Iwan Sunito: Pandemi Ubah Persepsi Desain Rumah dan Apartemen

Pandemi memaksa bentuk desain rumah dan apartemen bergeser, di mana penghuni merasa aman, nyaman, dan terhubung secara sosial saat berada di dalamnya.

Lagoon Area Waterfall by Crown Group.
Lagoon Area Waterfall by Crown Group.

RealEstat.id (Sydney) – Pengembang asal Sydney, Australia, Crown Group menyerukan kepada stakeholder industri perumahan dan Pemerintah untuk memikirkan kembali standar desain rumah dan apartemen. Dengan demikian, produk properti yang dihasilkan dapat menunjang kesejahteraan fisik dan mental para penghuni pasca-Covid-19 nanti.

Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan pandemi telah memaksa banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, sehingga menciptakan kebutuhan yang lebih mendesak atas rancangan agar lebih mendorong rasa tenang, relaksasi, dan produktivitas.

“Banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan belajar dari rumah, menyekolahkan anak-anak mereka di rumah dan berolahraga serta berekreasi,” kata Iwan Sunito.

Baca Juga: Arsitektur dan Desain di Era 4.0, Peluang atau Tantangan?

Menurutnya, mereka yang tinggal di hunian yang dirancang dengan baik akan menawarkan banyak ruang hidup dan kerja, akses ke taman dan udara segar, serta fasilitas—seperti area bermain, fasilitas kebugaran, dan ruang musik—akan jauh lebih mampu menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang baru ini.

“Pandemi memaksa pemikiran ulang atas desain rumah dan apartemen, sehingga semua penghuni dapat merasa aman, santai, dan terhubung secara sosial saat berada di rumah. Hal ini pada akhirnya akan menghasilkan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik di seluruh dunia. Industri perhotelan sangat fokus pada kesehatan, industri perumahan juga perlu melakukannya. Ini bukan hanya tentang bangunan yang berkelanjutan tetapi gaya hidup berkelanjutan,” urai Iwan Sunito.

Baca Juga: Kiat Arsitek dan Dunia Arsitektur di Masa Pandemi

Dia mengatakan, salah satu langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengembang dalam membuat desain rumah dan apartemen adalah membawa alam ke dalam bangunan: tanaman hijau, air, cahaya alami, dan udara segar.

“Banyak penelitian di seluruh dunia telah membuktikan bahwa berada di antara alam dapat meningkatkan suasana hati dan bahkan kecerdasan kita. Salah satu universitas terbesar di dunia, University of Minnesota, telah mempelajari pengaruh alam terhadap ketenangan pikiran masyarakat di departemen biofisiknya,” kata Iwan.

Penelitian tersebut, imbuhnya, membuktikan bahwa alam membuat orang merasa lebih selaras dengan diri mereka sendiri dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, memulihkan, dan menghubungkan individu.

Desain Biofilik
Lebih lanjut Iwan menuturkan, Crown Group selalu mendesain apartemennya dengan fasilitas khas bergaya resor, untuk menyediakan lingkungan yang santai dan sehat bagi penghuninya. Suatu pendekatan yang ternyata akan sesuai dengan kebutuhan di dunia pasca pandemi.

“Bahkan setelah pandemi ini berakhir, orang akan lebih banyak bekerja dari rumah, jadi ini adalah kebutuhan yang akan bertahan. Orang akan membutuhkan area yang lebih umum untuk bekerja bersama dan bersosialisasi di tempat yang aman. Dan mereka akan membutuhkan alam di sekitar mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Inspirasi Desain Rumah Tinggal Era New Normal

Iwan mengatakan, Waterfall by Crown Group di Waterloo, Sydney, dapat menjadi contoh yang ideal untuk desain biofilik—konsep yang membina hubungan positif antara manusia dan alam dengan arsitektur—dengan koridor terbuka ke elemen yang membiarkan udara segar masuk serta balkon di setiap apartemen.

