Terungkap! Alasan Kenapa Bangunan Belanda Kuat dan Kokoh hingga Ratusan Tahun

Banyak orang merasa penasaran kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh berdiri hingga mencapai ratusan tahun. Ternyata, terdapat beberapa faktornya.

Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)

RealEstat.id (Jakarta) - Inilah beberapa alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh, kendati telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.

Pelbagai bangunan peninggalan era Kolonial Belanda masih dapat ditemukan dengan mudahnya di berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya dalam bentuk desain rumah, bangunan Kolonial Belanda tersebut juga hadir dalam bentuk gedung.

Umumnya, gedung dengan gaya arsitektur kolonial tersebut digunakan sebagai kantor pemerintahan dan museum.

Salah satu ciri khas rumah Belanda di Indonesia adalah terletak pada kekuatan material penyusunnya, meski bangunan telah berusia ratusan tahun.

Baca Juga: Seperti Apa Rumah dan Lingkungan Ideal di Mata Para Arsitek?

Ventilasi udara rumah Belanda pun memiliki rancangan yang baik, sehingga hal itu menjadi penyebab kenapa bangunan Belanda terasa dingin.

Lantas, mengapa desain bangunan Belanda begitu bagus? Mengutip laman Detik.com dan beberapa sumber lainnya, ada beberapa faktor yang membuat kenapa bangunan zaman dulu kuat dan kokoh hingga saat ini.

Alasan Kenapa Bangunan Belanda Kuat dan Kokoh

1. Memakai Batu Bata Terbaik

Faktor pertama yang menjadikan rumah dan bangunan Belanda jaman dulu kuat yaitu karena umumnya memakai batu bata dengan kualitas terbaik

Meskipun pada saat itu harga batu bata mahal, tetapi banyak arsitek Belanda yang memilih menggunakan material bangunan tersebut alih-alih pakai kayu atau bambu.

Baca Juga: Pilih Bata atau Hebel untuk Bangun Rumah? Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Bila ada kotoran pada batu, maka bahan bangunan tersebut akan dibersihkan dengan cara dicuci terlebih dahulu. Jika ada kualitas batu yang tidak baik, maka batu bata itu akan langsung dibuang.

2. Rancangan yang Presisi

Alasan lain kenapa desain rumah Belanda tempo dulu kuat adalah karena para arsiteknya sangat memperhatikan tingkat detail dan presisi konstruksi.

Rancangan bangunan akan dibuat sesuai fungsi dan pemanfaatnnya. Dengan begitu, arsitek dapat mempersiapkan material bangunan serta struktruk konstruksi yang terbaik.

3. Material Didatangkan dari Belanda

Sering kali para arsitek dan pejabat setempat kala itu memilih mendatangkan bahan bangunan langsung dari Belanda.

Baca Juga: Daftar Harga Hebel per Kubik Terbaru (Update Oktober) 2024, Lengkap!

Bila diteliti, banyak bangunan Belanda di Indonesia memakai beton dengan mutu K400m yang artinya kuat menerima tekanan hingga 400 kg per cm2.

4, Pakai Semen Racikan

Kenapa bangunan kolonial sangat kuat? Alasan terakhir yang membuat bangunan zaman dulu kuat adalah karena arsitek Belanda juga menggunakan racikan semen 'rahasia' dan terbaik.

Racikan semen itu terbuat dari batu bata merah yang digiling hingga menjadi serbuk. Kemudian, dicampur semen serta batu gamping sebagai bahan perekat bangunan.

Baca Juga: Daftar Harga Semen Per Sak Terbaru 2024 Berbagai Merek

Orang Belanda banyak menggunakan campuran semen merah dan gamping tersebut untuk membuat berbagai bangunan seperti kantor, rumah, hingga fasilitas militer.

Itulah sejumlah alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh hingga usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Redaksi@realestat.id

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Restoran Amanaia Bekasi (Foto: Istimewa)
Restoran Amanaia Bekasi (Foto: Istimewa)
Keindahan arsitektur dari bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, Villa  Yuliana di Sulawesi Selatan. (Sumber: Lion Mag)
Keindahan arsitektur dari bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, Villa Yuliana di Sulawesi Selatan. (Sumber: Lion Mag)
Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Jakarta (Foto: Dok. Realestat.id)
Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Jakarta (Foto: Dok. Realestat.id)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.