RealEstat.id (Bekasi) - Potensi bisnis properti di Timur Jakarta memang baru banyak diperbicangkan beberapa tahun terakhir, pasca-pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dilakukan Pemerintah. Akan tetapi, jauh sebelum itu, telah banyak pengembang yang telah mengantisipasi perkembangan koridor Timur Jakarta, khususnya Bekasi—salah satunya PT Summarecon Agung, Tbk., yang menggarap proyek skala kota: Summarecon Bekasi.
Executive Director PT Summarecon Agung, Tbk., Albert Luhur mengatakan, Summarecon mengembangkan Summarecon Bekasi sejak 2010 lantaran melihat potensi pengembangan Kota Bekasi yang menjanjikan.
Baca Juga: Summarecon Bekasi: Utamakan Kualitas Hidup Para Penghuni
Kota Bekasi, imbuh Albert, merupakan bagian dari Metropolitan Jabodetabek dan menjadi kota satelit dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia (berdasarkan data dari The Mega-urbanregions of Southeast Asia - UBC Press) dan terus berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.
"Dengan kepadatan penduduk tersebut, maka tentunya kebutuhan akan hunian semakin meningkat setiap tahunnya," kata Albert Luhur.
Baca Juga: Timur Jakarta Dominasi Permintaan Ruang Kawasan Industri Jabodetabek
Selain itu, imbuhnya, wilayah Kota Bekasi juga didukung dengan sarana transportasi dan infrastruktur lengkap yang turut menjadi faktor pendukung. Selain itu, roda ekonomi Bekasi juga tumbuh dengan pesat dengan pertumbuhan jumlah masyarakat kelas menengah yang signifikan juga menjadi salah satu indikasi akan kebutuhan tingkat hunian yang nyaman di wilayah ini.
"Hadirnya Kota Summarecon Bekasi diharapkan dapat menjawab semua kebutuhan tersebut dan menjadi destinasi regional, tidak hanya bagi warga Bekasi, namun juga warga di wilayah Jabodetabek. Melalui berbagai sarana dan infrastruktur yang dimiliki, Kota Summarecon menjadi salah satu kawasan percontohan berskala dunia yang terdiri dari kawasan hunian yang nyaman dengan pengembangan kawasan berwawasan lingkungan dan berbagai fasilitas yang berorientasi pada pengembangan bisnis," tutur Albert.
Tak Hanya Bidik Kelas Atas
Lebih Lanjut Albert mengatakan, di koridor Timur Jakarta, Summarecon tak hanya mengembangkan proyek kelas menengah - atas, tetapi juga kelas menengah - bawah. Salah satunya Srimaya Residence.
"Srimaya Residence kami hadirkan sebagai sebuah inovasi pengembangan kawasan hunian terbaru yang ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat Bekasi dan sekitarnya yang ingin memiliki hunian tapak dengan harga terjangkau persembahan Summarecon yang pada penjualan perdananya 4 Agustus 2018 lalu, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp340 jutaan," katanya.
Baca Juga: Timur Jakarta Digadang Jadi Kawasan Industri Terbesar di Asia Tenggara
Saat ini, Srimaya Residence sudah menyelesaikan pembangunan Cluster Arkana dan Baswara dengan total 557 unit yang telah sold out. Serah terima unit kedua cluster ini sudah dimulai sejak Maret 2020. Sedangkan untuk Cluster Candani yang dirilis 6 April 2019 masih dalam tahap pembangunan dengan unit tersisa yang sangat terbatas.
"Belum lama ini, tepatnya 18 Juli 2020, kami juga baru saja sukses menjual habis (sold out) total 65 unit Srimaya Commercial hanya dalam hitungan jam," ungkap Albert.
Baca Juga: Timur Jakarta: Teori Telur Ceplok dan Momentum Pengembangan Kota
Srimaya Commercial akan menjadi pusat pemenuhan kebutuhan penghuni Srimaya Residence dengan total 877 unit hunian, atau sekitar 3000-an jiwa. Tentu saja ruang komersial ini bisa menjadi potensial market bagi beragam usaha di Srimaya Commercial.
Ke depannya, Summarecon Bekasi juga akan meluncurkan beberapa produk terbaru, seperti Klaster Morizen tipe baru, yaitu Keyaki (luas 10 x 14,5), Hiiragi (luas 10 x 16) dan Nara (12 x 18) serta Magenta Residence (cluster ketiga) di pengembangan kawasan The Orchard.