Akuisisi 7 Proyek Mangkrak, Indonesian Paradise Property (INPP) Targetkan Jadi Pengembang Terpercaya

Dari 24 proyek yang dikerjakan INPP, tujuh di antaranya merupakan hasil akuisisi proyek mangkrak. Hingga kini semua proyek tersebut sukses diselesaikan.

Dari kiri ke kanan: Rusandi Wiryanto, Deputy Chief Development Officer PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP); Anthony Prabowo Susilo, President Director & CEO INPP; AH Bimo Suryono, Direktur Utama PT Prospek Duta Sukses; dan Reagan Halim, Chief Project Marketing INPP. (Foto: dok. realestat.id)
Dari kiri ke kanan: Rusandi Wiryanto, Deputy Chief Development Officer PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP); Anthony Prabowo Susilo, President Director & CEO INPP; AH Bimo Suryono, Direktur Utama PT Prospek Duta Sukses; dan Reagan Halim, Chief Project Marketing INPP. (Foto: dok. realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mungkin merupakan salah satu pengembang properti yang memperhatikan kepuasan konsumen. Alih-alih ingin disebut sebagai pengembang terbesar atau tercepat membangun, PT Indonesian Paradise Property Tbk lebih memilih untuk menjadi pengembang yang terpercaya.

Hal tersebut disampaikan President Director & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk, Anthony Prabowo Susilo, saat berbincang dengan awak media di acara Media Coffee Break yang dihelat di marketing gallery Apartemen Antasari Place, Jumat (9/9/2022).

Portofolio Indonesian Paradise Property juga terbilang unik. Dari 24 proyek properti yang telah dan sedang dikerjakan, sebanyak tujuh proyek merupakan hasil akuisisi proyek mangkrak. Namun, Anthony menegaskan, dari semua proyek yang dikerjakan Indonesian Paradise Property, tak satu pun yang gagal diserahterimakan.

Baca Juga: Pengembang Klaim Makin Banyak Konsumen Apartemen Antasari Place Teken PPJB

"INPP memiliki keunikan, karena hingga saat ini mayoritas bisnisnya, yakni sebesar 80%, berasal dari segmen recurring income, seperti hotel dan ritel. Residensial menjadi lini bisnis ketiga yang paling muda yang porsinya saat ini baru 20%. Antasari Place sendiri menjadi proyek ketujuh yang diambil alih oleh INPP," terang Anthony Prabowo Susilo.

Dia mengakui, rekam jejak Indonesian Paradise Property sebagai pengembang memang belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini, disebabkan karena sebagian besar proyek INPP bergerak di bidang hospitality dan commercial. Namun, Anthony yakin masyarakat pasti telah mengenal brand-brand yang ditelurkan INPP, sebut saja Plaza Indonesia, The Plaza, FX Sudirman, Harris Hotel, Pop Hotels, Yello Hotel, Aloft Hotel, Apartemen Keraton, dan lain-lain.

"Bisnis properti Indonesian Paradise Property sendiri bermula dari Harris Hotel Tuban, Bali. Peresmian hotel pertama kami ini juga di masa krisis, yakni dua minggu setelah kasus Bom Bali, Oktober 2022 lalu. Dan ternyata, keputusan kami meresmikan Hotel Harris Tuban tersebut tepat. Bila hotel pertama ini tidak diresmikan, mungkin tidak ada hotel-hotel Harris lain," ungkapnya.

Baca Juga: Jagat Konstruksi Abdipersada Ditunjuk Sebagai Kontraktor Utama Antasari Place

Terkait ketertarikan mengakuisisi proyek-proyek mangkrak, Anthony mengatakan, sebenarnya Indonesian Paradise Property lebih memilih proyek yang dikembangkan sejak awal. Pasalnya, proyek hasil akuisisi menyisakan beragam kendala dan permasalahan "warisan" pengembang sebelumnya.

Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa INPP memang mencari proyek baru di kawasan Jakarta dengan lokasi yang ikonik dan strategis. Hal inilah yang didapat dari proyek Antasari Place. Di samping itu, Perseroan juga tidak pernah mengerjakan beberapa proyek sekaligus dalam satu waktu, karena ingin fokus membangun kepercayaan konsumen.

"Untuk menjaga kepercayaan konsumen itulah, kami tetap melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan proyek meski di tengah masa pandemi. Saat ini, kami juga sedang menyiapkan beberapa proyek baru, seperti di Sentul dan Balikpapan. Mungkin salah satunya akan kami kembangkan sebagai proyek rumah tapak—yang akan jadi proyek landed house pertama INPP," tutur Anthony.

Baca Juga: Marketing Gallery Diresmikan, Antasari Place Ditargetkan Rampung di 2025

Di proyek Apartemen Antasari Place—sebelumnya 45 Antasari—sendiri, PT Indonesian Paradise Property Tbk, melalui PT Prospek Duta Sukses, resmi menjadi pemegang saham pengendali baru pada 15 Oktober 2021. Saat ini, pengerjaan telah mencapai bagian podium, di mana tower pertama (dari dua tower apartemen) telah mencapai lantai empat.

