Teknologi Plasmacluster Terbukti Efektif Kurangi Virus Corona dan Gejala Asma

Paparan ion Plasmacluster di udara pada varian virus corona terbaru yaitu SARS-CoV-2 Omicron BA.1 selama 15 menit mampu menurunkan titer infeksi virus sebesar 99,3%.

Jajaran produk air purifier Sharp yang dilengkapi teknologi plasmacluster. (Foto: realestat.id)
Jajaran produk air purifier Sharp yang dilengkapi teknologi plasmacluster. (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Guna berkontribusi dalam melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia, Sharp Corporation tidak berhenti melakukan pengujian terhadap teknologi Plasmacluster. Hasil penelitian terakhir Sharp Corporation menunjukkan teknologi Plasmacluster terbukti efektif dalam mengurangi novel coronavirus yang melayang di udara dan mengurangi gejala asma di saluran napas manusia.

Studi teknologi Sharp Plasmacluster yang dilakukan Universitas Columbia sejak April 2020 ini menyelidiki teknologi pengendalian infeksi yang efektif terhadap virus corona baru (SARS CoV-2). Sharp menerima permintaan Universitas Columbia kemudian mendanai penelitian, menyediakan peralatan uji, setelah itu penelitian dilakukan secara independen oleh Universitas.

Moriya Tsuji, seorang Profesor Kedokteran di Divisi Penyakit Menular, Departemen Kedokteran di Pusat Medis Irving Universitas Columbia, sebuah lembaga penelitian terkenal di dunia yang berlokasi di Amerika Serikat bersama rekan-rekannya menemukan bahwa paparan ion Plasmacluster ke virus di udara dari varian virus corona terbaru yaitu SARS-CoV-2 Omicron BA.1 selama 15 menit mampu menurunkan titer infeksi virus sebesar 99,3%.

Baca Juga: Teknologi Plasmacluster Sharp Lumpuhkan Virus Corona Hingga 91,3%

Dalam studi virus di udara ini, larutan yang sangat pekat dari varian Omicron BA.1, strain yang bermutasi dari virus corona baru (SARS-CoV-2), disemprotkan ke dalam kotak uji 102L dalam bentuk aerosol dilanjutkan dengan melepaskan ion Plasmacluster (kepadatan ion sekitar 25.000 pcs/cm3) untuk memverifikasi efektivitas pengurangan virus di udara. Hasilnya menunjukkan penurunan drastis dari titer infeksi virus (pengurangan 99,3% setelah 15 menit paparan), menunjukkan bahwa teknologi Plasmacluster sangat efektif melawan varian Omicron di udara yang bermutasi dan sangat menular.

Sejak tahun 2020, wabah COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menyebar secara eksplosif ke seluruh dunia dan menjadi momok bagi umat manusia. Virus tersebut masih menyebar sambil terus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan manusia, sehingga menjadi ancaman yang tak henti-hentinya bagi masyarakat dunia. Selain vaksinasi, disarankan untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan ekstra untuk mencegah infeksi yang menyebar luas oleh virus SARS CoV-2.

"Pada saat melakukan penelitian dengan varian Omicron yang sangat menular, kami harus memastikan faktor keamanan yang sangat memadai. Dalam penelitian ini, pengujian yang layak dapat dilakukan dengan ukuran maksimum kotak uji yang ditempatkan di lemari pengaman yang tidak bocor virus apa pun. Hasilnya, kami dapat melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ion Plasmacluster secara resistan  mengurangi virus SARS-CoV-2 (varian Omicron) di udara. Merupakan keyakinan kuat bagi kami jika penerapan teknologi  Plasmacluster sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus pernapasan dapat memberikan harapan besar bagi masyarakat di masa depan," terang Moriya Tsuji.

Baca Juga: Plasmacluster Diklaim Efektif Basmi Varian Baru Virus Corona dalam Droplet

Sementara itu, Munemasa Mori, peneliti utama dan asisten profesor fakultas kedokteran, pusat pengembangan manusia di universitas Columbia New York, USA merupakan seorang ahli dalam pengobatan pernapasan dan penelitian sel induk. Mori beserta tim investigasinya telah memvalidasi efek teknologi Plasmacluster Sharp corporation pada sel induk saluran napas manusia dapat mengurangi sekresi lendir saluran napas kental, yang biasa ditemukan pada pasien asma. Ini menunjukkan bahwa teknologi Plasmacluster dapat membantu meringankan masalah pernapasan, yang berhubungan dengan kondisi saluran napas seperti asma.

Sel epitel saluran napas melapisi permukaan luminal saluran pernapasan dari rongga hidung ke paru–paru. Epitel saluran napas berperan penting dalam pembersihan lendir dengan mengeluarkan zat asing melalui sekresi lendir, dari sel–sel sekretori dan pemukulan searah sel–sel bersilia motil.

Desain penelitian menganalisa efek ion pada saluran pernapasan, penjelasan singkatnya sel induk pada jaringan saluran pernapasan manusia pertama kali diinduksi untuk berdiferensiasi menjadi sel epitel bersilia dan sekretori selama satu bulan. Sel–sel yang dikultur membentuk struktur seperti lembaran dan kemudian terpapar ion Plasmacluster selama maksimal 24 jam.

