Stakeholder Optimistis Properti Indonesia Tumbuh Positif di 2023, Apa Indikasinya?

Kendati ada kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan situasi global di 2023, pasar properti Tanah Air diprediksi tetap stabil. Apa sebabnya?

Dari kiri ke kanan: Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia; Hari Ganie, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia; Welly Yandoko, Executive Vice President Consumer Loan Bank BCA; Andrea Yutanto, Departement Head Sales and Promotion Residential BSD Sinar Mas Land; dan Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam acara Media Talkshow bertajuk ‘Pertumbuhan Sektor Properti: Peluang dan Tantangan di 2023’, Rabu, 22 Februari 2023 (Foto: realestat.id).
Dari kiri ke kanan: Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia; Hari Ganie, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia; Welly Yandoko, Executive Vice President Consumer Loan Bank BCA; Andrea Yutanto, Departement Head Sales and Promotion Residential BSD Sinar Mas Land; dan Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam acara Media Talkshow bertajuk ‘Pertumbuhan Sektor Properti: Peluang dan Tantangan di 2023’, Rabu, 22 Februari 2023 (Foto: realestat.id).

RealEstat.id (Jakarta) – Para stakeholder optimistis sektor properti Tanah Air masih akan menggeliat, kendati banyak kalangan memprediksi banyak kendala yang akan dihadapi di tahun 2023 ini.

IMF memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5% di tahun 2023. Meskipun suku bunga Bank Indonesia masih fluktuatif, namun sektor properti tetap menjadi primadona, karena didukung demand hunian yang tinggi.

Hal ini terungkap dalam Media Talkshow bertajuk “Pertumbuhan Sektor Properti; Peluang dan Tantangan di 2023”, yang digelar Sinar Mas Land, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Tren Suku Bunga Naik, Minat Pembelian Properti Secara Online Tumbuh 9%

Acara yang membahas peluang dan tantangan sektor properti di 2023 serta kekuatan ekonomi makro Indonesia tersebut dihadiri oleh Hari Ganie, Sekretaris Jenderal DPP REI, yang mewakili Paulus Totok Lusida, Ketua Umum DPP REI; Welly Yandoko, Executive Vice President Consumer Loan Bank BCA; Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia; serta Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Hari Ganie mengatakan, kondisi properti yang positif di tahun 2023 akan sangat bergantung pada stimulus pemerintah yang mendukung perusahaan properti dalam memberikan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.

"Meskipun penjualan properti di Indonesia berada pada kondisi yang baik, kami melihat perlu adanya terobosan atau dukungan untuk sektor properti high-rise," katanya. "Karena di suatu daerah, apalagi sebuah kota padat penduduk, yang dibutuhkan adalah produk high-rise ini."

Baca Juga: Ekonomi Global Mengkhawatirkan, Pasar Perumahan Tapak Tetap Stabil di 2023

Stimulus atau kebijakan baru untuk high-rise ini, imbuhnya, sangat membantu baik untuk konsumen maupun pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih baik.

Lebih lanjut dia menjelaskan, prospek properti terutama hunian tapak (landed house) masih akan menjadi pilihan konsumen, terutama proyek-proyek yang berada di kawasan matang, memiliki fasilitas lengkap dan basis ekonomi kuat, serta reputasi pengembang baik.

"Terkait rumah subsidi, para pengembang masih menanti kenaikan harga yang sudah tiga tahun tidak terealisasi. Sebagian pengembang tidak lagi memproduksi, karena harga material terkerek naik," jelas Hari yang mengatakan kenaikan ideal rumah subsidi berkisar 7%.

Baca Juga: Peluang dan Prospek Hunian Berkonsep TOD di Jakarta

Prospek sektor properti di tahun 2023 juga diungkapkan oleh Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia. Menurutnya, saat ini perekonomian konsumen sudah mulai bergerak ke arah yang lebih baik seiring dengan membaiknya penanganan dan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Jika sebelumnya konsumen masih menimbang-nimbang dan tidak terburu-buru untuk membeli properti, tahun ini kami rasa akan berbeda. Tahun ini dapat dikatakan sebagai momentum yang tepat, karena di tahun 2024 kemungkinan adanya ketidakpastian kembali,” kata Ferry Salanto.

Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan di sektor properti di tahun 2023, sejumlah kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah seperti kelonggaran aturan LTV/FTV sebesar 100%, dapat menyokong penjualan properti sehingga kebutuhan masyarakat akan hunian dapat terpenuhi.

Baca Juga: Bank BTN Dapat Dukungan Pendanaan 1,4 Triliun dari JICA, Citibank, dan BCA

Sementara itu, Welly Yandoko, Executive Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, Bank BCA akan sepenuhnya mendukung kebijakan makroprudensial untuk sektor properti.

Bank BCA juga optimistis penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di tahun ini tetap akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional. Optimisme ini menyusul kesuksesan Bank BCA dalam realisasi KPR di 2022 yang mencapai 108 triliun.

"Hal ini didorong karena potensi bisnisnya besar di tengah jumlah backlog kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia yang masih besar dan pembiayaan KPR masih menjadi pilihan utama dalam membeli aset properti saat ini,” kata Welly Yandoko.

Baca Juga: Inilah 8 Isu Strategis Bidang Perumahan Tahun 2023 Menurut Kementerian PUPR

Dalam acara yang sama, Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengatakan, di 2022 lalu BSDE membukukan pre sales sebesar Rp8,804 triliun, meningkat sekitar 14,1% dari pencapaian Rp7,717 triliun di 2021. Di 2023 ini, PT Bumi Serpong Damai, Tbk menargetkan pre sales mencapai Rp8,8 triliun.

Dia menuturkan, pihaknya menyadari adanya tantangan ekonomi global maupun nasional yang bisa mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti.

"Kendati demikian, kami tetap berkeyakinan pada keberlanjutan strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen serta pangsa pasar yang dapat kami serap," kata Hermawan Wijaya.  

Baca Juga: Pantauan Pasar Properti Jakarta dan Sekitarnya Sepanjang 2022

Kuatnya sektor properti di tahun 2023 juga mulai terlihat dari tingginya permintaan produk properti pada segmen premium di BSD City. Sinar Mas Land optimistis bahwa segmen properti premium akan semakin meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia.

Sebagai salah satu perusahaan properti yang berfokus pada kebutuhan konsumen, Sinar Mas Land juga memberikan stimulus untuk mengajak masyarakat tetap melirik sektor properti di tahun 2023 dengan meluncurkan program national sales bertajuk Smart Move.

"Program Smart Move memberikan subsidi bunga, subsidi DP, hingga subsidi biaya KPR dan diharapkan dapat meyakinkan konsumen untuk membeli properti idaman mereka di tahun ini,” pungkas Hermawan.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)