"Kami menargetkan tower pertama Antasari Place dapat diserahterimakan pada akhir tahun 2024," ungkap AH Bimo Suryono, Direktur Utama PT Prospek Duta Sukses, pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, imbuh Bimo, beberapa langkah strategis telah dilakukan. Di akhir 2021, PT Prospek Duta Sukses menunjuk Cushman & Wakefield Indonesia sebagai property management dan Cornerstone sebagai retail property management, serta melakukan MoU dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk untuk mendukung kredit pemilikan apartemen (KPA).

Baca Juga: Antasari Place dan Bank Woori Saudara Jalin Kerja Sama Pembiayaan KPA

Pada 21 Februari 2022, marketing gallery Antasari Place dibuka; kemudian pada 25 April 2022, PT Jagat Konstruksi Abdipersada ditunjuk sebagai kontraktor utama Apartemen Antasari Place. Penantian konsumen terbayar di akhir Mei 2022 dengan dimulainya kembali pembangunan Antasari Place.

Antasari Place terdiri dari dua tower, masing-masing terdiri dari 980 unit dan 621 unit. Lokasinya strategis di Jalan Pangeran Antasari No. Kav 45 dan berada di koridor CBD TB Simatupang yang dekat dengan simpang susun terpadat kedua di Jakarta setelah Semanggi.

Antasari Place mengusung konsep smart living yang menghadirkan hunian modern dalam kawasan mixed-use yang mengintegrasikan konektivitas, ruang yang efektif, ruang hijau serta memiliki retail alley dan terrace park yang luas. Antasari Place memiliki bangunan multifungsi yang mampu menyediakan berbagai aktivitas para penghuni, mulai dari tinggal, bekerja, kegiatan bersama keluarga, belanja hingga rekreasi.

Baca Juga: Indonesian Paradise Property Gandeng Cushman & Wakefield dan Cornerstone di Proyek Antasari Place

Fasilitas yang tersedia di Antasari Place akan menjadi sebuah ekosistem yang efisien untuk penghuninya karena memiliki fitness center, kolam renang, serta fasilitas untuk anak-anak seperti sekolah dan area playground dalam satu area tempat tinggal.

Dari total area seluas 2,5 hektar, sekitar 70% area merupakan ruang terbuka dengan integrasi akses yang mudah di kedua tower yang ada di Antasari Place. Selain memberi gaya hidup yang efisien, properti yang berada di pusat bisnis dan keramaian di Jakarta Selatan ini memiliki nilai investasi yang tinggi.

Sementara itu, Chief Project Marketing PT Indonesian Paradise Property Tbk, Reagan Halim menambahkan, tower 1 Antasari Place menawarkan tiga tipe unit, yakni tipe studio, 1 bedroom, dan 2 bedroom dengan harga mulai dari Rp1,1 miliar hingga Rp2 miliaran.

Baca Juga: Indonesian Paradise Property Perkenalkan Proyek Mixed-Use Antasari Place

Selain terus mengerjakan konstruksi Antasari Place sesuai schedule, imbuh Reagan, INPP juga akan mengejar penjualan sekitar 400 unit di tower 1. Untuk itu, pihaknya akan menggandeng 300 member broker dan 800 - 1.000 tenaga pemasaran untuk mendukung penjualan Antasari Place.

“Saat ini, pandemi semakin mereda, sehingga aktivitas perkantoran di koridor TB Simatupang mulai normal, bahkan kerap macet. Tentu saja, para pekerja tersebut akan mencari tempat tinggal yang dengan lokasi bekerja, salah satunya Antasari Place. Oleh karena itu, kami yakin penjualan tower satu akan berjalan cukup baik,” kata Reagan.

Pendapatan INPP Naik 47,26%
Di semester I 2022, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) tercatat membukukan laba Rp8,46 miliar. Perolehan ini berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan merugi -Rp11,67 miliar.

Pendapatan perseroan juga meningkat sebesar 47,26% menjadi Rp300,81 miliar dari sebelumnya Rp204,27 miliar, di mana pendapatan komersial menjadi kontributor terbesar pendapatan perseroan dengan menyumbang Rp176,28 miliar.

Baca Juga: Rebranding Apartemen Izzara, TJS Group Bidik 'Para Sultan'

Pendapatan dari segmen perhotelan tercatat sebesar Rp11,16 miliar dari sebelumnya Rp47,62 miliar. Dari segmen ini, pendapatan dari penyewaan kamar tercatat sebesar Rp78,73 miliar, makanan dan minuman menyumbang sebesar Rp27,12 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp5,30 miliar.

Dari segmen properti, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp9,47 miliar atau turun -65,37% dari Rp27,37 miliar, segmen manajemen properti dan lainnya tercatat sebesar Rp3,88 miliar.

Total nilai aset perseroan hingga semester I 2022 ini naik tipis menjadi Rp8,83 triliun dari sebesar Rp8,74 triliun pada akhir Desember 2021. Adapun total liabilitas perseroan naik menjadi Rp3,10 triliun dari Rp3,02 triliun dan ekuitas naik tipis menjadi Rp5,72 triliun.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)
Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)