Kementerian PUPR Gandeng BNI Bangun Bank Sampah di IKN Nusantara

Fasilitas bank sampah di IKN akan mendaur ulang sampah di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi, sehingga memiliki nilai ekonomi dan tidak mencemari lingkungan.

(Sumber: Kementerian PUPR)
(Sumber: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) - Kementerian PUPR akan berkolarasi dengan Bank BNI untuk membangun bank sampah di IKN Nusantara.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi atas timbulnya masalah sampah di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Nantinya melalui fasilitas tersebut sampah bakal dipilah dan didaur ulang, sehingga memiliki nilai ekonomi serta tidak mencemari lingkungan yang ada.

Melansir dari keterangan resmi, Selasa (11/4/2023), Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan masalah persampahan di IKN harus dapat diantisipasi sedini mungkin.

Baca Juga: 12 Tower Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Nusantara Sudah Siap Huni

"Bank sampah nantinya akan dibangun di IKN, agar agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara baik dan profesional," ujarnya.

Tawaran Kerjasama untuk Wujudkan Bank Sampah di IKN

Bank sampah di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
(Sumber: Kementerian PUPR)

Lebih lanjut Iwan menerangkan bahwa pihaknya telah menerima beberapa tawaran kerjasama pengelolaan sampah di Ibu Kota Negara yang baru.

Salah satunya datang dari Bank Negara Indonesia yang berencana membangun bank sampah.

Dengan demikian, nantinya sampah-sampah yang ada di kawasan pembangunan IKN akan di kelola untuk kemudian di daur ulang dan menghasilkan produk lain yang bernilai ekonomi.

Baca Juga: Kementerian PUPR Bakal Adopsi Pengembangan BSD City di IKN Nusantara

Sebab, sampah dari ribuan pekerja konstruksi yang tinggal dan bekerja membangun infrastruktur di IKN tentunya jumlahnya sangat banyak.

"Konsep pembangunan IKN kan green and smart city, sehingga jangan sampai ada sampah yang bisa mencemari lingkungan," ujar Iwan Suprijanto.

Dia mencontohkan, bisa saja sampah organik yang ada akan diolah menjadi kompos untuk menjadi media tanam pohon dan bunga-bunga.

Bakal Mengedukasi Pekerja IKN

Sementara itu, Senior Vice President Optimalisasi Bisnis Divisi CMA Bank BNI, Hermita menerangkan pihaknya akan menerjunkan BNI Agen46 untuk mengelola persampahan yang ada di HPK IKN.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN Nusantara Rampung di 2024

Langkah tersebut juga sekaligus mengedukasi para pekerja, agar bisa ikut menabung melalui sampah yang dikumpulkan.

Bank BNI, imbuhnya, juga siap memasang alat pencacah sehingga sampah organik diolah jadi kompos dan sampah anorganik jadi bernilai ekonomi.

Sampah organik bisa diolah jadi kompos untuk media tanam dan kompos sekaligus makanan maggot dan bisa diekspor.

Baca Juga: Tips Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik di Rumah

Pihaknya juga akan memberikan bantuan fasilitas kredit dan modal untuk para pedagang di sekitar IKN sehingga ekosistem digitalisasi bisa terwujud.

"Kami mendukung pembangunan IKN selain dari sisi transaksi dan pembiayaan melalui Kartu Multifungsi pekerja juga akan membentuk bank sampah.

"Jadi melalui BNI Agen46 dan bank sampah di IKN, kami akan mengajak para pekerja untuk ikut memilah sampah agar bisa memiliki nilai ekonomi," pungkas Hermita.

Redaksi@realestat.id

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya diĀ Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)