RealEstat.id (Jakarta) – Melihat captive market yang besar, terutama di middle-up, dan minimnya area komersial representatif di Kota Cikarang, PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) meluncurkan megaproyek Cinity (Cikarang International City), Rabu (1/2/2023).
Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, Hanung Harimba Rachman; Founder PT Sri Pertiwi Sejati, Asmat Amin; CEO Cinity, Ming Liang; Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah; dan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga.
Dengan total lahan seluas 500 hektar, tahap awal pengembangan Cinity menempati area seluas 50 hektar. Di kawasan ini, SPS Group juga akan mengembangkan area hijau seluas 70 hektar dengan lanskap alam yang jauh dari kebisingan kawasan industri. Dalam mengembangkan Cinity, SPS Group menggandeng Aesler Group Intenational sebagai konsultan perencanaan desain arsitektur, interior, urban planning, town planning, dan manajemen kontruksi.
Baca Juga: Premier Lake Residence Tawarkan Rumah Rp800 Jutaan di Cikarang International City (Cinity)
Cinity digadang memiliki aksesibilitas yang sangat mudah, lantaran berada strategis di Jalur Provinsi yang menghubungkan Karawang dengan Jakarta dan memiliki jarak yang sangat dekat, hanya 5 menit menuju Stasiun Cikarang.
Berkomitmen menjadi The First & Biggest CBD di Cikarang, Cinity menghadirkan The Largest Outdoor Shopping Street seluas 35 hektar di fase awal. Di sini juga terdapat berbagai International Themed Cluster dari London, Korea, Jepang, dan Moroccan yang menciptakan sebuah shopping experience yang berbeda.
Dengan total nilai investasi mencapai Rp20 triliun, Cinity akan dibangun menjadi sebuah kawasan yang terpisah dari Kota Industri: 100% Township. Hal ini berbeda dengan beberapa kawasan hunian di Cikarang yang menyatu dengan area industri, yang dinilai memiliki dampak kurang baik bagi kesehatan maupun kenyamanan penghuni.
Baca Juga: Kota Deltamas Rilis Cluster de Silva, Hunian Co-Living dengan Harga Rp500 Jutaan
Founder PT Sri Pertiwi Sejati, Asmat Amin mengungkapkan, di antara banyaknya landbank yang dikuasai SPS Group, Cinity menjadi salah satu landbank yang secara posisi paling strategis untuk dijadikan kawasan the real township di Cikarang.
SPS Group menghadirkan Cinity sebagai tempat hunian sekaligus investasi properti yang menjanjikan. Dengan konsep When Nature Meets Future, atau alam menyatu dengan teknologi, Cinity akan memberikan pengalaman baru di kota Cikarang.
“Sejalan dengan komitmen kami untuk selalu menciptakan dan menghadirkan inovasi terbaik, Kota Baru Cinity tidak sebatas sebuah pusat kawasan residensial dan komersial, namun akan menjadi ikon wisata baru, melalui kehadiran alun-alun dan islamic center yang didesain oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil," kata Asmat Amin.
Baca Juga: Grand Cikarang City 2 Gelar Serah Terima 251 Rumah Subsidi 'Siap Huni Tanpa Renovasi'
Asmat Amin berharap, dengan adanya ruang publik yang akan hadir di Kota Baru Cinity, dapat mendorong kontribusi terhadap aspek pertumbuhan ekonomi makro Kabupaten Bekasi ke depannya.
Cinity menyasar target market di kategori middle upper dan generasi milenial. Karakteristik konsumen milenial tidak hanya melihat faktor harga saja, melainkan memperhatikan kualitas dan value yang diperoleh ketika membeli suatu hunian.
Begitu juga dengan produk ruko, kalangan milennial akan menjadi sasaran target sebagai entrepreneur muda serta sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh Cinity.
Ekosistem untuk Dukung UKM
Sementara itu, Ming Liang selaku CEO dari Cinity menjelaskan, Cinity juga bekerja sama dengan beberapa mitra dalam membentuk suatu ekosistem yang mendukung para UKM (usaha kecil dan menengah). Market UKM di Cikarang dinilai sangat cocok, karena di kawasan Cikarang terdapat 4.000 pabrik multinasional yang beroperasi, sehingga menciptakan demand yang besar.
"Didukung juga adanya supply chain sehingga kawasan ini ideal sebagai trade city. Selayaknya kota perdangangan di China, Cinity juga akan menjadi pusat bisnis dan pusat perdagangan," terang Ming Liang menambahkan.
Menurutnya, Cinity akan mengembangkan area komersial di atas lahan 35 hektar serta menjadikannya sebagai Enterpreuner City untuk para pelaku UKM yang didukung oleh Kemenkop UKM dan HIPMI.
Baca Juga: Pakai Teknologi Panasonic, SAVASA Tawarkan Hunian dengan Tata Udara Terintegrasi
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan suatu kota yang pro terhadap industri retail offline yang memberikan dampak bagi kemajuan UKM, produk dan brand lokal serta faktor penyerapan tenaga kerja," katanya.
Dalam mengoptimalkan pengembangan Cinity sebagai Enterpreuner City, SPS Group bekerja sama dengan HIPPINDO, selaku Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia yang akan mendukung okupansi dari kehadiran retail street di Cinity.
Selain berkontribusi terhadap tenancy mix, kerja sama ini sekaligus untuk mendukung Kementerian Koperasi dan UKM dalam program Kawasan Khusus UMKM yang akan dikembangkan di Cinity ke depannya.
Baca Juga: Grand Launching Correctio: Jababeka Siap Bangun 'New Silicon Valley'
Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah menyampaikan dukungannya. Dia berharap, kolaborasi HIPPINDO dengan Cinity akan semakin mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dan Indonesia Brand Go Global.
"Selain itu, juga dapat mengembangkan Kawasan Pengembangan Produk UKM, produk dan brand lokal yang dihadirkan secara khusus di Cinity mulai dari inkubasi produk, teknologi, manajemen, pemasaran produk, ekspor, logistik hingga warehouse semua tersedia di sini,” tuturnya.
Di lain pihak, Cinity juga menggandeng APJII selaku Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia untuk memberikan dukungan pengadaan internet dengan jaringan yang cepat dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan komitmen Cinity mengembangkan sebuah kota dengan konsep Smart City.
Baca Juga: Sinar Mas Land Luncurkan Almandine Business Gallery di Kota Deltamas
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga menyampaikan, APJII selalu berkomitmen untuk mendukung percepatan layanan internet di Indonesia. Salah satunya area strategis seperti Kota Baru Cinity sebagai pusat bisnis dan perdagangan.
"Cinity dengan konsep Smart City dan Entrepreuner City untuk para pelaku UKM tentu perlu diperkuat dengan jaringan yang cepat dan berkualitas guna mempermudah seluruh aktivitas online yang dijalankan,” katanya.
Saat momen peluncuran pada Rabu (1/2/2023), Cinity sekaligus mengenalkan produk pertamanya yaitu The Urban Hub, berupa ruko sebagai area komersial dengan mengusung konsep The Trilogy. Di The Urban Hub tersedia 96 unit ruko 3 lantai dengan individual access di tiap lantai. Selain Itu, di fase awal ini SPS Group juga menghadirkan Premier Lake Residence yang dikembangkan PT Premier Qualitas Indonesia.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News