Indonesia Jadi Negara Pertama Peluncuran Proyek Crown Group di Melbourne

Proyek apartemen besutan Crown Group di Melbourne merangkum 152 unit hunian vertikal, di mana sebanyak 30 unit akan dipasarkan di Indonesia.

Indonesia menjadi negara pertama yang memasarkan proyek Crown Group di Melbourne, Australia. (Foto: realestat.id)
Indonesia menjadi negara pertama yang memasarkan proyek Crown Group di Melbourne, Australia. (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Dinilai memiliki pasar yang potensial, Crown Group—pengembang properti yang berpusat di Sydney, Australia—merilis proyek teranyarnya di Indonesia. Peluncuran proyek Crown Group yang berlokasi di Melbourne ini mencatatkan sejarah tersendiri. Pasalnya, baru kali ini Crown Group melakukan peluncuran perdana di luar Sydney. 

Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo menjelaskan, secara historis semenjak medio 90-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney, terutama mereka yang akan menyekolahkan anak di Negeri Kanguru.

Baca Juga: Tyas Sudaryomo: Crown Group Indonesia Bidik Tiga Segmen Pembeli Properti

“Jumlah siswa Indonesia yang melanjukan studi di Melbourne lebih banyak ketimbang di Sydney, sehingga wajar apabila kami memperkenalkan proyek Crown Group Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney,” kata Tyas Sudaryomo dalam konferensi pers yang dilakukan Selasa (11/8/2020). 

Lebih dari itu, Tyas juga meyakini penjualan proyek hunian Crown Group di tahun ini, Indonesia akan melampaui Sydney.

Baca Juga: Iwan Sunito: Pandemi Paksa Pengembang Properti Adaptasi Teknologi

Dia menerangkan, Melbourne adalah ibukota negara bagian Victoria adalah merupakan kota dengan pertumbuhan jiwa tercepat di Australia semenjak tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai 2,55% per tahun. Sementara dalam 12 bulan terakhir, pertumbuhan di kota terbesar kedua di Australia tersebut mencapai 2,65% dan penduduk Melbourne diperkirakan akan mencapai 5 juta jiwa di 2030. Bandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Brisbane (2,1%) dan Sydney (1,7%).

“Yang perlu diketahui adalah pertumbuhan penduduk di kota Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras baik dari internasional maupun domestik, yakni sekitar 65%. Hal ini tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index,” kata Tyas.

Melbourne, Kota Pendidikan
Sementara itu, Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief Juremi menambahkan, daya tarik Melbourne terutama karena kota ini telah dikenal sebagai kota pendidikan di Australia, di mana institusi pendidikan terbaik di Negara Kanguru berada. Sebut saja Melbourne University, RMIT, Monash, Swinburne, Deakin adalah beberapa institusi pendidikan terbaik di Australia.

“Dan satu hal yang juga menarik dari Melbourne adalah, living cost yang lebih rendah dibandingkan Sydney. Semua ini mengakibatkan booming industri properti di kota ini namun dengan harga per meter persegi yang lebih rendah dibandingkan Sydney sebagai kota terbesar di Australia. Oleh sebab itu, Melbourne lebih popular bagi masyarakat Indonesia terutama mereka yang merupakan first time buyers/investors,” tutur Reiza Arief.

Baca Juga: Skye Suites Masuk Jajaran Hotel Bergengsi di Sydney

Dia menerangkan, proyek Crown Group di Melbourne terletak di kawasan Southbank, kawasan subsurban Melbourne yang paling berkembang. Daerah yang berjarak hanya 2 km dari CBD Melbourne ini memiliki populasi sekitar 24.000 jiwa. Rental yield di Southbank (sebesar 5,7%) bahkan lebih tinggi dibandingkan yield di CBD Melbourne (5%). 

“Sementara itu, vacancy rate (rasio ruang kosong) di Southbank hanya sebesar 3%, jadi jarang sekali ada properti yang tidak tersewa di sana,” tambah lulusan Monash University ini. 

Baca Juga: Eastlakes Live by Crown Group Hidupkan Kembali Pusat Belanja Bersejarah di Sydney

Pada lain kesempatan, Principal & Partner SGS Economic Planning, Terry Rawnsley mengatakan, pada 2018 – 2019 kontribusi Melbourne terhadap pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 39,8%, atau merupakan kontribusi terbesar dari seluruh wilayah Australia. Sementara GDP Melbourne pada periode yang sama mencapai Rp3.690 triliun.

“Meskipun terjadi penutupan sektor manufaktur, kami mencermati bahwa pertumbuhan GDP Melbourne selama empat tahun terakhir adalah yang terkuat dalam kurun waktu 15 – 20 tahun. Ini semua karena terjadi perubahan ekonomi yang substansial dari industri manufaktur ke jasa keuangan, profesional, konstruksi dan layanan kesehatan yang saat ini menjadi kontribusi terbesar perekonomian Melbourne.   Dengan kondisi ini Melbourne jelas menempel ketat Sydney sebagai lokomotif ekonomi Australia,” ungkap Rawnsley.

Investasi Rp2 Triliun
Lebih lanjut, Tyas memaparkan, proyek perdana Crown Group di Melbourne yang merupakan hunian vertikal ini didesain oleh Koichi Takada. Bentuknya yang terinspirasi dari lipatan pita ini yang menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne. 

Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.  

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Crown Group Catat Penjualan Rp630 Miliar

Apartemen yang berdiri di 175 Sturt Street, Southbank ini terdiri dari dua menara yang akan merangkum 152 unit apartemen yang terdiri dari studio, 1, 2, dan 3 kamar tidur, dengan ukuran 44 m2 - 95 m2.

“Apartemen ini dibangun dengan investasi Rp2 triliun. Dari 152 unit yang dipasarkan—sesuai dengan peraturan pemerintah setempat—pembeli asing hanya boleh membeli 30% dari total unit, yakni sebanyak 45 unit. Dari jumlah itu, 30 unit akan dipasarkan di Indonesia, sementara sisanya dipasarkan di China, Jepang, dan beberapa negara lain. Untuk penjualan di Indonesia sendiri, kami menargetkan penjualan Rp200 miliar hingga Rp250 miliar,” pungkas Tyas.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)