Kaca Film: Rumah Bebas Efek Cahaya UV, Listrik Hemat 78%

Teknologi kaca film secara signifikan bekerja untuk mengurangi panas serta menolak radiasi yang dapat menghadirkan udara yang lebih sejuk di rumah.

Cara kerja kaca film. (Foto: Dok. 3M Indonesia)
Cara kerja kaca film. (Foto: Dok. 3M Indonesia)

RealEstat.id (Jakarta) – Menghemat energi listrik, selain dapat meminimalkan pengeluaran, juga merupakan cara bijak menyelamatkan lingkungan dan membantu memerangi perubahan iklim. Ada berbagai cara penghematan listrik yang dapat dilakukan, seperti mengurangi pemakaian alat elektronik di rumah atau menggunakan lapisan pelindung pada kaca jendela rumah (kaca film) yang dapat menghemat penggunaan lampu dan penyejuk udara.

Sains menyatakan bahwa kandungan uap air memiliki kemampuan mempertahankan panas yang cukup lama. Jadi, saat udara dengan kelembapan tinggi dan mendapatkan sinar matahari, panas yang masuk akan terakumulasi sehingga membuat suhu udara bertambah panas. 

Baca Juga: Sterilising Lamp Digadang Mampu Cegah COVID-19 di Rumah

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menyadari bahwa suhu udara dalam rumah juga dipengaruhi oleh sinar matahari yang masuk melalui kaca dan menyebarkannya secara merata ke dalam ruangan. Demikian penuturan Razi Raziansyah, Business Manager Commercial Solutions Division PT 3M Indonesia dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id.

“Sinar matahari membawa unsur Ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) dalam panjang gelombangnya, sehingga memberikan dampak panas dan potensi kerusakan saat terpapar cahaya. Teknologi Window Film secara signifikan bekerja untuk mengurangi panas serta menolak radiasi sampai 97% (IR) dan 99% (UV) yang dapat melindungi dan memberikan udara yang lebih sejuk pada suatu ruangan atau bangunan,” urai Razi Raziansyah.

menurutnya, penggunaan kaca film di rumah juga memiliki berbagai fungsi, yakni:

Bisa Menghemat Energi Listrik Hingga 78%
Razi menjelaskan, kaca film dapat membantu mengurangi panas matahari yang masuk melalui jendela rumah hingga 78%. Hal ini membikin suasana rumah yang sejuk dan nyaman. 

“Selain itu dengan menggunakan Window Filmdari 3M, sinar matahari yang masuk akan tersebar secara merata ke dalam ruangan dan pada saat bersamaan juga membantu menahan suhu panas matahari masuk ke dalam ruangan,” katanya sedikit berpromosi.

Baca Juga: Tips Memilih, Menempatkan, dan Merawat Karpet

Sebagai contoh, imbuhnya, suatu bangunan membutuhkan konsumsi listrik untuk kebutuhan cooling (AC) mencapai 40% dari total biaya operasional. Performa dan teknologi kaca film mampu menurunkan suhu ruangan 2 - 6 derajat celsius, akan terjadi penghematan biaya listrik lebih dari 25%.

Bisa Melindungi dari Efek Buruk Cahaya UV
Menurut Skin Cancer Foundation, kaca film adalah salah satu dari beberapa perlindungan yang direkomendasikan untuk mengurangi efek buruk UV pada kulit, dimana di dalam suatu ruangan, tidak hanya penghuni yang dapat merasakan manfaat dari kaca film, namun juga perabot rumah tangga karena kaca ini dapat membantu mengurangi efek panas dari sinar ultraviolet (UV) yang dapat memudarkan warna pada cat dinding, karpet, wallpaper, lantai kayu, foto, lukisan, dan barang lainnya. 

“Selain itu, kaca film akan membantu menjaga konsistensi suhu dalam tiap ruangan dengan baik serta mengurangi silau yang muncul pada monitor televisi atau komputer,” tutur Razi.

Baca Juga: 4 Tips Memilih Bentuk Meja Makan Sesuai dengan Ruangan

Dia mengatakan, 3M terus berkomitmen untuk memberi solusi inovatif berkualitas yang telah melewati serangkaian penelitian dan uji coba. 3M telah mengeluarkan paten kaca film kontrol matahari pertama kali pada tahun 1966. Berbagai jenis produk kaca film 3M yang inovatif telah membantu memberikan perlindungan dari sinar matahari yang berbahaya selama 50 tahun.

“Produk Window Film dari 3M adalah solusi bagi masyarakat yang ingin menciptakan suasana nyaman dalam rumah hanya dengan memasang lapisan kaca film pada jendela rumah. Kaca film non-metal ini tidak mengandung logam sehingga ramah lingkungan dan tidak akan mengganggu sinyal ponsel, GPS maupun perangkat elektronik lainnya yang menggunakan frekuensi radio,” tutup Razi.