RealEstat.id (Bekasi) – Pengembang properti PT Lippo Cikarang, Tbk (LPCK) berhasil memperoleh total pendapatan sebesar Rp1,268 triliun sepanjang tahun 2022. Angka ini menurun sebanyak 31% dibanding pendapatan di 2021.
Demikian isi laporan keuangan tahun 2022 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 (FY22) Lippo Karawaci seperti dinukil dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.
Pendapatan dari penjualan rumah dan apartemen masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 41% dari total pendapatan Lippo Cikarang di 2022.
Baca Juga: Lippo Cikarang (LPCK) Bukukan Pendapatan Rp1 Triliun di Tiga Kuartal 2022
Penjualan rumah mendominasi sebesar 31% dari total pendapatan Lippo Cikarang di 2022 atau Rp397 miliar. Sementara di tahun 2021, pendapatan didominasi apartemen dengan proporsi 51% dari total pendapatan atau senilai Rp943 miliar.
Meski mengalami penurunan dari sisi pendapatan, laba kotor Lippo Cikarang di tahun 2022 masih stabil di angka Rp672 miliar. Hal ini disebabkan adanya perubahan bauran pendapatan yang didominasi pendapatan dari rumah tapak.
Dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan di 2022 dapat meningkat menjadi 53% dibanding 37% pada tahun sebelumnya.
Walaupun beban usaha mengalami kenaikan sebesar 8% dibanding tahun sebelumnya, beban usaha di tahun 2022 masih berada pada tingkat yang sehat dengan nilai total sebesar Rp271 miliar. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan setelah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Timur Jakarta: Teori Telur Ceplok dan Momentum Pengembangan Kota
Perseroan juga dengan sukses meningkatkan performa EBITDA dengan tingkat margin yang lebih baik menjadi 34% dibandingkan tahun sebelumnya di level 25%. Selama tahun 2022, Lippo Cikarang berhasil mencatatkan EBITDA dengan nilai Rp426 miliar.
Dalam pra-penjualan, di 2022 Perseroan mencatatkan pencapaian sebesar Rp1,376 triliun. Angka ini mengelami kenaikan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, meski hanya mencapai 95% dari target tahun 2022.
Tingkat pra-penjualan ini didorong oleh penjualan pada cluster residensial Waterfront Uptown, lahan industri Delta Silicon 3, Cendana Spark dan apartemen low-rise Newville. Sepanjang tahun 2022, Perseroan telah berhasil menjual sebanyak 1.259 unit rumah tapak, apartemen, komersial dan lahan industri.
Pencapaian pra penjualan dari rumah tapak juga didorong oleh peluncuran perdana seri rumah tapak Cendana Homes di Cikarang dengan branding Cendana Spark yang memiliki lokasi strategis di depan Central Park.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Bukukan Pendapatan Rp14,8 Triliun di 2022, Tiga Sektor Jadi Penopang
Peluncuran produk ini sebagai jawaban atas tingginya permintaan dari para pembeli milenial yang membutuhkan rumah pertama dengan desain modern namun tetap mewah. Peluncuran produk ini juga melanjutkan kesuksesan sebelumnya dari produk Waterfront Estates yang memiliki tingkat penjualan sangat baik.
Cendana Spark menawarkan 3 jenis ukuran, yaitu Tipe 1 (Spark Villa) dengan ukuran luas tanah (LT) 60 m2/luas bangunan (LB) 55 m2; Tipe 2 (Spark Residence) dengan ukuran LT 82,5 m2/LB: 68 m2; Tipe 3 (Spark Sanctuary) dengan ukuran LT: 97,5 m2/LB: 88 m2.
Harga yang ditawarkan sangat menarik dimulai dari Rp780 juta, Rp1,01 miliar, dan Rp1,26 miliar. Serah terima dijadwalkan pada 18 – 24 bulan sejak peluncuran produk pada September 2022.
Selain itu, perseroan juga meluncurkan produk apartemen low-rise dengan branding Newville. Lippo Cikarang dikenal sebagai kota pilihan untuk tinggal di koridor timur Jakarta, dengan budaya multikultural Jepang, Korea, dan China.
Baca Juga: Lippo Rilis 3 Produk 'Cendana Homes Series' dengan Harga Rp700 Jutaan
Untuk memenuhi keunikan ini, perseroan meluncurkan produk Newville pada 26 November 2022 dengan konsep baru apartemen low-rise yang menyatu dengan blok komersial.
Untuk tahap pertama, ada 2 blok 5 lantai yang diluncurkan selama acara dengan harga dimulai dari Rp279 juta untuk ukuran Superior (24,35 m2) dan Rp333 juta untuk ukuran Deluxe (28,96 m2). Pada 31 Desember 2022, perseroan berhasil menjual 226 unit atau setara dengan tingkat penjualan sebesar 72%.
Rudy Halim, CEO PT Lippo Cikarang Tbk melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Menurutnya, selama tahun 2022, terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh sektor properti seperti kenaikan harga bahan bakar dan inflasi yang meningkat.
"Namun dengan bauran produk yang tepat, kami tetap dapat mempertahankan kinerja yang baik dalam mencapai pra-penjualan 2022. Ke depannya, kami akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ini, melakukan bauran produk yang tepat serta terus melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami," kata Rudy Halim.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News