Kian Melaju, Paramount Enterprise Andalkan Empat Lini Bisnis

Di usia yang ke-17 tahun, nama Paramount Enterprise International, lewat bendera Paramount Land, telah disejajarkan dengan pengembang ternama di Tanah Air.

M Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land (kanan) dan Henry Napitupulu, Direktur Paramount Land  (Foto: realestat.id)
M Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land (kanan) dan Henry Napitupulu, Direktur Paramount Land (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Tangerang) – Nama PT Paramount Enterprise International melejit berkat kesuksesan proyek kota mandiri (township) Gading Serpong yang dikembangkan di atas lahan seluas lebih dari 2.000 hektar.

Bahkan di usianya yang ke-17 tahun, nama Paramount Enterprise International—lewat bendera Paramount Land—telah disejajarkan dengan pengembang-pengembang ternama di Tanah Air.

Paramount Enterprise International kini dikenal sebagai perusahaan properti dan gaya hidup dengan portofolio mencakup perhotelan, layanan kesehatan, dan energi.

Padahal, Paramount Enterprise semula lebih dikenal sebagai 'bandar tanah' yang memiliki banyak landbank. Untuk mengembangkan Gading Serpong pun Paramount mesti berkolaborasi dengan PT Summarecon Agung. Namun kerja sama yang terjalin sejak 1993 ini mesti berakhir saat Summarecon berencana melakukan IPO. 

Baca Juga: Paramount Land Hadirkan Sorrento Grande-East, Area Komersial Pertama Dengan Lake View di Gading Serpong

Blessing in disguise. Perpisahan ini membuat Paramount Enterprise International makin mandiri sebagai developer dan sukses mengembangkan Gading Serpong. Kini, Paramount Enterprise pun mengembangkan sayap bisnis ke sejumlah kawasan dengan konsep beragam.

"Mengusung tagline 'Enriching Lives', unit bisnis Paramount Enterprise International tidak hanya fokus mencari cuan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup konsumen, serta memberi nilai tambah bagi para stakeholder," jelas M. Nawawi, Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International kepada awak media belum lama ini. 

Gading Serpong Paramount Enterprise International Land realestat.id dok
Kawasan Gading Serpong (Foto: Dok. Paramount Enterprise International)

17 Tahun Perjalanan Paramount Enterprise International

Didirikan oleh Handiman Tjokrosaputro pada 18 Desember 2006 dengan nama PT Paramount Land Development, pada tahun 2014 perusahaan melakukan rebranding dan berganti nama menjadi PT Paramount Enterprise International.

Dalam kurun 17 tahun perjalanannya, Paramount Enterprise International merilis banyak produk, dimulai dari meluncurkan Serenade Lake pada 2007, cluster hunian premium pertama di Gading Serpong.

Baca Juga: Fasilitas Lengkap! Paramount Petals Tawarkan Rumah Siap Huni (Ready Stock) dengan Sejumlah Kelebihan

"Di 2010, Paramount Enterprise meresmikan Atria Hotel, yang merupakan hotel pertama di Serpong. Manajemen melihat kawasan Gading Serpong saat itu sudah mulai ramai dan kebutuhan hospitality sudah ada,” kata M. Nawawi.

Menyusul kesuksesan Atria Hotel yang menjadi pionir di kawasan Serpong, Paramount Enterprise mulai mengembangkan bisnis hospitality di beberapa kawasan lain.

Beberapa hotel yang dikembangkan Paramount Enterprise antara lain Fame Hotel Gading Serpong, Atria Hotel Magelang, dan Atria Residences Gading Serpong (ketiganya dibuka di 2012), peluncuran Parador Hotels & Resorts (2012), serta peluncuran Paramount Village Semarang dan Atria Hotel Malang (2013).

Di 2014, Paramount Enterprise melakukan pembukaan Ara Hotel Gading Serpong yang di-rebranding menjadi Vega Hotel (2021). Tak sampai di situ, di 2016 Paramount Enterprise membuka dua hotel baru yakni Starlet Hotel Serpong dan Fame Hotel Sunset Road Bali. 

Baca Juga: Paramount Land Raih Tiga Penghargaan di Ajang PropertyGuru Indonesia Property Awards 2023

Tak hanya merambah bisnis hospitality, Paramount Enterprise juga mulai melirik bisnis layanan kesehatan dengan membuka Rumah Sakit Bethsaida pada tahun 2012 dan Seraphim Medical Center di 2017. Kemudian, di tahun 2022 Paramount Enterprise memulai pembangunan Bethsaida Hospital Serang.

"Setidaknya akan ada empat Rumah Sakit Bethsaida yang akan dibuka beberapa tahun ke depan," tutur M. Nawawi.

Sementara itu, Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land menjelaskan, di tahun 2021, Paramount Enterprise mulai memperkenalkan dan meluncurkan proyek kota mandiri terbaru, yakni Paramount Petals. 

"Konsep pengembangan Paramount Petals dibuat sama seperti Gading Serpong, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan target market yang dituju. Hal ini terlihat dari kesuksesan penjualan Paramount Petals di tiga cluster hunian: Aster, Canna, dan Gardenia, serta area komersial perdana Calico Square," terang Henry. 

Baca Juga: Inilah Potensi Besar Properti Tangerang yang Jadi Incaran Konsumen Usia Produktif

Empat Lini Bisnis Paramount Enterprise International

Makin berkibar selama 17 tahun usianya, Paramount Enterprise International memiliki empat lini bisnis. 

1. Bisnis Properti

Lini bisnis pertama adalah bisnis properti yang dikembangkan lewat Paramount Land. Ada tiga proyek besar yang dikembangkan Paramount Land, yakni Kawasan Paramount Gading Serpong, Kota Mandiri Paramount Petals, dan Paramount Village semarang.

