Pasokan Rendah, Harga Apartemen di Jabodetabek Stagnan

Selama Kuartal II 2021 hanya ada tiga proyek apartemen yang masuk ke pasar Jabodetabek, sementara harga rata-rata hanya naik 0,5% (YoY).

Apple 5 Condovilla (Foto: Dok. Diamond Land)
Apple 5 Condovilla (Foto: Dok. Diamond Land)

RealEstat.id (Jakarta) - Selama kuartal II 2021, hanya tiga proyek apartemen segmen menengah-bawah dan menengah yang dirilis ke pasar Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) yaitu Urban Suites (dua tower), Apple 5 Condovilla, dan tower ketiga Emerald Bintaro.

Ketiga proyek ini menambah 1.657 unit apartemen baru (naik 24% secara kuartalan) sehingga jumlah pasokan apartemen ke depan menjadi 157.412 unit. Demikian informasi yang dinukil dari laporan bertajuk MarketBeat yang dirilis konsultan properti Cushman & Wakefield.

Baca Juga: Mulai Dibangun, Apple 5 Condovilla Tawarkan Hunian Rp500 Jutaan

Sebanyak 5.387 unit dari 10 proyek telah selesai dan masuk ke pasar apartemen pada kuartal kedua 2021, membawa total pasokan eksisting menjadi 327.036 unit, meningkat 23% secara tahunan (YoY).

"Ketika progres konstruksi proyek berangsur kembali ke laju sebelum pandemi, kasus Covid-19 meningkat kembali dengan 56.000 kasus per hari, yang membuat pemerintah memberlakukan pengetatan PPKM Darurat sehingga kembali memperlambat konstruksi proyek," kata Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia dalam laporan tersebut. 

Tingkat Permintaan Apartemen Belum Pulih 
Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, tingkat serapan bersih apartemen di Jabodetabek tercatat 1.844 unit di kuartal II 2021, atau 44% lebih rendah dari unit yang terserap pada kuartal II 2020 (sebenyak 3.318 unit).

Tingkat penjualan masih di angka 93,5%, tidak memperlihatkan kenaikan yang signifikan (hanya naik 0,1%) dari tingkat penjualan kuartal yang sama tahun lalu. Sementara itu, tingkat pra-penjualan menurun 0,6% menjadi 60,6% dari angka 61,2% di kuartal I 2021.

Baca Juga: Vasanta Innopark Gelar Groundbreaking Tower Ketiga: Chihana

Keputusan pemerintah untuk memperpanjang pembebasan PPN hingga Desember 2021 diperkirakan akan meningkatkan penjualan proyek apartemen eksisting hingga akhir tahun. Pengembang dengan proyek yang konstruksinya hampir selesai pun akan berupaya mempercepat proses serah terima unit apartemen agar dapat memenuhi persyaratan program ini.

"Tingkat kekosongan rata-rata sektor apartemen sedikit berkurang ke 50,9% dengan adanya proses serah terima bertahap pada unit eksisting baru," ujar Arief Rahardjo. 

Baca Juga: Diminati Milenial, Citra Landmark Penuhi Lima Preferensi Penting

Di sisi lain, tidak ada perubahan harga apartemen di Jabodetabek dibandingkan kuartal sebelumnya. Harga rata-rata tetap berada di angka Rp43.300.000 per meter persegi, sementara kenaikan harga per tahun (YoY) mengalami kenaikan sebesar 0,5%.

Arief Rahardjo mangatakan, beberapa proyek yang hampir selesai menawarkan paket fully furnished atau garansi sewa untuk menarik calon pembeli, sebagai tambahan atas insentif PPN dari pemerintah.

"Secara umum, harga jual rata-rata diperkirakan akan tetap stabil hingga tahun depan, dengan permintaan yang diperkirakan masih lambat, terutama pada proyek mendatang," pungkasnya.

Redaksi@realestat.id 

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)