Helat Halalbihalal, REI Komisariat Bekasi: Pemerintah Harus Permudah Pembelian Rumah Subsidi

Pemerintah tidak boleh tanggung-tanggung bila ingin menolong MBR dan jangan memperketat syarat untuk MBR mengajukan KPR rumah subsidi.

Halalbihalal REI Komisariat Bekasi yang mengusung tema "Rajut Silaturahmi, Raih Prestasi" diselenggarakan di Holiday Inn Cikarang Jababeka, Rabu, 8 Mei 2024 (Foto: REI Komisariat Bekasi)
Halalbihalal REI Komisariat Bekasi yang mengusung tema "Rajut Silaturahmi, Raih Prestasi" diselenggarakan di Holiday Inn Cikarang Jababeka, Rabu, 8 Mei 2024 (Foto: REI Komisariat Bekasi)

RealEstat.id (Bekasi) – Untuk menjalin silaturahim dan mempererat hubungan antar anggota, Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Bekasi menyelenggarakan acara Halalbihalal, Rabu (8/5/2024).

Bertempat di Holiday Inn Cikarang Jababeka, acara Halalbihalal yang mengusung tema "Rajut Silaturahmi, Raih Prestasi" merupakan kegiatan pertama REI Komisariat Bekasi di bawah kepemimpinan Curahman.

Acara Halalbihalal ini juga dihadiri oleh Tuti Mugiastuti, tokoh Pemasar Perumahan Rakyat yang juga mantan Ketua REI Komisariat Bekasi serta Aris Setyawan, seorang motivator dan trainer yang memberikan motivasi kepada para undangan.

Pada kesempatan ini, hadir pula pengurus DPD REI Jawa Barat, mitra REI dari perbankan, seperti BTN Cabang Cikarang, BTN Bekasi, BTN Syariah Karawang, BTN Syariah Bekasi, dan ikatan notaris Bekasi.

Baca Juga: Gandeng Bank BTN, Komisariat REI Bekasi Sukses Gelar Turnamen Golf Perdana

Dalam sambutannya, Ketua REI Komisariat Bekasi, Curahman mengatakan tujuan mengadakah Halalbihalal ini untuk bersilaturahim mempererat anggota REI Bekasi.

Di tengah kesibukan sangat mungkin antar anggota REI Bekasi tidak sempat bertemu, atau bahkan belum saling kenal.

Dengan kegiatan Halalbihalal yang rutin sepanjang tahun diharapkan para anggota bisa bertemu dan saling berkomunikasi.

“Di acara Halalbihalal ini kita juga bisa saling diskusi dan bertukar pikiran sesama anggota REI Bekasi,” ujar Curahman.

Baca Juga: Targetkan Transaksi Rp140 Miliar, REI Bekasi Gelar Property Expo Perdana

Selain mengadakan kegiatan Halalbihalal, lanjut Curahman, kepengurusannya juga akan meneruskan program-program yang sudah berjalan di kepengurusan sebelumnya.

Di tahun 2024 ini kegiatan yang akan diadakan seperti turnamen golf pada bulan Agustus. Program bedah rumah yang sudah berjalan dari tahun ke tahun.

Adapun untuk kegiatan pameran properti akan dilihat dulu karena yang sebelumnya tidak semua pengembang bisa ikut.

"Kita rencanakan lebih matang agar bisa terealisasi karena tahun sebelumnya tidak berjalan,” ujar Curahman.

Baca Juga: Buat Gebrakan Pasca-pandemi, REI Bekasi Segera Gelar Property Expo

Terkait kondisi pasar properti, khususnya di Bekasi, diakui Curahman saat ini kondisi ekonomi sedang tidak bagus yang berdampak pada properti secara nasional.

Tetapi untuk rumah subsidi di Bekasi, sepertinya tidak terlalu berdampak, karena kenyataannya penjualan rumah subsidi di Bekasi masih bagus.

Menurutnya, sektor yang paling merasakan dampaknya adalah rumah komersial, yang dalam beberapa tahun ini agak sulit penjualannya, karena kondisi ekonomi yang sedang tidak baik.

"Rumah komersial di atas harga Rp500 jutaan paling dirasakan dampaknya. Termasuk apartemen. Sekarang ini banyak apartemen yang sudah dibangun tetapi mangkrak,” ungkap Curahman.

Baca Juga: Usung Tema 'Lebaran Punya Rumah Baru', Arrayan Group Gelar Akad Kredit Massal Grand Cikarang City 2

Sementara itu, Tuti Mugiastuti, Tokoh Pemasar Perumahan Rakyat, dalam sambutannya mengakui, saat ini penjualan rumah subsidi terlihat menurun.

Dia mengatakan, jika dulu sebelum masa pandemi Covid-19 yang booking rumah subsidi 1000 unit, kemungkinannya hanya 10% yang tidak terealisasi.

“Saya pernah mengalami menjual itu sangat gampang, sebulan bisa 2.500 unit rumah subsidi. Ini antara tahun 2016 - 2017. Kalau sekarang, yang booking hanya 100, tapi kemungkinan tidak akad bisa mencapai 40%. Hal ini kebanyakan lantaran BI checking,” ungkap Tuti.

Dia berharap, pemerintah lebih memberikan kemudahan dalam proses transaksi pembelian rumah subsidi. Salah satunya, menghilangkan syarat BI checking untuk rumah subsidi.

Baca Juga: Diikuti 120 Peserta, Komisariat REI Bekasi Gelar Golf Tournament Kedua

Menurutnya, kalau pemerintah ingin menolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) jangan tanggung-tanggung. Jangan memperketat syarat untuk kalangan MBR mengajukan kredit rumah subsidi.

Tuti, yang pengalamannya 39 tahun sebagai pemasar rumah subsidi menyebut, saat ini adalah waktu yang terbaik untuk menjual rumah subsidi.

"Alasannya, rumah subsidi hanya beda-beda tipis dengan rumah komersial. Sekarang rumah subsidi fasadnya bagus. Pembeli rumah subsidi cukup datang membawa koper dan bisa langsung menempati unit," tuturnya.

Rumah subsidi pun telah dilengkapi dinding pembatas dengan rumah sebelahnya dan rumah belakang. Carport dan kanopi juga tersedia. Kualitas bangunan juga lebih bagus dari sebelumnya.

Baca Juga: Langsungkan Halalbihalal, Komisariat REI Bekasi Helat Akad Kredit Massal

Tuti pun tidak ragu untuk mengusulkan kepada pemerintah agar harga rumah subsidi dinaikkan menjadi Rp250 juta, dari harga sekarang Rp185 juta.

“Meskipun secara nasional penjualan properti menurun, tapi khusus Bekasi, penjualan tetap banyak karena produk yang dijual bagus. Apalagi Bekasi memiliki kawasan industri terbesar di Asia Tenggara yang punya pangsa pasar tersendiri,” terang Tuti.

Terkait tingkat hunian di rumah subsidi, Tuti mendorong para pengembang rumah subsidi tidak hanya bisa menjual, tetapi bagaimana bisa mengundang konsumen untuk menghuni rumah yang sudah dibeli.

"Jadi, pengembang tidak sebatas menciptakan rumah yang terjual tetapi perumahan yang terhuni. Minimal harus diupayakan di atas 85% terhuni. Alhamdulillah, rumah-rumah yang kita bangun sudah mendekati angka tersebut,” pungkas Tuti Mugiastuti.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)