Vasanta Group Hadirkan Commercial Village di Proyek Mixed-Use Mawatu, Labuan Bajo

Dengan total 300 unit, Mawatu menyediakan tiga tipe ruko yang terdiri dari 2 dan 3 lantai. Sebanyak 60 ruko di tahap pertama akan rampung di kuartal pertama 2023.

Mawatu, Labuan Bajo (Foto: istimewa)
Mawatu, Labuan Bajo (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Jakarta) - Labuan Bajo semakin memikat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan, Pemerintah menggadang Labuan Bajo sebagai “Bali Baru” yang menghelat berbagai ajang bertaraf internasional. Kelebihan Labuan Bajo ini pun dilirik banyak pengembang, salah satunya Vasanta Group yang membangun Mawatu.  

Mawatu merupakan mixed use tourism complex yang berada di tepi Pantai Labuan Cermin di Labuan Bajo. Dengan luasan 20 hektar, proyek dengan nilai investasi USD125 juta ini mengusung tagline "The New Seafront Town Center & Leisure Park of Labuan Bajo".

Konsep kawasan wisata terpadu di pinggir pantai ini, akan menyajikan one stop holiday destination yang lengkap dan terintegrasi. Mawatu terdiri dari hotel bintang lima, lifestyle hotel, restoran apung, vila, beach club, alun-alun, serta pusat belanja, kuliner, dan hiburan yang dilengkapi dermaga baru untuk kapal para pengunjung yang singgah.

Baca Juga: Wow! Labuan Bajo Disulap Jadi Kawasan Wisata Premium Kelas Dunia

Untuk lebih mendekatkan Mawatu kepada para konsumen, pihak pengembang menyelenggarakan Agent Gathering, Rabu (23/2/2022). Dalam acara yang diikuti 300 Agen Properti dari seluruh Indonesia ini juga ditawarkan Commercial Village berupa ruko di Mawatu.

“Bermitra dengan Agen Properti sangat penting bagi kesuksesan proyek maupun memberikan saran investasi yang tepat bagi investor. Sebagai pengembang kami melihat Agent Gathering ini sangat berharga dan saling menguntungkan” jelas David Lusteaux, Managing Director Mawatu saat membuka event online tersebut.

Merangkum 200 unit ruko yang didesain menyatu dengan alam, Commercial Village berada di dataran paling tinggi di proyek pengembangan Mawatu. Di sini, pengembang menyediakan tiga tipe ruko, yang terdiri dari 2 dan 3 lantai dengan kisaran harga Rp3 miliar. Sebanyak 60 ruko yang dipasarkan di tahap awal rencananya akan rampung di akhir kuartal pertama 2023.

Baca Juga: Triniti Land Kembangkan Proyek 246 Hektar di Tana Mori, Labuan Bajo

Deretan ruko di Mawatu ini memiliki kelebihan, pertama, lokasinya hanya 15 menit dari bandara, sehingga menjadi yang terdepan bagi pengunjung Labuan Bajo. Kedua, ruko menawarkan pilihan unit yang menghadap ke kota, ke hutan bakau, dan ke laut lepas.

Dari Ruko perdana di Mawatu ini, para pengunjung dapat menikmati sunrise atau sunset dengan pemandangan lepas menghadap Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.

Investasi di ruko-ruko Mawatu ini menjanjikan pengembalian investasi (return on investment) 8% per tahun yang menjanjikan, seiring dengan perkembangan kawasan Labuan Bajo.

Tak hanya itu, Mawatu juga menghadirkan merek-merek ternama internasional yang akan bergabung dalam waktu dekat, tanpa melupakan dukungan kepada pengembangan usaha lokal dengan hadirnya area ritel serta kuliner bagi UMKM.

Baca Juga: Vasanta Innopark Gelar Groundbreaking Tower Ketiga: Chihana

Selain itu, di Mawatu juga akan dibangun restoran apung di hamparan Pantai Batu Cermin, hotel berbintang, vila, beach club, alun-alun, serta pusat belanja, kuliner dan hiburan yang akan melengkapi kawasan wisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSPS).

David Lusteaux mengakui, setelah Presiden Joko Widodo mendorong Labuan Bajo untuk dipersiapkan bagi G20 Summit dan ASEAN Summit di 2022 dan 2023, Mawatu semakin bergairah dalam mempersiapkan diri, mengingat kawasan wisata di NTT ini diperkirakan akan menggeliat dalam waktu dekat.

"Kami optimistis, keseluruhan proyek Mawatu akan rampung dalam waktu lima tahun ke depan. Mawatu memosisikan diri sebagai tujuan utama bagi turis lokal maupun mancanegara, khususnya keluarga muda atau generasi Y maupun generasi Z dan menjadi destinasi paling lengkap untuk wisata, bisnis, ataupun bekerja," pungkas David Lusteaux.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kiri) dan Mario Susanto, VP Marketing Paramount Land. (Foto: Realestat.id)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
OXO The Residences, Bali, besutan OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier. (Foto: Dok. OXO Group)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Dari kiri ke kanan: Chandra Sugiarto (Joint Venture Project Division Head of Sinar Mas Land), Anna Budiman (CEO Commercial BSD Sinar Mas Land), James Widjaja (Director of Dwijaya Karya), dan Eric Widjaja (Director of Dwijaya Karya) meresmikan show unit apartemen Tipe 2BR Upper West, BSD City, Ahad, 21 April 2024 (Foto: Dok. Sinar Mas Land)