RealEstat.id (Jakarta) - Membeli rumah sebagai hunian mungkin merupakan salah satu keputusan besar dalam hidup. Untuk itu, Anda harus mempertimbangkan banyak hal agar merasa nyaman dan betah menghuni rumah tersebut. Berikut ini beberapa tips yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kriteria saat membeli rumah untuk hunian.
Baca Juga: Mau Punya Rumah di Usia 26 Tahun, Begini Caranya!
Akses Tol dan Transportasi
Bisnis properti tak lepas dari tiga hal: lokasi, lokasi, dan lokasi. Lokasi rumah yang paling ideal adalah dekat dengan tempat beraktivitas sehari-hari, seperti kantor dan sekolah. Lantaran lokasi ideal seperti itu sulit sekali didapatkan, Anda harus memilih hunian yang mudah mengakses jalan tol—bukan sekadar rumah yang berlokasi di sisi jalan tol!
Selain itu, perhatikan pula kemudahan mengakses transportasi publik, seperti kereta api, MRT (mass rapid transit), LRT (light rail transit), atau terminal bus. Belakangan, banyak pengembang menawarkan hunian vertikal (apartemen) berkonsep TOD (transit oriented development) yang terkoneksi dengan transportasi umum. Konsep hunian yang mempermudah mobilitas penghuni seperti ini juga bisa dijadikan alternatif—terutama bagi generasi milenial dan keluarga muda.
Bebas Banjir
Banjir merupakan momok penduduk di berbagai tempat, khususnya dikawasan Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu, pertimbangkan memilih lokasi rumah bebas banjir dengan melakukan survei sederhana. Anda dapat bertanya kepada penduduk setempat, apakah sebuah lokasi atau kompleks perumahan kerap tergenang banjir. Bisa jadi, di satu perumahan, ada lokasi tertentu yang bebas banjir, sementara lokasi lainnya kawasan banjir.
Baca Juga: Tips Membeli Rumah Bekas: Cek 6 Hal Ini Saat Meninjau Lokasi
Pengembang Terpercaya
Salah satu tips membeli rumah yang paling penting adalah memilih developer. Pilih pengembang yang memiliki rekam jejak yang baik dan tidak pernah mengecewakan konsumen.
Lebih aman memilih pengembang yang telah melantai di bursa alias perusahaan terbuka (Tbk). Bisa juga memilih pengembang yang telah bekerjasama dengan pihak perbankan dalam mengucurkan KPR, karena bank pasti telah melakukan evaluasi terhadap pengembang dan proyek perumahan yang dikembangkan.
Legalitas
Pastikan area tanah yang dibangun perumahan telah terbit sertifikat induknya. Konsumen berhak menanyakan dan melihat sendiri sertifikat itu. Jika legalitas lokasi perumahan yang akan dibeli masih berupa izin lokasi, sangat tinggi risikonya. Untuk itu, tanyakan dulu copy induk sertifikatnya. Developer yang baik tidak akan segan-segan menunjukkannya.
Pegangan konsumen dalam membeli rumah adalah perjanjian pengikatan jual beli (PPJB). Di sana tertera spesifikasi rumah, harga, cara pembayaran, serah terima rumah, pemeliharaan rumah, lengkap dengan hak dan kewajiban masing-masing serta sanksi-sanksinya. PPJB itu harus dipahami benar sebelum menandatanganinya.
Baca Juga: Desain Arsitektur dan Interior Rumah Ideal di Era “New Normal”
Harga Terjangkau
Harga rumah bervariasi tergantung beberapa hal: lokasi, akses, konsep, pengembang, fasilitas, kualitas bangunan, dan lain-lain. Pilihlah rumah dengan harga paling masuk akal, disesuaikan dengan beberapa faktor tersebut.
Konsep Cluster
Rumah yang dikembangkan dengan konsep cluster—dengan hanya satu akses masuk-keluar—memang menawarkan keamanan dan kenyamanan bagi penghuni. Konsep hunian ini juga dapat didesain unik (seragam) dan lebih mudah ditata sehingga lebih terlihat asri.
Di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, perumahan cluster memiliki kelebihan, karena dapat menyaring pengunjung (tamu) sementara penghuni dapat lebih leluasa keluar rumah dan menikmati fasilitas bermain, olah raga, atau ruang terbuka hijau (RTH).
Baca Juga: 3 Tips Menyewakan Rumah Melalui Iklan Online
Kualitas Bangunan
Setiap rumah memiliki umur bangunan. Makin bagus kualitas rumah, makin lama pula umur bangunannya. Ini berarti makin besar pula potensi capital gain yang dapat diperoleh. Sebelum membeli rumah, periksa material bangunan yang dipakai, mulai dari pondasi, dinding, rangka atap dan penutup atap, kusen, hingga lantai. Apakah sesuai dengan yang dijanjikan pengembang? Bila tidak, Anda bisa melakukan komplain kepada pihak developer.
Fasilitas
Fasilitas merupakan penunjang kebutuhan sehari-hari penghuni rumah. Pilihlah perumahan yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum dan fasos) lengkap. Selain itu, sebaiknya rumah juga tak jauh dari fasilitas lain, seperti fasilitas keagamaan (masjid, gereja, dan lain-lain), fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, atau klinik), fasilitas pendidikan (sekolah dan kampus), fasilitas komersial (pasar, mal, ruko, atau bank), kantor polisi, dan lain-lain.