Baca Juga: Sharp Rilis Mobile Ion Generator Dengan Teknologi Plasmacluster

Tim Mori tidak mengamati perubahan morfologis yang jelas pada sel atau tanda kerusakan sel. Sebaliknya analisis ekspresi gen kuantitatif menyarankan penurunan penanda terkait dengan lendir yang sangat kental terkait dengan gangguan pernapasan pada saluran pernapasan pasien asma dan peningkatan penanda terkait dengan protein sekretori halus yang terkait dengan lendir viskositas rendah yang membantu meningkatkan pernapasan.

Perubahan ini dapat menyebabkan pengurangan gejala dengan meningkatkan sekresi lendir saluran napas, masalah yang biasa ditemui pada pasien asma. Sampai saat ini Sharp telah membuktikan keefektifan teknologi   Plasmacluster dalam menekan alergen tungau yang menyebabkan masalah saluran napas. Karena tes ini dilakukan dengan peralatan di mana tidak ada alergen seperti tungau, debu dan serbuk sari, ini menunjukkan bahwa efek ion Plasmacluster juga dapat berkontribusi untuk menguntungkan sel secara langsung.

Selain langkah–langkah untuk melawan SARS-CoV-2, Mori tertarik pada efek keseluruhan dari ion Plasmacluster pada sistem pernapasan, Tim Mori melakukan eksperimen secara independen di Universitas Columbia menggunakan peralatan teknologi Plasmacluster yang disediakan oleh Sharp Corporation.

Baca Juga: Sharp Rilis 'Small Tower Air Purifier', Pemurni Udara Bagi Anda yang Mobile

"Saya tertarik dengan bagaimana teknologi Plasmacluster, dengan kemampuan yang dapat mengurangi virus untuk membantu sistem pernapasan manusia, sehingga tim dan saya melakukan pengujian. Kami melakukan percobaan memasukan ion Plasmacluster langsung ke selepitel pada saluran pernapasan yang dibedakan dari sel induk spesifik jaringan manusia dan mengamati perubahan penanda lendir. Ini merupakan hal yang sangat bermanfaat karena dapat membantu meringankan gejala asma pada tingkat sel. Kami sangat senang untuk melakukan penelitian lebih lanjut dari efek ion  Plasmacluster pada sel epitel saluran napas menggunakan sel turunan pasien, efek jangka panjang, mengeksplorasi mekanisme yang berpotensi dan hal lainya. Saya menantikan perkembangan teknologi Plasmacluster yang selanjutnya dapat berkontribusi menjadi sebuah terapi baru," terang Munemasa Mori.

Selama lebih dari 20 tahun sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan pemasaran akademik untuk menunjukkan efektivitas teknologi Plasmacluster di lembaga pengujian pihak ketiga independen di Jepang dan luar negeri.

Sejauh ini, termasuk demonstrasi ini, 13 lembaga pengujian di luar Jepang telah membuktikan efektivitasnya dalam menekan aksi zat berbahaya seperti bakteri Serratia di udara yang merupakan sumber infeksi yang didapat di rumah sakit (Melvin W. First), influenza yang ditularkan melalui udara, virus (Institute Pasteur, Vietnam), dan efektivitas klinis dalam mengurangi risiko infeksi tuberkulosis (TBC) di rumah sakit tuberkulosis (Pusat Nasional Tuberkulosis dan Penyakit Paru, Georgia).

Baca Juga: Rilis Produk Air Purifier dan Air Conditioner, Sharp Benamkan Sistem AIoT

Tidak hanya itu Plasmacluster pun telah diklarifikasi keampuhannya dalam menekan virus, jamur, dan bakteri (Profesor Gerhard Artmann, Jerman). Menekan aktivitas zat berbahaya, termasuk alergen tungau, serta efektivitas klinis dalam mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak dengan asma dan pencegahan dan pengobatan dermatitis atopik pada tikus.

Dengan penemuan potensi efek baru dari teknologi Plasmacluster, yang dapat mengurangi gejala asma pada saluran pernapasan manusia, Sharp akan terus menunjukkan efektivitas teknologi Plasmacluster secara aktif tidak hanya di Jepang tetapi juga secara internasional untuk memberikan kontribusi sosial lebih lanjut.

“Teknologi Plasmacluster tidak hanya dibenamkan pada produk penjermih udara namun juga pada AC, lemari Es, mesin cuci, hair dryer, dan sampai tahun 2021 penjualannya sudah mencapai hingga 100 juta unit diseluruh dunia,” ungkap Yudha Eka Putra, Produk Manager Air Purifier & AC, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID).

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Christian Sugiono menggandeng GB Sanitaryware untuk project glamping di Bali. (Sumber: Germany Brilliant)
Christian Sugiono menggandeng GB Sanitaryware untuk project glamping di Bali. (Sumber: Germany Brilliant)
Keluarga sedang menikmati kebersamaan dengan berkaraoke bersama dengan menggunakan audio speaker dari Sharp. (Foto: Istimewa)
Keluarga sedang menikmati kebersamaan dengan berkaraoke bersama dengan menggunakan audio speaker dari Sharp. (Foto: Istimewa)
Peluncuran Commercial TV LG terbaru yang dilengkapi dengan Inovasi Casting Solution. (Sumber: LG Indonesia)
Peluncuran Commercial TV LG terbaru yang dilengkapi dengan Inovasi Casting Solution. (Sumber: LG Indonesia)
Booth GROHE di World Architecture Festival 2024. (Sumber LIXIL)
Booth GROHE di World Architecture Festival 2024. (Sumber LIXIL)