Kiat Arsitek dan Dunia Arsitektur di Masa Pandemi

Ruang arsitektur, baik di dalam atau di luar bangunan harus dibuat efisien, sesuai dengan ruang gerak yang makin dinamis dan berkembang di tengah pandemi.

Arsitektur yang terkait urban farming karya Sigit Kusumawijaya.
Arsitektur yang terkait urban farming karya Sigit Kusumawijaya.

RealEstat.id (Jakarta) - Beragam sektor ekonomi dan bisnis mengalami hantaman serius saat pandemi Covid-19 menyerang. Tak terkecuali kegiatan industri jasa konstruksi, termasuk arsitektur. Banyak pekerjaan yang harus ditangguhkan sampai dapat ditemukan cara yang lebih tepat dari efisiensi waktu, manfaat maupun wujud arsitekturnya.

Kiat menghadapi suasana pendemi ini sangat cocok dengan tema Seminar yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Kenari Djaja bertema "Arsitek dan Arsitektur di Masa Pandemi".

Baca Juga: Inspirasi Desain Rumah Tinggal Era New Normal

Menampilkan tiga arsitek: Raul Renanda, Sigit Kusumawijaya, dan Erwin Cahyadi, masing-masing narasumber menyampaikan pengalaman dan pendalaman di bidangnya dengan menyampaikan pemikiran tentang apa yang dapat dilakukan para arsitek terhadap karyanya, agar dalam masa sulit seperti saat ini hadir ide-ide kreatif yang dirasakan manfaatnya.

Menurut moderator, Heru Wicaksono—Pemimpin Umum Majalah Asrinesia—dan panelis Peter Yogan, ketiga narasumber memiliki keistimewaan yang perlu diketahui para peserta seminar, terutama mahasiwa dan para arsitek muda. Bagi khalayak umum dan pemerhati arsitektur, apa yang telah diperbuat para arsitek ini, diharapkan bisa membuka cakrawala tentang betapa luas jangkauan yang dapat dilakukan di bidang arsitektur.

Baca Juga: Desain Arsitektur dan Interior Rumah Ideal di Era “New Normal”

"Kami menyambut baik kerjasama dengan Perguruan Tinggi UKI dan yang lain, karena sesuai dengan misi Kenari Djaja dalam mendukung tugas mahasiswa arsitektur dan para arsitek muda menjadi kekuatan pembangunan di negeri ini mendatang," kata Direktur Kenari Djaja, Hendry Sjarifudin dalam kata sambutannya.

Raul Renanda, musisi yang juga mendalami tentang ‘public space’ menyampaikan bagaimana memanfaatkan ruang-ruang arsitektur, baik di dalam atau di luar bangunan secara efisien sesuai dengan ruang gerak yang makin dinamis dan berkembang di tengah pandemi.

Baca Juga: Catat: Arsitektur dan Desain Tradisional Indonesia Berkelas Dunia!

Sigit Kusumawijaja yang mempunyai banyak karya sophisticated dengan antusias mengembangkan bangunan apapun harus bisa menjadi andalan ketahanan pangan melalui desain arsitekturnya. Sedangkan, Erwin Cahyadi yang lebih fokus pada bagaimana mengembangan usaha arsitektur, ingin bisa memotivasi untuk mengatasi problem Pandemi.

Seminar Arsitek & Arsitektur dibuka dengan pengantar sambutan dari Kaprodi Arsitektur UKI, Sahala Simatupang dan Ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur UKI Yosia K. Parapat.

Redaksi@realestat.id