Naik 16%, Jababeka Targetkan Marketing Sales Rp2 Triliun di 2023

Jababeka membukukan pendapatan Rp2,72 triliun selama tahun 2022, sementara laba kotor Perseroan meningkat 28% menjadi Rp1,4 triliun.

Kawasan Industri Jababeka (Foto: Jababeka.com)
Kawasan Industri Jababeka (Foto: Jababeka.com)

RealEstat.id (Jambi) – Pengembang properti PT Jababeka Tbk (KIJA) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,72 triliun selama tahun 2022. Angka ini meningkat 9% dibandingkan perolehan di tahun 2021.

Pilar Land Development & Property Jababeka mencatat peningkatan pendapatan sebesar 8% dari Rp1,27 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp1,378 triliun pada tahun 2022.

Hal ini didorong oleh peningkatan pada semua segmen di dalam pilar tersebut, terutama penjualan tanah matang, yang mengalami peningkatan pendapatan dari Rp736,8 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp780,0 miliar pada tahun 2022.

Selain itu, penjualan tanah dan bangunan pabrik standar mengalami peningkatan pendapatan dari Rp77,3 miliar di tahun 2021 menjadi Rp111,6 miliar di tahun 2022.

Baca Juga: Jababeka Bukukan Pendapatan Rp1,137 Triliun di Semester I 2022

"Terakhir, pendapatan tanah dan rumah, ruko dan apartemen juga meningkat dari Rp404,4 miliar di tahun 2021 menjadi Rp423,5 miliar di tahun 2022," terang  Muljadi SugandaCorporate Secretary PT Jababeka Tbk dalam laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Pendapatan dari pilar Infrastruktur Perseroan (terutama listrik, air, air limbah, estate management, dan dry port) meningkat 9% dari Rp1,123 triliun di tahun 2021 menjadi Rp1,219 triliun di tahun 2022.

Peningkatan kinerja pilar ini juga terjadi di semua subsegment, yaitu dry port, listrik dan jasa & pemeliharaan (air, air limbah, dan pengelolaan kawasan) masing-masing sebesar 19%, 9% dan 2%.

Pendapatan berulang (recurring income) dari pilar Infrastruktur berkontribusi 45% terhadap total pendapatan pada tahun 2022, sama dengan tahun 2021.

Baca Juga: Jababeka dan QDJapan Kembangkan Proyek PLTS Percontohan di KEK Morotai

Pilar Leisure & Hospitality Jababeka membukukan peningkatan pendapatan sebesar 30% menjadi Rp122,6 miliar pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari vila dan pariwisata, golf, serta agribisnis dan konsultasi masing-masing sebesar Rp9,2 miliar, Rp13,3 miliar, dan Rp6,7 miliar pada tahun 2022.

Kontributor utama dari pilar Leisure & Hospitality tetap berasal dari subsegmen golf, yang menyumbang 62% dari pendapatan pilar ini pada tahun 2022, dibandingkan dengan 66% pada tahun 2021.

Laba kotor Perseroan meningkat 28% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2022. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi Perseroan meningkat menjadi 51% pada tahun 2022, dibandingkan dengan 44% pada tahun 2021.

"Alasan utama peningkatan ini adalah perolehan marjin laba kotor yang lebih tinggi pada pilar Infrastruktur, yang meningkat dari 29% di tahun 2021 menjadi 40% di tahun 2022," terang Muljadi Suganda.

Baca Juga: Grand Launching Correctio: Jababeka Siap Bangun 'New Silicon Valley'

Hal ini terutama disebabkan adanya penerimaan sebagian atas tagihan yang tertunda di Bekasi Power (yang berasal dari tagihan dari bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022) di tahun 2022. Sedangkan, biaya produksi yang terkait dengan tagihan tersebut telah dibukukan sebagian besar di tahun sebelumnya.

Margin laba kotor dari pilar Land Development & Property meningkat dari 58% pada tahun 2021 menjadi 63% pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari lahan di Kendal yang memiliki margin lebih rendah dibandingkan dengan lahan di Cikarang.

Selanjutnya, marjin laba kotor untuk bangunan pabrik standar, serta produk residensial dan komersial meningkat masing-masing sebesar 2%, 8%, dan 4% dibandingkan tahun 2021. Terakhir, marjin laba kotor dari pilar Leisure & Hospitality meningkat dari 31% di tahun 2021 menjadi 34% di tahun 2022.

Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp41 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan Rp87,6 miliar pada tahun 2021. Faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS selama tahun 2022 yang lebih besar dibandingkan tahun 2021.

Baca Juga: Wujudkan TOD City, Trans Jababeka Gandeng Empat Provider Bus

Sebagai akibat dari pelemahan tersebut, Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp404 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan rugi selisih kurs sebesar Rp77,7 miliar pada tahun 2021.

EBITDA Perseroan pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp1,087 triliun, meningkat 33% dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencatat EBITDA sebesar Rp817,1 miliar.

Marketing Sales Jababeka

Perseroan berhasil membukukan marketing sales real estat sebesar Rp1,72 triliun pada tahun 2022, melampaui target FY22 sebesar Rp1,7 triliun sebesar 1% dan melampaui sebesar 21% dari pencapaian FY21 sebesar Rp1,42 triliun.

Target marketing sales Perseroan untuk tahun 2023 adalah sebesar Rp2 triliun, 16% lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun 2022 yang didukung oleh pipeline penjualan lahan industri yang solid dan menjanjikan di Cikarang dan Kendal.

Baca Juga: J Trust Bank Beri Kemudahan KPR Bagi Konsumen Hunian di Jababeka Residence

Sebesar Rp1 triliun dari target tersebut diharapkan berasal dari Cikarang & lainnya (tidak termasuk JV), yang terdiri dari Rp750miliar dari tanah matang dan bangunan industri, serta Rp250 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang dan lainnya.

Sisanya sebesar Rp1 triliun berasal dari perusahaan-perusahaan Joint Venture Perseroan, dimana Kendal merupakan kontributor terbesar dengan target marketing sales sebesar Rp800 miliar pada tahun 2023, dan Rp200 miliar dari proyek-proyek residensial/komersial di Cikarang.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)
Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)