan titik perbedaan yang menarik bagi pembeli di Downtown LA dan membawa kondominium versi baru bagi mereka yang tinggal di distrik tersebut.

"Ini adalah bagian kota yang berkembang cepat namun ada pilihan terbatas Ketika kita berbicara perihal hunian yang dirancang dengan baik," kata Patrick Caruso. “Mixed-use SkyTrees ini akan menawarkan gaya hidup mewah dengan fasilitas yang belum pernah ada sebelumnya, termasuk fasilitas ekslusif bagi para penghuni atap menara, dikombinasikan dengan hotel bermerek berkualitas yang akan diterima dengan sangat baik oleh mereka yang mencari kondominium baru.”

"Jelas calon pembeli akan mencari penawaran yang lebih beragam, sehingga pendekatan gaya fungsional resor kami yang segar dan unik serta menyatu dengan desain arsitektur yang canggih akan mengisi celah secara signifikan di pasar,” katanya.

Berita Terkait

Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)