Catat Laba Bersih Rp659,89 Miliar, Duta Pertiwi Andalkan Empat Segmen

Segmen Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko, dan Bangunan Strata Title menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis Perseroan.

Show unit Apartemen Aerium.
Show unit Apartemen Aerium.

RealEstat.id (Tangerang) - Pengembang yang dikenal dengan produk-produk kawasan niaga terpadu strata title PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), berhasil membukukan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp659,89 miliar. Angka tersebut setara pertumbuhan 23,64% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp533,73 miliar.

“Pencapaian tersebut ditopang oleh kinerja Pendapatan Usaha yang tumbuh 26,26%. Solidnya kinerja penjualan bersumber dari tingginya permintaan atas unit-unit properti yang kami pasarkan,” jelas Teky Mailoa, Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk.

Baca Juga: Laba Bersih Naik 154%, Bumi Serpong Damai Amankan Landbank 3.752 Hektar

Entitas Anak Usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang juga anggota kelompok properti Sinar Mas Land ini memiliki empat segmen pendapatan, yakni: (1) Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title, (2) Sewa, (3) Hotel, dan (4) Lain-lain.

Segmen Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title pada akhir tahun 2021 berhasil mendapatkan Rp1,60 triliun tumbuh 47,84% dibandingkan pencapaian tahun lalu senilai Rp1,08 triliun.

Segmen ini berkontribusi terbesar terhadap total Pendapatan Usaha, yakni sebesar 73,63%. Segmen Sewa dengan perolehan Rp444,85 miliar menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua dengan porsi 20,43% terhadap total Pendapatan Usaha.

Baca Juga: Laba Bersih Naik 378%, Rumah Tapak Jadi Kontributor Utama Bumi Serpong Damai (BSDE)

“Kami meyakini segmen penjualan residensial akan memberikan kontribusi positif di tahun-tahun mendatang. Baik rumah tapak maupun apartemen,” ungkap Teky Mailoa, seperti dinukil dari Laman Keterbukaan Publik Bursa Efek Indonesia. 

Dia menambahkan, saat ini PT Duta Pertiwi Tbk memiliki landbank/cadangan lahan yang belum dikembangkan seluas 1.280 hektar lebih, yang tersebar di Jabodetabek dan Surabaya.

Pertumbuhan Laba Kotor tercatat 4,05% menjadi Rp1,35 triliun. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan Pendapatan Usaha yang secara nominal lebih besar ketimbang akun Beban Pokok Penjualan.

Baca Juga: 2022, Bumi Serpong Damai (BSDE) Bidik PraPenjualan Rp7,7 Triliun

Pada akhir 2021, akun Beban Pokok Penjualan tumbuh 94,43% menjadi Rp826,18 miliar. Kinerja positif laba berlanjut di akun Laba Usaha yang tumbuh 7,23% menjadi Rp622,71 miliar dibandingkan tahun lalu Rp580,71 miliar.

Laba Sebelum Pajak naik 14,12% dari Rp640,83 miliar di tahun 2020 menjadi Rp731,32 miliar pada akhir tahun 2021. Pertumbuhan tersebut ditopang salah-satunya oleh pencatatan Keuntungan dari Akuisisi Saham Entitas Anak sebesar Rp153,99 miliar.

“Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, pada 2021 lalu. PT Duta Pertiwi Tbk mengakuisisi PT Itomas Kembangan Perdana yang merupakan pengembang Aerium Apartement yang berlokasi di Taman Permata Buana, Jakarta Barat,” papar Teky.

Baca Juga: Duta Pertiwi Targetkan Pendapatan Usaha Rp2,05 Triliun di 2021

Pada akhir tahun 2021, PT Duta Pertiwi Tbk mencetak Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp659,89 miliar. Setara pertumbuhan 23,64% jika dibandingkan pencapaian akhir tahun 2020 sebesar Rp533,73 miliar.

“Kami optimis kinerja positif DUTI akan terus berlanjut di 2022. Dukungan pemerintah dalam memberikan insentif dan kondisi perekonomian yang semakin membaik paska pandemi menjadi faktor positif.” ungkap Teky.

PT Duta Pertiwi Tbk saat ini memiliki cadangan real estat (proyek yang sedang dikerjakan) senilai Rp3,75 triliun. Melalui penciptaan nilai yang berkelanjutan akan menopang kinerja Perseroan di masa mendatang. 

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)