Teknologi Plasmacluster Sharp Lumpuhkan Virus Corona Hingga 91,3%

Teknologi Plasmacluster milik Sharp menunjukkan efektivitas dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara.

Sharp memastikan bahwa Ion Plasmacluster efektif melawan “virus korona baru” (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara. (Foto: RealEstat.id)
Sharp memastikan bahwa Ion Plasmacluster efektif melawan “virus korona baru” (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara. (Foto: RealEstat.id)

RealEstat.id (Jakarta) -  Produsen peralatan elektronik dan rumah tangga, PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan virus corona atau Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara  pertama di dunia.

Sebelumnya, dalam sebuah acara yang dilakukan di Jenewa beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui udara (airborne). Walaupun belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran ini tetap dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut, misalnya kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik.

Baca Juga: Lampu UV-C Signify Efektif Nonaktifkan Virus COVID-19: Penelitian Universitas Boston

“Temuan baru Sharp ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia,” ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia dalam kegiatan webinar yang diselenggarakan Selasa (22/9/2020). 

Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular,  Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang)  Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang  untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui  perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp. Dalam penelitian ini  virus corona baru (SARS-CoV-2)  yang melayang di udara disinari oleh  ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang 91,3%.

Baca Juga: Penjualan Sharp Indonesia Tumbuh Hingga 155% di Tengah Wabah COVID-19

Pada Desember 2019 lalu, wabah "penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)" yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) mulai tersebar, dan pada Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV- 2 dan lebih dari 840.000 orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini.  Wabah ini telah menjadi pandemic global dimana tindakan penanggulangan guna melakukan  pencegahan di berbagai bidang harus segera dilakukan.

Hiromasa Okajima, SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager Sharp Corporation menerangkan, pada tahun 2004, Sharp sudah membuktikan efektivitas teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae. Pada tahun berikutnya, ditahun  2005,  kembali Sharp membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah  (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2). 

Baca Juga: Inspirasi Desain Rumah Tinggal Era New Normal

"Dan di tahun 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan "virus korona baru" (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara," kata Okajima pada kesempatan yang sama. 

Sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ guna membuktikan  keefektifan teknologi Plasmacluster dengan bekerja sama dengan tiga puluh  lembaga penelitian  independen  pihak ketiga di delapan negara dunia. Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster  dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma. Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.

“Ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia,” ungkap Hiromasa Okajima.

Baca Juga: Ratusan Sepeda Dibagikan di Perayaan HUT Sharp Corporation ke-108

Sementara itu, Dr. Jiro Yasuda, Profesor Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki  selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan “Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.

"Namun dengan penelitian ini, dapat dipastikan  jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus  tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis," pungkasnya.  

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)