Inspirasi Desain Rumah Tinggal Era New Normal

Penyesuaian desain, fungsi, dan bentuk rumah di era new normal merupakan implementasi dari dua faktor utama, yakni faktor kesehatan dan aktivitas di dalam rumah.

Teras rumah dilengkapi dengan tempat cuci tangan, sebagai salah satu bentuk aplikasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Teras rumah dilengkapi dengan tempat cuci tangan, sebagai salah satu bentuk aplikasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

RealEstat.id (Jakarta) - Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan masyarakat. Guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas, masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah. Sekolah, bekerja, bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Di sinilah, adaptasi kehidupan baru atau new normal perlu diimplementasikan.

Lantas, apa dan seperti apa new normal tersebut? prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup, harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah. 

Baca Juga: Desain Arsitektur dan Interior Rumah Ideal di Era “New Normal”

Hal ini yang kemudian disebut dengan new normal atau kenormalan baru. Ada banyak hal yang berubah sehingga membutuhkan berbagai penyesuaian baru akibat pandemi Covid-19. Penyesuaian atau new normal  ini berlaku untuk segala hal terkait dan yang utama penyusaian desain, fungsi dan bentuk arsitektur rumah tinggal.

Penyesuaian desain, fungsi dan bentuk ini merupakan implementasi dari dua faktor utama yakni faktor kesehatan dan faktor aktivitas work from home (WFH) dan study from home (SFH).  

Faktor Kesehatan dalam Desain Rumah New Normal
Kesehatan dan ketahanan bisa di katakan menjadi kunci di masa pandemi. Dalam penerapannya di bidang arsitektur maka keberadaan area hijau baik diterapkan di dalam dan di luar rumah.

Green design dapat membuat fungsi rumah tinggal menjadi sehat. Green design di sini dapat berupa taman atau kolam air. Selain untuk area hijau, dapat digunakan juga sebagai area berolahraga dan berjemur—yang keduanya merupakan salah satu pencegahan terhadap Covid-19.

Baca Juga: 6 Tips Mudah Mendesain Apartemen Kecil Tipe Studio

Selain itu terdapat wastafel atau tempat cuci tangan, di area teras depan rumah juga merupakan salah satu bentuk aplikasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, jadi baik penghuni rumah atau tamu diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah. 

Faktor pencahayaan dan penghawaan alami juga merupakan hal yang penting untuk kondisi new normal seperti ini. Implementasinya adalah dengan banyaknya bukaan baik pintu dan jendela, supaya pengahawaan alami dan pencahayaan alami dapat maksimal dan menyehatkan penghuni di dalam rumah. 

Desain Area Belajar dan Bekerja di Rumah New Normal
Efek bekerja dan belajar di rumah membuat sebagian orang tidak siap. Pasalnya, masyarakat sebelumnya tidak pernah terpikir mengenaikondisi krisis ini.

Di era new normal ini, bekerja dan belajar di rumah menjadi suatu keharusan. Oleh karena ini, diperlukan perencanaan yang baik untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga: Cegah COVID-19 dengan Feng Shui Rumah Sehat

Di sini coba di rencanakan desain ruang kerja dan ruang belajar khusus, area ruang kerja dan belajar ini ditempatkan di belakang atau area taman, supaya baik orang tua dan anak tidak merasa “terkurung” jika harus bekerja dan belajar di dalam rumah, serta dengan mengahadap taman merupakan “refreshing” bagi anak dan orang tua.

Ahmad Ba’abud  
Penulis adalah Principal Architect di RJ Arch Studio. Untuk berkorespondensi dengan penulis, dapat disampaikan melalui email: rjarchstudio88@gmail.com

Berita Terkait

Restoran Amanaia Bekasi (Foto: Istimewa)
Restoran Amanaia Bekasi (Foto: Istimewa)
Keindahan arsitektur dari bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, Villa  Yuliana di Sulawesi Selatan. (Sumber: Lion Mag)
Keindahan arsitektur dari bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, Villa Yuliana di Sulawesi Selatan. (Sumber: Lion Mag)
Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Jakarta (Foto: Dok. Realestat.id)
Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Jakarta (Foto: Dok. Realestat.id)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)