Kawasan Industri Jabodetabek: Karawang dan Bekasi Masih Mendominasi

Karawang dan Bekasi menyerap sekitar 89,3% permintaan di Jabodetabek selama Kuartal II 2022, sementara sisa transaksi lain terjadi di wilayah Serang dan Tangerang.

Kawasan Industri Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi (Foto: realestat.id)
Kawasan Industri Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) - Di Kuartal II 2022, kawasan Jabodetabek kedatangan pasokan baru lahan industri di Karawang. Di sini, Lippo Group terlihat memulai pengembangan kawasan industri, dengan membuka Delta Silicon Techno Park di Lippo Karawang City.

Pengembangan tahap pertama mancakup area seluas 51,5 hektar dan membawa total total persediaan lahan kawasan industri di wilayah Jabodetabek menjadi 16.092 hektar. Demikian hasil riset Cushman & Wakefield Indonesia bertajuk "Market Beat" yang dirilis beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mengapa Lahan Kawasan Industri di Bekasi dan Karawang Jadi Incaran?

Cushman & Wakefield juga mencatat terjadinya penambahan pasokan gudang sewa seluas 47.497 m2 di wilayah Jabodetabek. Dengan demikian, total pasokan gudang sewa di Jabodetabek menjadi 2,06 juta m2.

"Hingga akhir tahun 2022, sekitar 100.000 m2 pasokan gudang diproyeksikan masuk ke pasar," ungkap Arief RahardjoDirector Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.

Transaksi penjualan tanah untuk kawasan industri di Jabodetabek pada Kuartal II 2022 tercatat sebesar 43,64 hektar, atau meningkat sekitar 24,4% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ), namun lebih rendah secara tahunan, yakni -16,1% (YoY).

Baca Juga: Lahan Kawasan Industri di Bekasi Jadi Incaran Selama Pandemi

Wilayah Karawang menyerap sekitar 45,1% permintaan sementara wilayah Bekasi menyerap 44,2% permintaan selama Kuartal II 2022, dengan sisa transaksi lainnya terjadi di wilayah Serang dan Tangerang.

"Sebanyak 40% dari transaksi tersebut berasal dari data center di Kawasan industri di Bekasi dan Karawang, sementara sektor lain seperti IT, Manufaktur, dan Kimia menyerap permintaan sisanya," tutur Arief Rahardjo.

Tingkat hunian gudang di wilayah Jabodetabek relatif stabil, mencapai 87,9% per Juni 2022, turun tipis hanya 0,5% dari kuartal sebelumnya, dengan permintaan terutama dari perusahaan terkait logistik termasuk e-commerce, barang konsumsi dan sektor otomotif.

Baca Juga: Gelontorkan Rp1 Triliun, KIIC Tambah Lahan Baru Seluas 105 Hektar

Di sisi lain, harga lahan industri berada pada level yang sama seperti beberapa kuartal terakhir, seiring dengan berlanjutnya dampak pandemi. Hingga Juni 2022, rata-rata harga tanah di Jabodetabek tercatat sebesar Rp2.585.000 per m2 atau naik 0,8% secara kuartalan (QoQ), dengan perubahan terutama karena nilai tukar uang.

Meskipun tingkat hunian pasar gudang tinggi, rata-rata tarif sewa gudang di wilayah Jabodetabek relatif tidak berubah di angka Rp74.000 per meter persegi per bulan, dengan harga sewa terendah di wilayah Bogor dan tertinggi di Jakarta.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)