Tips Memilih Mesin Pencuci Piring: Kelebihan dan Kekurangannya

Bagi Anda yang super sibuk, penggunaan mesin pencuci piring sangat diperlukan. Namun, perlu diketahui kelebihan, kekurangan, dan tips memilihnya.

Foto: Freepik.com
Foto: Freepik.com

RealEstat.id (Jakarta) - Mesin pencuci piring (dish washer) cocok digunakan bagi Anda yang super sibuk. Namun, sebelum mengetahui tips memilih, ada baiknya Anda menyimak kelebihan dan kekurangan mesin pencuci piring dibanding mencuci secara manual.

Kelebihan Mesin Pencuci Piring
1. Hemat Waktu dan Tenaga

Dengan dish washer machine, kita tak perlu repor berdiri di depan wastafel sembari menggosok dan membilas piring dengan tangan. Cukup masukkan piring dan gelas kotor ke dalam mesin, lalu tekan tombol dan biarkan mesin pencuci piring melakukan pekerjaannya.

2. Lebih Bersih

Mesin pencuci piring umumnya memanaskan air hingga 140 derajat, sehingga mampu membersihkan dan mensanitasi piring dan peralatan dapur lain dengan lebih efektif. 

Baca Juga: 5 Tips Dekorasi Ruang Makan Agar Diet Anda Sukses

3. Hemat Energi

Tak hanya menghemat waktu dan tenaga, penggunaan dishwasher juga dapat menghemat penggunaan air dan listrik.  Hal ini tidak hanya menghemat uang Anda, tetapi juga membantu menyelamatkan lingkungan.

Kekurangan Mesin Pencuci Piring

Selain, kelebihan, mesin pencuci piring juga memiliki kekurangan, yaitu: 

1. Sabun Khusus yang Mahal

Mesin pencuci piring membutuhkan sabun khusus, karena sabun cuci piring biasa menghasilkan terlalu banyak busa dan dapat merusak mesin. Akan tetapi, sabun khusus mesin pencuci piring harganya lebih mahal.  

2. Potensi Kerusakan

Tidak semua wadah aman dicuci dengan mesin pencuci piring. Keramik dan kristal halus, panci dan wajan antilengket, serta barang-barang kayu dapat rusak di mesin pencuci piring.

Baca Juga: Tips Ampuh dan Mudah Membasmi Kecoa di Rumah

Tips Memilih Mesin Pencuci Piring

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan mesin pencuci piring, berikut ini tips yang bisa digunakan sebagai pertimbangan sebelum membeli mesin pencuci piring otomatis:

1. Ukuran

Ini mungkin harus dijadikan pertimbangan pertama agar mesin pencuci piring yang dibeli bisa muat di dapur Anda. Ada berbagai ukuran mesin pencuci piring yang bisa Anda pilih, seperti ukuran 18 inci yang ideal untuk keluarga dengan tiga orang atau ukuran 24 inci yang bisa memuat 14 piring.

2. Tipe

Ada tiga tipe mesin pencuci piring, yaitu countertop, portable yang mudah dipindah-pindah, dan tipe built-in yang mempunyai fitur dan manfaat berbeda. Tipe countertop dan portable sesuai untuk Anda yang belum menempati rumah sendiri atau mengontrak. Sedangkan tipe built-in biasanya dibanderol dengan harga yang tidak murah, karena dapat disesuaikan dengan desain dapur Anda.

Baca Juga: Trik Mudah Guna Menghemat Konsumsi Listrik Lemari Es Anda

3. Penggunaan Energi

Biasanya produsen mesin pencuci piring menuliskan keterangan konsumsi energi di stiker yang ditempel di mesin. Hal ini akan memengaruhi penggunaan daya dan tentu saja tagihan rekening listrik Anda.

4. Perputaran Mesin Pencuci

Waktu yang normal untuk penggunaan mesin dalam sekali pemakaian antara 80 menit sampai 140 menit. Penggunaan waktu yang lebih lama tidak berpengaruh terhadap tingkat kebersihan peralatan makan yang dicuci. Jadi, pilihlah mesin yang rentang waktu perputaran tersebut.

5. Desain

Mesin pencuci piring tersedia dalam berbagai pilihan warna dan jenis bahan. Tetapi warna yang lebih sering dipilih hanya hitam dan putih. Ada juga mesin pencuci piring dengan lapisan besi, tetapi memiliki cenderung lebih mudah kotor.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tadi, Anda dapat memaksimalkan fungsi mesin pencuci piring, sehingga dapat membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cepat. Ingat, salah memilih mesin bisa jadi menambah pekerjaan atau menambah ongkos yang harus Anda keluarkan setiap bulannya.

Semoga tips memilih mesin pencuci piring ini bermanfaat!

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Regulator Gas (Foto: Destec)
Regulator Gas (Foto: Destec)