Kian Ekspansif, Indonesian Paradise Property (INPP) Bangun Tiga Proyek Baru di 2023

Didorong oleh kinerja gemilang di tahun 2022, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) optimistis bisa membukukan laba bersih dua kali lipat di 2023.

Dari kiri ke kanan: Surina, Direktur Finansial PT Indonesian Paradise Property, Tbk (INPP); Anthony Prabowo Susilo, Direktur Utama INPP; Djatikesumo Subagio Direktur INPP; dan Patrick Santosa Rendradjaja, Direktur INPP berpose sesaat setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis, 8 Juni 2023. (Foto: realestat.id)
Dari kiri ke kanan: Surina, Direktur Finansial PT Indonesian Paradise Property, Tbk (INPP); Anthony Prabowo Susilo, Direktur Utama INPP; Djatikesumo Subagio Direktur INPP; dan Patrick Santosa Rendradjaja, Direktur INPP berpose sesaat setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis, 8 Juni 2023. (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp956 miliar selama tahun 2022. Pencapaian tersebut naik 123% dibandingkan pendapatan full year 2021 yang menyentuh angka Rp428 miliar.

Angka pendapatan di 2022 bahkan lebih tinggi dibandingkan pendapatan tahun 2019 (sebelum pandemi), yakni Rp900 miliar. Bahkan, menurut Anthony Prabowo Susilo, Direktur Utama PT Indonesian Paradise Property Tbk, pendapatan di 2022 merupakan yang tertinggi sejak Perseroan berdiri di 1996 silam.

Angka penjualan terbesar INPP di tahun 2022 disumbang oleh sektor komersial, yakni sebesar 41%, diikuti sektor perhotelan (hospitality) sebesar 33%, sementara penjualan properti "hanya" 25%.

Baca Juga: Resmi Digelar, Topping Off Apartemen Antasari Place Jadi Bukti Komitmen Pengembang

"Selama pandemi, sekitar 70% pendapatan kami berasal dari recurring income, sementara development income hanya berkisar 30%. Kami ingin menjadi long term asset investor, sehingga ke depannya pun kami akan tetap memakai komposisi 70:30," kata Anthony Prabowo Susilo menjawab pertanyaan RealEstat.id.

Sementara itu, di 2022 INPP juga mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 139%, yakni mencapai Rp577 miliar, dibanding laba kotor di 2021 sebesar Rp242 miliar. Laba bersih Perseroan pun melonjak 265% menjadi Rp69 miliar, dari rugi bersih Rp42 miliar di 2021.

Kinerja yang solid pun berlanjut di Kuartal I 2023, di mana pendapatan Perseroan meningkat 96% menjadi Rp263 miliar dari angka Rp134 miliar di periode yang sama tahun 2022.

Baca Juga: 31 Sudirman Suites Makassar Rilis Unit Eksklusif 'The Signature Collection by Alex Bayu'

Laba kotor naik 91% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp91 miliar di Kuartal I 2022 menjadi Rp171 miliar di Kuartal I 2023. Sementara itu, laba bersih melonjak 217% menjadi Rp28 miliar dari rugi bersih Rp24 miliar di Kuartal I 2022.

“Kinerja kami di tahun 2022 sangat gemilang. Hal ini juga didukung oleh kondisi makroekonomi yang positif. Dengan kinerja yang menjanjikan tersebut, kami optimistis akan meraih laba bersih dua kali lipat di tahun 2023,” tutur Surina, Direktur INPP.

Ke depannya, setelah berhasil membangun dan menjalankan destinasi ikonik di kota-kota terbesar di Indonesia, INPP bertekad untuk mengulangi kesuksesan di kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Balikpapan, Semarang, dan Makassar.

Baca Juga: Lebarkan Sayap, INPP Rancang Sejumlah Strategi dan Inovasi di 2023

Rencana tersebut sudah berjalan dengan peresmian rooftop 31 Sudirman Suites di Makassar, pada 31 Mei 2023 menyusul agenda penting lain perusahaan, yaitu topping off Antasari Place, proyek mixed-use premium Perseroan di Jakarta Selatan.

Menurut Anthony, sebagai perusahaan properti dan pengembangan yang bertanggung jawab, INPP memberikan perhatian khusus pada aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan dalam operasinya.

Perusahaan telah menerapkan Konsep “Green Building” sebisa mungkin dalam proyek mereka, sembari tetap melakukan pengukuran berkala untuk memantau emisi.

"Ada pula program-program komprehensif yang digagas Perseroan untuk memberdayakan UMKM di sekitar wilayah operasinya, dengan tetap mempertahankan komitmen kuat terhadap persaingan yang sehat dengan prinsip anti monopoli," jelasnya.

Baca Juga: Undang Konsumen, PT PDS Jamin Apartemen Antasari Place Rampung Sesuai Target

Pada tahun 2023, INPP menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp600 miliar - Rp 800 miliar yang digunakan membiayai sejumlah proyek, seperti apartemen Antasari Place, proyek mixed use di Semarang, 23 Paskal extension di Bandung, dan peremajaan Harris Hotel Batam. 

Tiga Proyek Baru INPP

PT Indonesian Paradise Property Tbk bersama anak perusahaan memiliki dan mengelola beragam portofolio hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen yang bersinergi untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Akuisisi 7 Proyek Mangkrak, Indonesian Paradise Property (INPP) Targetkan Jadi Pengembang Terpercaya

INPP memiliki 13 hotel di Jakarta, Bali, Batam, dan Yogyakarta, serta mengoperasikan enam pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali. Sejalan dengan visi perusahaan untuk membangun proyek properti ikonik, INPP terus melakukan pengembangan properti mixed-use.

Saat ini, INPP tengah mengembangkan empat proyek, yakni Apartemen 31 Sudirman Suites dan hotel Hyatt Place di Makassar; Apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan; 23Paskal extension di Bandung; dan pengembangan proyek baru di Semarang.

Di Kota Atlas, INPP akan mengembangkan proyek mixed-use dengan luas lahan 6,4 hektar dan luas gross floor area (GFA) 60.000 m2. Proyek ini juga bakal merangkum mal seluas 37.000 m2.

Baca Juga: Makin Agresif, Antasari Place Jalin Kerja Sama dengan Perbankan dan Agen Properti

Pembangunan konstruksi proyek teranyar di Semarang ini rencananya akan dimulai pada Kuartal III 2023, sedangkan target penyelesaian di Kuartal IV 2025/

Di Balikpapan, INPP akan mengembangkan proyek residensial di atas lahan seluas 8,4 hektar. Di sini akan dibangun 680 unit rumah yang dilengkapi mal seluas 45.000 m2. Proyek ini dibangun Kuartal II 2023 dan diperkirakan rampung di Kuartal I 2027.

Sementara itu, INPP juga akan mengembangkan proyek mixed use baru di Makassar yang akan merangkum hunian vertikal dan area komersial. Di lahan seluas 4,1 hektar ini, perseroan akan mengembangkan 438 unit apartemen dan mal seluas 42.000 m2. Proyek ini mulai dikerjakan pada Kuartal IV 2023 dan diperkirakan bisa mulai beroperasi di Kuartal IV 2030 mendatang.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)