Timur Jakarta Digadang Jadi Kawasan Industri Terbesar di Asia Tenggara

Koridor Timur Jakarta merupakan salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian Nasional, dengan tujuh kawasan industri yang berisi 4.000-an perusahaan.

Maikel Tanuwidjaja, Director of Sales & Marketing PT Pollux Properti Indonesia, Tbk.
Maikel Tanuwidjaja, Director of Sales & Marketing PT Pollux Properti Indonesia, Tbk.

RealEstat.id (Bekasi) - Pembangunan infrastruktur yang sangat masif di Koridor Timur Jakarta menyebabkan daerah ini mengalami perkembangan sangat pesat. Infrastruktur yang dikembangkan Pemerintah di koridor Timur Jakarta antara lain: MRT (mass rapid transit), LRT (light rail transit), Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Jakarta Cikampek II, dan lain-lain.

Tak hanya itu, Koridor Timur Jakarta - Bekasi - Cikarang dianggap sebagai kontributor terbesar bagi perekonomian Nasional. Di koridor ini terkonsentrasi tujuh kawasan industri yang berisi 4.000-an perusahaan skala nasional, international serta multinasional dengan jutaan karyawan.

Baca Juga: Timur Jakarta: Teori Telur Ceplok dan Momentum Pengembangan Kota

“Perkembangan Timur Jakarta akan semakin menarik dan menjanjikan dengan dukungan infrastruktur yang lengkap nantinya akan menjadi salah satu kota industri terbesar di Asia Tenggara,” kata Maikel Tanuwidjaja, Director of Sales & Marketing PT Pollux Properti Indonesia, Tbk.

Selain itu, imbuh Maikel, kawasan Timur Jakarta menjadi pengerak roda perekonomian, di mana saat ini sekitar 40% ekspor berasal dari koridor ini. 

Baca Juga: Jababeka Residence: Dari TOD City Menuju “Silicon Valley”

“Nilai sewa properti di Timur Jakarta juga terbilang tinggi karena banyaknya ekspatriat yang bekerja dan tinggal di sini. Sementara, harga properti masih terjangkau dibandingan daerah lain yang sudah tinggi,” jelas Maikel Tanuwidjaja yang mengatakan peluang Timur Jakarta masih sangat terbuka.

Hal itu pula yang membuat Pollux Properti tertarik mengembangkan sayap di Timur Jakarta. Maikel menerangkan, Pollux  tertarik mengembangkan proyek properti di kawasan ini karena melihat masih banyaknya kebutuhan akan tempat tinggal di area tersebut. Sementara, di sisi supply hunian masih sedikit, terutama hunian yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang gaya hidup modern yang dinamis ditambah lagi dukungan dari pemerintah dengan infrastruktur yang lengkap di area ini.

Baca Juga: Rilis Cluster Rotterdam, Jababeka Tawarkan Rumah Rp300 Jutaan

Saat ini Pollux tengah mengembangkan beberapa proyek besar di Timur Jakarta, seperti Technopolis, Gangnam District, dan Chadstone. Pollux Technopolis berlokasi di Jalan International Karawang Barat Kecamatan Teluk Jamber, Karawang, Jawa Barat. Proyek yang dikembangkan PT Pollux Lito Karawang—perusahaan joint venture antara PT Pollux Properti Indonesia, Tbk (POLL) dan Lito Group—ini akan merangkum 26 tower apartemen, 368 unit ruko, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya. 

Baca Juga: KJIE Luncurkan Perumahan Rolling Hills Seharga Rp499 Juta di Karawang

Sementara itu, Chadstone Cikarang juga dikembangkan Pollux Properti Indonesia dengan konsep mixed use melalui anak usaha  PT Pollux Aditama Kencana. Selain apartemen dan unit SOHO (small office home office), Chadstone juga dilengkapi fasilitas ritel berupa mal yang mulai beroperasi tahun lalu.

“Untuk proyek Chadstone, saat ini sudah selesai dan sedang dalam persiapan untuk handover unit apartemen secara bertahap. Sedangkan dua proyek lain masih dalam tahap pembangunan,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)