Peringati Hari Laut Dunia, IKEA Daur Ulang Limbah Plastik Laut untuk Boneka

Hari Laut Dunia menjadi momentum IKEA dalam menyebarkan semangat peduli lingkungan melalui pemanfaatan limbah plastik laut untuk produk boneka BLÅVINGAD.

Koleksi boneka BLÅVINGAD IKEA terbuat dari daur ulang limbah plastik laut. (Foto: IKEA Indonesia)
Koleksi boneka BLÅVINGAD IKEA terbuat dari daur ulang limbah plastik laut. (Foto: IKEA Indonesia)

RealEstat.id (Jakarta) - Dalam rangka memperingati Hari Laut Dunia, IKEA Indonesia menunjukkan dukungannya dengan melakukan daur ulang limbah plastik laut untuk menjadi produk boneka BLÅVINGAD.

Soft toy tersebut mengandung poliester daur ulang dari plastik laut, yang diambil dari area sejauh 50 km ke daratan dari garis pantai.

Communication & Public Relations Manager IKEA Indonesia, Ririn Basuki menerangkan meskipun dari limbah plastik, koleksi boneka BLÅVINGAD telah diuji agar aman untuk digunakan untuk anak-anak.

“Kami ingin memberikan dampak yang lebih positif untuk bumi. Oleh sebab itu, IKEA membuat boneka yang dibuat dari campuran PET daur ulang dan plastik yang terikat di laut," kata Ririn.

Baca Juga: IKEA Indonesia Gelar Program Back to School untuk Sambut Tahun Ajaran Baru Sekolah

Koleksi boneka tersebut terdiri dari ikan paus biru, lumba-lumba, kura-kura dan gurita, dibuat dari poliester daur ulang yang halus dan lembut.

Raih Sertifikasi untuk Produk Hasil Laut

IKEA memiliki sertifikasi Chain of Custody (CoC) dari Marine Stewardship Council (MSC) untuk produk makanan laut di restoran IKEA
Salmon menjadi salah satu menu di restoran IKEA yang telah mendapat sertifikasi Chain if Custody. (Foto: IKEA Indonesia).

Komitmen IKEA dalam mendukung Hari Laut Dunia juga ditunjukkan dengan menyediakan menu makanan hasil laut dengan prosedur bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Menurut laporan tahunan MSC tahun 2020, sebanyak 34% perikanan dunia saat ini ditangkap secara berlebih.

Baca Juga: IKEA Kolaborasi dengan Marimekko Rilis Koleksi Bastua yang Usung Keindahan Alam Nordik

Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan rantai makanan dan berkurangnya spesies maritim.

Ririn mengatakan bahwa IKEA merupakan industri ritel pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Chain of Custody (CoC) dari Marine Stewardship Council (MSC).

“Kami berkomitmen agar menu makanan ikan salmon yang disediakan oleh IKEA Food, berasal dari hasil tangkapan yang berkelanjutan,” ujar dia.

Baca Juga: IKEA Beri Bantuan Beras Kepada Masyarakat Kabupaten Bogor

Sertifikasi CoC MSC memberikan dampak positif kepada lingkungan, baik dari wilayah budi daya ikan, penangkapan ikan, maupun ekosistem laut.

Selain itu, sertifikasi tersebut juga mendukung 10% populasi dunia yang bergantung pada perikanan sebagai mata pencaharian mereka.  

“Bertepatan dengan Hari Laut Dunia, kami mengajak masyarakat untuk turut mendukung lingkungan perairan menjadi lebih berkelanjutan,” tandas Ririn Basuki.

Redaksi@realestat.id

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Acara Penganugerahan Beasiswa SCG Sharing the Dream 2023 di Museum Nasional Indonesia. (Foto: Dok. SCG)
Acara Penganugerahan Beasiswa SCG Sharing the Dream 2023 di Museum Nasional Indonesia. (Foto: Dok. SCG)
pembukaan kantor cabang di Bandung lantaran Kota Kembang tersebut menawarkan peluang bisnis yang cukup besar, baik dari sisi omzet penjualan maupun pengembangan ke arah branding positioning Linktown. (Foto: Dok. Linktown)
pembukaan kantor cabang di Bandung lantaran Kota Kembang tersebut menawarkan peluang bisnis yang cukup besar, baik dari sisi omzet penjualan maupun pengembangan ke arah branding positioning Linktown. (Foto: Dok. Linktown)
Kawasan Mini Jungle yang dibangun di Karawang Green Village 3 (KGV 3). 
(Foto: Dok. Citanusa Group)
Kawasan Mini Jungle yang dibangun di Karawang Green Village 3 (KGV 3). (Foto: Dok. Citanusa Group)