"Kami menargetkan, dalam lima tahun ke depan akan ada township baru yang kami kembangkan," kata Awi, sapaan akrab M. Nawawi.

Gading Serpong

Gading Serpong merupakan success story Paramount Enterprise International. Kota mandiri dengan luas pengembangan lebih dari 1.000 hektare ini telah berkembang menjadi pusat ekonomi baru di barat Jakarta yang dilengkapi dengan beragam fasilitas komersial serta destinasi kuliner, lifestyle, dan rekreasi.

Kawasan Gading Serpong, telah menjadi kota mandiri dengan fasilitas yang sangat lengkap, sehingga telah menjadi new economic hub yang turut mendukung perputaran roda perekonomian negara dengan banyaknya bisnis yang berkembang di sini. 

Ada lebih dari 40 cluster terhuni untuk beragam kalangan masyarakat, mulai dari yang menengah hingga premium. Pusat bisnis dan komersial juga tersebar di setiap sudut Kota Gading Serpong, bahkan banyak di antara bisnis kuliner di sini yang viral dan dikenal luas masyarakat.

"Populasi Gading Serpong saat ini telah mencapai lebih dari 120 ribu jiwa serta jalan boulevard yang dilewati hingga 6.500 kendaraan per jamnya. Untuk mengurai kemacetan, kami menempatkan smart traffic light di beberapa titik, masing-masing dengan investasi Rp1 miliar," ungkap M. Nawawi.

Baca Juga: Paramount Land Sabet 3 Penghargaan Golden Property Awards (GPA) 2023

Paramount Petals

Paramount Petals adalah kota mandiri baru di barat Jakarta seluas ± 400 hektar. Lokasinya strategis, memiliki fasilitas lengkap, tersedia akses tol langsung ke tol Jakarta-Merak yang menghubungkan Paramount Petals ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak.

Sejak diluncurkan pada bulan Juli 2021, Paramount Petals telah menghadirkan tiga cluster hunian Aster, Canna, dan Gardenia, serta area komersial perdana Calico Square. 

Kota mandiri ini akan didukung oleh akses tol sendiri yang dimodifikasi dan akan dibuka pada tahun 2025. Paramount Petals dikelola oleh Paramount Estate Management dengan pengalaman panjang mengelola Gading Serpong.

Paramount Petals Bidik Generasi Milenial realestat.id dok
Gerbang utama Paramount Petals (Foto: realestat.id)
Paramount Village Semarang

Paramount Village Semarang dikembangkan di atas lahan seluas 9 hektar di Simongan yang terdiri dari kawasan hunian dan komersial yang telah hidup dan terhuni oleh 250 kepala keluarga. 

Lokasinya dekat dengan pusat kota dan fasilitas kesehatan, sehingga mayoritas penghuni adalah dokter dan pengusaha. Saat ini, area komersial Paramount Square juga sudah hidup dan beroperasi.

2. Hospitality

Paramount Enterprise International mengembangkan bisnis hotel dan hospitality yang dikelola lewat Parador Hotels & Resorts. Portofolionya sudah ada 10 unit, yang terdiri dari 9 hotel dan satu apartemen.

Di antaranya, Atria Hotel Gading Serpong, Atria Hotel Malang, Atria Hotel Magelang, Atria Residences Gading Serpong, Fame Hotel Gading Serpong, Fame Hotel Sunset Road Bali, Vega Hotel Gading Serpong, Starlet Hotel Serpong, Starlet Hotel BSD, dan Starlet Hotel Jakarta Airport.

Sebagai informasi, Parador Hotels & Resorts adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengoperasian hotel milik sendiri maupun pihak ketiga, pengelolaan bangunan komersial, dan pengelolaan F&B.

Baca Juga: Paramount Land Rilis Menteng Grand, Urban Resort Living di Gading Serpong Seharga Rp9,8 Miliar

3. Kesehatan dan Kecantikan

Lini bisnis kesehatan dan kencantikan Paramount Enterprise International menaungi Rumah Sakit Bethsaida Gading Serpong, dua Klinik Bethsaida, dan Seraphim Medical Center.

"Rumah Sakit Bethsaida mulai dibangun di Serang pada 2022 ditargetkan akan beroperasi tahun depan. Selain itu, kami juga akan terus ekspansi ke tiga lokasi lagi ke depan yakni Manado, Jakarta, dan Paramount Petals," ungkap M. Nawawi.

Terus melakukan inovasi, di 2017 Paramount Enterprise membuka Seraphim Medical Center, yakni pusat pelayanan kesehatan premium yang menawarkan perawatan kecantikan, pusat rehabilitasi medis, dan terapi gaya hidup.

"Berbeda dengan Rumah Sakit Bethsaida, pasien Seraphim Medical Center adalah orang-orang sehat yang ingin mempertahankan kesehatan mereka. Di sini bahkan tersedia cryochamber, yang cuma ada beberapa unit di dunia," ungkap M. Nawawi.

4. Energi

Tak banyak yang mengetahui bahwa Paramount Enterprise International memiliki lini bisnis yang bergerak di sektor energi. Lini bisnis ini fokus berinvestasi pada energi terbarukan dan telah mengoperasikan pembangkit listrik minihidro berkapasitas 3 MW di Lubuk Sao di kota Padang, Sumatera Barat, sejak 2016.

Saat ini, perusahan sedang membangun pembangkit listrik minihydro di Bengkulu dengan kapasitas 9,9 MW dan beroperasi akhir tahun 2023. Tahun 2024, Paramount Enterprise berencana ekspansi membangun pembangkit minihidro di Sumatera Utara.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)