Jababeka Bukukan Pendapatan Rp1,137 Triliun di Semester I 2022

Marketing sales jababeka mencapai Rp847,7 miliar pada Semester I 2022, atau setara dengan 50% dari target penjualan real estate Perseroan selama setahun penuh.

Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)
Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)

RealEstat.id (Bekasi) - Emiten properti, PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp1,137 triliun di Semester I 2022. Angka ini meningkat tipis 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

"Pilar Land Development & Properti Perseroan mengalami peningkatan pendapatan 15% menjadi Rp501,7 miliar di Semester I 2022, dari Rp436,3 miliar di Semester I 2021," ungkap Muljadi Suganda, Corporate Secretary PT Jababeka Tbk dalam laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan tanah dan rumah secara tahunan (YoY) dari Rp74,4 miliar di Semester I 2021, menjadi Rp101,2 miliar di Semester I 2022; kenaikan penjualan ruang kantor dan ruko dari Rp62,9 miliar di Semester I 2021 menjadi Rp100,9 miliar di Semester I 2022; kenaikan penjualan dari apartemen dari Rp33,0 miliar di Semester I 2021 menjadi Rp43,0 miliar di Semester I 2022; serta kenaikan penjualan tanah dan bangunan pabrik dari Rp19,1 miliar di Semester I 2021 menjadi Rp42,3 miliar di Semester I 2022.

Baca Juga: J Trust Bank Beri Kemudahan KPR Bagi Konsumen Hunian di Jababeka Residence

Sebaliknya, terjadi penurunan penjualan tanah matang, dari Rp217,5 miliar di Semester I 2021 menjadi Rp190,4 miliar di Semester I 2022. Hal ini disebabkan karena berkurangnya kontribusi penjualan tanah di Kendal dari Rp185,2 miliar di Semester I 2021 menjadi Rp39,7 miliar di Semester I 2022.

"Penurunan penjualan dari Kendal ini dapat ditahan dengan peningkatan penjualan dari Cikarang menjadi Rp150,7 miliar di Semester I 2022 dari sebelumnya Rp39,7 miliar," tutur Muljadi Suganda. 

Pendapatan Pilar Infrastruktur turun 7% menjadi Rp583,8 miliar untuk Semester I 2022, dari Rp630,4 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Penyebab utama penurunan ini karena menurunnya pendapatan dari Bekasi Power sebesar Rp64,1 miliar.

Sebaliknya, segmen lain seperti dry port serta jasa dan pemeliharaan mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 15% dan 3% di Semester I 2022. Volume peti kemas yang ditangani di dry port meningkat 3% dari 36.322 TEU di Semester I 2021 menjadi 37.405 TEU di Semester I 2022.

Baca Juga: Jababeka: Pengembangan TOD Perlu Sinergi Pemerintah dan Swasta

Selain itu, penyediaan volume air bersih dari layanan infrastruktur Jababeka mengalami peningkatan sebesar 9% dari 6,9 juta meter kubik pada Semester I 2021 menjadi 7,6 juta meter kubik pada Semester I 2022, sedangkan volume pengolahan air limbah meningkat 14% dari 2,6 juta meter kubik pada Semester I 2021 menjadi 3,0 juta meter kubik di Semester I 2022. 

Pilar Leisure & Hospitality Jababeka membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp51,7 miliar di Semester I 2022, dari Rp49,7 miliar di tahun sebelumnya. Hal ini merupakan hasil dari kinerja yang lebih baik dari segmen golf, yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp36,3 miliar di Semester I 2022. Segmen golf berkontribusi 70% terhadap total pendapatan pilar Leisure & Hospitality di Semester I 2022. 

Pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur sebesar 51% dari total pendapatan pada semester pertama tahun 2022, dibandingkan dengan 56% pada semester pertama tahun 2021. Penurunan kontribusi ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari segmen Pengembangan Tanah dan Properti pada Semester I 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kolaborasi MRT Jakarta, Jababeka, dan Jasa Sarana Bangun Fase 3 MRT Jakarta dan KBT Bekasi

Laba kotor Jababeka meningkat 34% menjadi Rp582,9 miliar di Semester I 2022. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi Perseroan untuk semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar 51% dibandingkan 39% pada Semester I 2021.

Perseroan mencatat rugi bersih Rp43,1 miliar pada semester pertama 2022 dibandingkan rugi bersih Rp105,6 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh dampak pergerakan kurs (valas) di mana Jababeka membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp168,8 miliar (rugi translasi) di Semester I 2022 dibandingkan rugi selisih kurs Rp112,5 miliar di Semester I 2021. 

EBITDA Jababeka pada Semester I 2022 tercatat sebesar Rp479,3 miliar, meningkat 45% dibandingkan Rp330,5 miliar pada semester pertama tahun 2021, sebagian besar sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor. 

Baca Juga: Inovasi Jababeka Residence Diganjar Dua Apresiasi dari MURI

Total posisi kas Perseroan pada akhir semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp1.175,1 miliar, naik 6% dibandingkan Rp1.111,5 miliar pada akhir tahun 2021. 

Dari sisi penjualan real estate (marketing sales) Perseroan mencapai Rp847,7 miliar pada semester pertama tahun 2022, setara dengan 50% dari target penjualan real estate Perseroan selama setahun penuh sebesar Rp1.700 miliar, dan meningkat 61% dibandingkan dengan Rp526,0 miliar di Semester I 2021.

Marketing sales dari Cikarang dan lain-lain menyumbang 68%, sedangkan Kendal sebesar 32%. Penjualan dari produk industri (tanah dan/atau tanah dengan standar bangunan pabrik) menyumbang 70%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lain-lain menyumbang 30%. Target marketing sales Perseroan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp1,7 triliun yang terdiri dari Rp1,1 triliun dari Cikarang dan lain-lain, dan Rp600 miliar dari Kendal.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Program Serba Serbi Solusi (Foto: Dok. ACE Indonesia)
Program Serba Serbi Solusi (Foto: Dok. ACE Indonesia)
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)