Tahun Politik 2024, Tingkat Kekosongan Kamar Hotel Membaik di Level 34%

Sektor perhotelan Jakarta akan kedatangan 1.354 kamar hotel di Jakarta Pusat dan CBD Jakarta yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Foto: istimewa
Foto: istimewa


RealEstat.id (Jakarta) – Kondisi pasar perhotelan masih dalam tahap pemulihan, di mana tidak terlihat penambahan kamar di tahun 2023 dan sebagian besar jadwal operasionalnya diundur ke tahun 2024.

Hingga akhir 2023, total kumulatif pasokan kamar hotel bintang 3 hingga luxury mencapai 42.922 unit. Sekitar 1.354 kamar hotel yang berlokasi di Jakarta Pusat dan CBD Jakarta dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia menyebut, distribusi dari total jumlah kamar hotel tersebut sebagai berikut: Bintang 3 (27%), Bintang 4 (48%), Bintang 5 (12%), dan Luxury (14%).

Baca Juga: JLL: Investasi Hotel di Asia Pasifik Selama 2023 Melemah, Ini Penyebabnya

Total kedatangan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta per September 2023 sudah mencapai lebih kurang 18,5 juta penumpang. Diperkirakan target total penumpang tahun 2023 akan tercapai.

Menurut  Arief RahardjoDirector of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, pertumbuhan positif total pengunjung ke Jakarta berdampak pada semakin aktif nya kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Jakarta.

"Peningkatan kegiatan MICE seperti kegiatan rapat institusi BUMN/kementerian/korporasi, konser musik internasional, event olah raga dan pameran berdampak positif kepada peningkatan permintaan kamar hotel Jakarta," tutur Arief.

Baca Juga: Didukung Aktivitas MICE, Okupansi Perhotelan Jakarta dan Bali Meningkat

Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi, tingkat kekosongan kamar hotel hingga akhir 2023 terus menurun masing-masing adalah 33,0%, 36,4%, 33,9%, 40,3% untuk hotel bintang 3, 4, 5 dan Luxury.

"Tingkat kekosongan kamar keseluruhan akan terus membaik di tahun aktivitas politik 2024 di level 34,0%," jelas Arief, menambahkan.

Sementara itu, pertumbuhan harga kamar (ADR) per malam diperkirakan akan terus positif seiring dengan peningkatan permintaan kamar yang terus berlanjut.

Baca Juga: Kinerja Sektor Perhotelan di Jakarta, Surabaya, dan Bali Makin Menjanjikan, Ini Indikatornya

Harga kamar (ADR) rata-rata pada akhir 2023 tercatat sebagai berikut: Bintang 3 sebesar Rp460.570 (13% YoY); Bintang 4 sebesar Rp816.320 (16% YoY); Bintang 5 sebesar Rp1.791.130 (20% YoY); dan Luxury sebesar Rp2.253.460 (12,5% YoY).

Menurut catatan Cushmand & Wakefield Indonesia, harga kamar (ADR) per malam ini sudah kembali ke level sebelum pandemi di tahun 2019.

"Harga kamar (ADR) per malam keseluruhan di proyeksikan akan tumbuh sekitar 16% pada tahun 2024," pungkas Arief Rahardjo.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto (kiri) dan Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT REI ke-52 dengan tema “Propertinomic Untuk Indonesia Maju” di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 26 April 2024. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto (kiri) dan Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT REI ke-52 dengan tema “Propertinomic Untuk Indonesia Maju” di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 26 April 2024. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia