Mengapa Lahan Kawasan Industri di Bekasi dan Karawang Jadi Incaran?

Permintaan lahan kawasan industri di Jabodetabek menunjukkan pemulihan progresif, yang tercermin dari peningkatan 127,8% secara tahunan (YoY).

Lahan industri KIIC (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Lahan industri KIIC (Foto: Dok. Sinar Mas Land)

RealEstat.id (Jakarta) - Kawasan industri adalah salah satu sektor properti yang tetap melaju di masa pandemi. Meski kondisi pasar tidak menentu selama hampir dua tahun terakhir, di Kuartal III 2021, dua kawasan industri di Koridor Timur Jakarta menambah pasokan lahan baru, karena ketersediaan lahan industri di lokasi favorit makin menipis.

Riset  Cushman & Wakefield Indonesia menyebut, sebuah kawasan industri di Bekasi menambah 125 hektar pasokan tanah dan kawasan industri lain di Karawang menambahkan sekitar 73,5 hektar pasokan lahan mereka. Dengan demikian, total pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek menjadi 15.773 hektar.

Baca Juga: Gelontorkan Rp1 Triliun, KIIC Tambah Lahan Baru Seluas 105 Hektar

"Hal ini menunjukkan optimisme pengembang terhadap potensi sektor industri di Jabodetabek. Pengembang terlihat masih mencari peluang sambil memantau pasar dan kebijakan pemerintah, termasuk dampak pandemi Covid-19 di pasar properti," tutur Arief RahardjoDirector Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia dalam laporan bertajuk Marketbeat tersebut.

Adanya penambahan inventaris gudang sewa seluas 101.285 m2 di wilayah Jabodetabek, imbuhnya, menyebabkan total pasokan gudang sewa menjadi 1,97 juta m2. Hingga akhir tahun 2021, sekitar 28.000 meter persegi ruang pergudangan sedang dalam proses untuk masuk ke pasar.

Baca Juga: Permintaan Lahan Kawasan Industri di Koridor Timur Jakarta Meningkat

Permintaan lahan industri di wilayah Jabodetabek pada Kuartal III 2021 menunjukkan pemulihan progresif selama kuartal tinjauan, yang tercermin dari peningkatan 127,8% secara tahunan (YoY) dengan total penyerapan bersih 59,40 hektar. Angka ini juga mencerminkan perubahan permintaan secara kuartalan (qtq) sebesar 14,1%.

Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, selama kuartal III 2021, sebuah kawasan industri di Karawang memenuhi 64% dari permintaan yang tercatat pada kuartal tersebut dari sektor otomotif (baterai kendaraan listrik).

Bekasi dan Karawang tetap menjadi daerah yang paling diminati oleh industri teknologi tinggi seperti data center dan otomotif termasuk industri kendaraan listrik yang diperkirakan akan terus berkembang. Sedangkan permintaan lahan industri di sepanjang koridor barat, di Tangerang dan sekitarnya, lebih banyak untuk industri makanan dan kimia.

Baca Juga: Jababeka Bangun Ekosistem Industry 4.0 Terbesar di Indonesia

Hingga September 2021, tingkat hunian rata-rata gudang sewa di wilayah Jabodetabek tercatat sebesar 87,4%, meningkat 3,7% dari kuartal sebelumnya, dengan permintaan terutama dari perusahaan terkait logistik termasuk e-commerce, dan barang konsumsi.

Kendati demikian, harga lahan industri relatif tidak berubah selama Kuartal III 2021, sebagai dampak pandemi terhadap permintaan yang terus berlanjut. Per September 2021, rata-rata harga tanah di Jabodetabek tercatat Rp2.565.000 per meter persegi, atau turun -2,0% (YoY), sedangkan rata-rata harga sewa gudang di Jabodetabek sebesar Rp73.000 per meter persegi bulan.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)