Ada banyak ruang luar ruangan bagi penghuni untuk bersantai termasuk taman tropis seluas 2.600 meter persegi dengan lebih dari 7.000 tanaman di dinding hijau vertikal saja. Pembangunan ini juga memiliki air terjun buatan manusia tertinggi di Australia setinggi 22 meter, menciptakan suara air yang menenangkan.

“Proyek hunian kami cenderung mengarah pada gaya hidup sehat. Dibangun di atas tanah seluas 2,5 hektar, dengan taman yang melimpah dan fitur air, serta balkon dan halaman yang luas bagi para penghuni untuk menikmati udara segar,” katanya.

Baca Juga: Mengupas Konsep Desain Arsitektur Bambu dalam Bangunan Modern

Waterfall by Crown Group dimulai dengan visi dan mimpi untuk membawa alam ke jantung kota Sydney. Inspirasi Waterfall by Crown Group dalam banyak hal terinspirasi oleh pengalaman masa kecil Iwan Sunito yang dibesarkan di hutan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

“Berjalan melewati dek kayu dan berlari di bawah hujan hutan tropis. Ini mungkin resor perkotaan terbaik yang pernah kami ciptakan," katanya.

Banyak hunian besutan Crown Group yang juga menawarkan gaya hidup di kawasan mandiri, di mana penghuni tidak perlu pergi keluar untuk berbelanja, ke dokter, atau ke salon. Hunian tersebut memungkinkan mereka untuk tetap berada di dekat rumah, makan di luar, atau memesan makanan dari satu lingkungan yang sama.

Open Plan Living
Sementara itu, Michael Stott, Director of City Strategy and Place Urbis mengatakan, pandemi akan menyebabkan permintaan yang lebih besar untuk ruang hidup dengan zona yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi pekerjaan dari rumah dan area umum bersama, akses ke alam, alam terbuka dan cahaya alami. Kondisi ini juga dapat mengubah prioritas masyarakat terkait lokasi hunian mereka—yang bisa memicu pemikiran ulang atas open plan living dari bentuknya saat ini.

“Apa yang mungkin akan berubah saat kita bergerak melewati masa pandemi dan berada di kenormalan baru, adalah orang memilih bagaimana hunian mereka berfungsi," katanya.

Baca Juga: Desain Arsitektur dan Interior Rumah Ideal di Era “New Normal”

Michael Stott mengatakan, bekerja dari rumah selama masa lockdown telah memperlihatkan bahwa sebuah keluarga membutuhkan lebih banyak ruang kerja dan ruang untuk pribadi.

“Pandemi ini bahkan mungkin menandakan perpindahan dari open plan living, di mana para anggota keluarga secara bergantian menggunakan hunian pada waktu yang berbeda. Lockdown telah menciptakan pola pekerjaan yang bersamaan, di mana semua anggota rumah tangga menggunakan rumah tersebut secara bersamaan," jelasnya.

Sepanjang pandemi, tutur Stott, ruang publik memiliki nilai bagi banyak orang. Peran penting ruang hijau di daerah perkotaan juga semakin meningkat, terutama di daerah dengan kepadatan tinggi di mana penduduk tidak memiliki akses langsung ke ruang terbuka.

Baca Juga: Catat: Arsitektur dan Desain Tradisional Indonesia Berkelas Dunia!

“Yang tidak kami inginkan adalah orang-orang merasa bahwa satu-satunya cara untuk mengakses ruang hijau adalah dengan melarikan diri dari kota. Dengan peluang terbatas untuk memasukkan lebih banyak ruang hijau di kota-kota terpadat di Australia, setiap peluang untuk meningkatkannya harus menjadi prioritas,” pungkas Stott.

Urbis adalah firma konsultan interdisipliner yang menawarkan jasa dalam perencanaan, desain, properti, perencanaan sosial, ekonomi dan penelitian. Dengan kantor tersebar di Melbourne, Sydney, Brisbane, Gold Coast dan Perth, Urbis menyediakan penelitian sosial dan analisis yang menjadi dasar utama pengambilan keputusan sosial, komersial, dan lingkungan.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)