Kemudahan dan Edukasi, Kunci Pembuka Pasar Properti Milenial

Terkadang generasi milenial tidak tahu apa manfaat membeli properti bagi future plan mereka. Selain itu, mereka juga tidak tahu harus memulai dari mana.

Foto: realestat.id
Foto: realestat.id

RealEstat.id (Tangerang) – Generasi milenial masih menjadi target utama para pengembang dalam memasarkan produk properti. Betapa tidak, jumlah generasi milenial di Indonesia yang ditengarai berkisar antara sekitar 55 juta hingga 69 juta orang, merupakan ceruk pasar yang besar dan paling prospektif.

Dari angka tersebut, sebanyak 15 juta jiwa generasi milenial berdomisili di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Meski demikian, para pengembang terlihat agak kelimpungan untuk memasarkan produk properti kepada generasi milenial. Pasalnya, mereka ditengarai lebih suka menggunakan uang untuk memenuhi gaya hidup (life style) mereka. Di sisi lain, mereka seperti kurang peduli terhadap investasi, terutama di sektor properti.

Baca Juga: Tips Bagi Generasi Milenial yang Ingin Punya Rumah Dari Kementerian PUPR

Menurut Alvin Andronicus, Chief Marketing Office (CMO) Elevee Condominium, generasi milenial perlu diberi pemahaman terkait future family plan, di mana properti merupakan tempat tinggal yang juga menjadi instrumen investasi yang prospektif dan aman. Menurutnya, hunian tidak hanya soal uang, tapi investasi dan membangun keluarga yang bahagia.

“Generasi milenial yang sudah bekerja dan dapat menabung , rata-rata berusia 27 tahun ke atas. Mereka ini sudah seharusnya diarahkan dan diedukasi kemana uang yang didapatkan itu dipakai. Dan yang paling tepat adalah untuk membeli properti,” jelas Alvin Andronicus dalam acara Elevee Media Talk bertajuk "Membangun Kesadaran Milenial Memiliki Tempat Tinggal" yang dihelat di Alam Sutera, Tangerang, Banten, Senin (17/7/2023).

Alvin menjelaskan, investasi properti seperti tempat tinggal memiliki karakter berbeda dibanding investasi lainnya, karena nilai investasinya selalu naik—kecuali jika membeli di kawasan sunset property.

Baca Juga: Tawarkan Konsep 'Eco Green Living', Elevee Alam Sutera Sediakan Fasilitas 'Forest Park' Seluas 4 Hektar

Dia menuturkan, membeli properti juga tidak selalu harus mengeluarkan uang besar di awal, karena dengan uang muka 5% - 10%, milenial sudah dapat memiliki properti impian mereka. Bahkan, uang muka tersebut pun bisa dicicil beberapa kali.

Jika tidak mampu mencicil secara bertahap kepada pengembang, karena skema cicilan yang terbatas, konsumen dapat mengajukan KPR (kredit pemilikan rumah) kepada bank dengan tenor yang lebih panjang, bahkan hingga 30 tahun.

"Jangan jadikan cicilan ini sebagai beban, karena dengan asumsi penghasilan kita semakin bertambah dari tahun ke tahun, maka cicilan KPR saat ini akan terasa ringan beberapa tahun ke depan. Sementara itu, value dari properti akan meningkat. Maka, jadikan beban cicilan ini sebagai motivasi," kata Alvin.

Baca Juga: Resmi Dirilis Alam Sutera Group, EleVee Raih Rekor MURI

Menurutnya, pihak-pihak yang harus mengedukasi generasi milenial antara lain pengembang, agen properti, perbankan, Pemerintah, dan media massa.

“Kesadaran ini harus terus ditumbuhkan, karena memiliki properti sama saja sedang berinvestasi. Selain itu, saat ini perbankan pun memberikan kemudahan untuk pembiayaan bagi milenial ini,” tegas Alvin Andronicus.

Elevee alam sutera maybank rumah kpr generasi milenial realestat.id dok
Foto: realestat.id
Tenor KPR Hingga 30 Tahun

Pada kesempatan tersebut, Anastasia Retno Pratiwi, Head, Secured Lending Business MayBank menegaskan bahwa perbankan saat ini melihat generasi milenial adalah pasar potensial. Ini dibuktikan dengan pencapaian kredit pembiayaan di segmen hunian sejak 2,5 tahun terakhir didominasi milenial.

“Jumlah nasabah KPR dari generasi milenial mencapai 53% dengan rentang usia antara 27 tahun hingga 39 tahun,” jelas Anastasia Retno Pratiwi. "Pencapaian positif dari pembiayaan KPR ini dengan nilai outstanding sebesar Rp15,9 triliun."

Baca Juga: 16 Tips Memilih dan Membeli Apartemen Bagi Pemula dan Generasi Milenial

Namun Tiwi—demikian dia akrab disapa—tidak menampik bahwa banyak calon konsumen KPR MayBank yang gagal dalam pengajuan pembiayaan properti, karena bermasalah dalam urusan BI checking, terbesar lantaran tersandung masalah kartu kredit.

Terkait KPR bagi milenial, MayBank memberikan kemudahan dengan menawarkan jangka waktu kredit (tenor) yang panjang, bahkan hingga 30 tahun dengan uang muka hanya 5%.

Tak hanya itu, MayBank juga memberikan penawaran bunga fixed selama 20 tahun dengan pola fixed 10 tahun pertama bunga sebesar 7%, sedangkan di 10 tahun kedua dengan bunga 9,55%.

Baca Juga: Pentingnya Literasi Finansial Untuk Tingkatkan Pemasaran Properti

"Konsumen yang berusia 21 tahun sudah dapat menikmati fasilitas KPR MayBank ini, namun saat ini rata-rata usia termuda adalah 23 tahun. Konsumen milenial kami kebanyakan membeli rumah pertama," ungkapnya.

Dengan makin naiknya pendapatan, imbuhnya, konsumen milenial ini dapat saja melunasi cicilan KPR-nya lebih awal. Memang, mereka akan dikenakan penalty, namun menurut Tiwi, hal tersebut masih akan menguntungkan bagi mereka.

Tips Milenial Membeli Properti

Alvin Andronicus mengakui, saat ini perbankan sangat kompetitif dalam menawarkan pembiayaan KPR atau pun KPA dengan memberikan kemudahan-kemudahan dalam pembayarannya.

Diakui, cara bayar yang memudahkan ini tentunya akan diminati oleh generasi milenial yang menurut Alvin memiliki banyak kebutuhan yang bersifat lifestyle, sehingga kebutuhan primer yang juga memiliki karakter investasi ini juga bisa terpenuhi.

Baca Juga: Pengembang Lirik Strategi Omni-channel Dalam Pemasaran Properti

“Namun, yang harus diperhatikan oleh generasi milenial dalam memilih produk properti adalah memilih produk yang tepat, agar nilainya terkerek naik. Idealnya dalam lima tahun ke depan nilainya akan lebih bagus dan memberikan keuntungan. Ini penting, dan ini harus disadari oleh milenial, membeli properti sama saja berinvestasi,” papar Alvin Andronicus.

Menurutnya, saat ini membeli produk properti maka milenial juga harus jeli dan cermat. Maka memiliki produk yang sedang sunrise adalah pilihannya, contohnya di dalam proyek tersebut sudah ada aktivitas kehidupan dan juga dilengkapi fasilitas penunjang.

"Jika ada faktor ini maka transaksi investasi nilainya akan terkerek naik. Seperti di Elevee Condominium ini, berada di kawasan skala kota yang aktivitasnya sudah tumbuh dan berkembang dengan segala fasilitas penunjangnya,” tegas Alvin Andronicus.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto (kiri) dan Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT REI ke-52 dengan tema “Propertinomic Untuk Indonesia Maju” di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 26 April 2024. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto (kiri) dan Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT REI ke-52 dengan tema “Propertinomic Untuk Indonesia Maju” di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 26 April 2024. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia