Cara 'Menggoreng' Harga Properti yang Bawa Cuan

Properti digoreng agar harganya melejit. Tapi tanpa Anda sadari, investasi tersebut ternyata kemahalan.

F Rach Suherman (Foto: Dok. realestat.id)
F Rach Suherman (Foto: Dok. realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Pisang digoreng, ya mateng. Ditinggal mandi, ya gosong. Demikian pula dengan menggoreng harga properti.

Properti digoreng agar harganya melejit. Tapi tanpa Anda sadari, investasi tersebut ternyata kemahalan dan reaksi publik di secondary market justru menolak. 

Alhasil, duit Anda hangus, meskipun barangnya nangkring megah. Ini bukan barang palsu, Bro. Tetap asli, tapi buatan China. Palsu itu kalau Anda beli Rolex, tapi jarumnya berdetak kencang kayak jam gadang.

Baca Juga: Cara Cerdas Top Up KPR, Bisa Bikin Cepat Kaya!

Ada beberapa gaya menggoreng harga properti. Pertama, "goreng bumbu cuka campur Pertamax". Properti diolesi ballon payment pada harga early bird

Tanpa sadar, Anda sudah tekor karena harga membubung 35% berdalih cicilan ringan. Pembeli pingsan dan saat sadar justru minta lagi.

Kedua, "goreng pakai minyak bulus". Rasanya enggak karuan antara pisang atau daging buaya, tapi properti tetap renyah. 

Baca Juga: Early Bird Strategy: Enggak Selamanya Bikin Untung!

Anda hanya dikenai kompensasi cost of money untuk 12 - 18 kali cicil sebesar 15%. Anda dipaksa merelakan capital gain setahun.

Ketiga, "goreng minyak bunga matahari". Ini tanpa tipu daya. Properti di-gross-up dengan cost of fund 5% untuk kompensasi angsuran sampai dengan 18 kali. Ini fair dan jangan developer kejepit lobang kunci dong. Harus win-win.

Yang parah itu "goreng bumbu racun". Begitu beli langsung pamit selamanya. Bye-bye

Baca Juga: Property Sales Jumping: Trik Curi Start Para Pengembang Properti

Ini kelompok apes, karena beli brand developer, bukan mikir bakal untung berapa. Apa Anda pikir asal developernya Mr. X pasti cuan gede?

Bisa iya! Tapi kalau harganya sudah membubung tidak masuk akal, ya sakit perut. Harga premium di lokasi baru. Not make sense

Lokasi baru itu memang disulap dengan traffic generator keren, tapi nilai uang Anda bakal jalan tertatih dulu sebelum tegak kuat.

Artikel ini ditulis oleh: F. Rach. Suherman, pengamat properti yang juga Founder dan CEO Property Excellent & Advisory (PEnA).

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Onesiforus Elihu Susanto (Foto: Dok. realestat.id)
Onesiforus Elihu Susanto (Foto: Dok. realestat.id)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)