Resmi Diperkenalkan, OXO The Residences Digadang Jadi Standar Baru Properti Bali

Konsep Neo Luxury Living OXO The Residences memandang kemewahan tidak dibatasi material bangunan, tapi berupa value, desain, kepraktisan, experience, dan gaya hidup berkelanjutan.

Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia (kiri) dan arsitek Alexis Dornier, saat press conference OXO The Residences, Selasa, 7 Mei 2024. (Foto: Realestat.id)
Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia (kiri) dan arsitek Alexis Dornier, saat press conference OXO The Residences, Selasa, 7 Mei 2024. (Foto: Realestat.id)

RealEstat.id (Tabanan) – Perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, OXO Group Indonesia, secara resmi memperkenalkan OXO The Residences, sebuah proyek hunian hasil kolaborasi dengan arsitek Alexis Dornier, Rabu (8/5/2024).

Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia mengatakan, OXO The Residences mengaktualisasikan fundamental OXO Group yang mengangkat prinsip-prinsip kebebasan—baik secara finansial, maupun cara menikmati pengalaman hidup.

“Hal-hal fundamental tersebut merupakan aktualisasi dari konsep yang saat ini kita kenal sebagai Neo Luxury Living,” ungkap Johannes Weissenbaeck kepada awak media.

Dia menerangkan, Neo Luxury Living yang ditawarkan OXO The Residences memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan—misalnya marmer—namun lebih kepada value, desain, kepraktisan, experience, dan gaya hidup berkelanjutan.

Baca Juga: Kolaborasi OXO Group dan Alexis Dornier Hadirkan Hunian Berkonsep Neo Luxury di Bali

“Kami meyakini bahwa OXO The Residences akan menjadi game changer yang menciptakan standar baru dalam industri properti di Bali,” tutur Jo—sapaan akrab Johannes Weissenbaeck.

Pria asal Austria ini menjelaskan, OXO The Residences dibangun dengan nilai proyek Rp500 miliar dan akan menampilkan 40an unit vila bergaya neo luxury di atas lahan seluas 2 hektare yang dilengkapi dengan fasilitas komunal bagi para penghuni.

Dengan luas bangunan mulai 182 m2 hingga 286 m2, OXO The Residences bakal memikat konsumen lokal maupun internasional dengan harga mulai dari Rp7,5 miliar.

“Satu hal yang pasti, lokasi proyek hunian terbaru ini terletak tepat di depan Nuanu City, sebuah proyek yang digadang akan menjadi The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2 – 3 tahun ke depan,” tambahnya.

Baca Juga: Tren Investasi Properti di Bali Bergeser, OXO Group Indonesia Tangkap Peluang

Menurutnya, semua penghuni OXO The Residences nantinya bisa menikmati fasilitas yang dimiliki Nuanu City, seperti ProEd Global School dan Luna Beach Club yang bisa dicapai hanya dengan beberapa menit berjalan kaki.

Nuanu dikembangkan sebagai kota kreatif seluas 44 hektare dan mewujudkan esensi dari Tri Hita Karana, yang merupakan filosofi hidup dari masyarakat Bali.

Perkenalan Proyek OXO The Residences realestat.id dok
Maket Proyek OXO The Residences yang ditampilkan di acara unveiling proyek, Rabu, 8 Mei 2024. (Foto: realestat.id)

Dirancang sebagai ekosistem yang terintegrasi, Nuanu City menawarkan pengalaman transformatif yang memadukan seni, budaya, kesehatan, kehidupan yang terinspirasi dari alam, dan dampak sosial, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari petualangan yang kaya dan bermakna di Bali.

Sebuah komunitas yang terdiri dari para creator, pemimpin, dan pembuat perubahan yang dinamis, Nuanu menciptakan sebuah lingkungan di mana pengunjung dan tamu dapat terhubung, berkolaborasi, dan berkreasi bersama.

Baca Juga: Anggarkan Rp500 Miliar, OXO Group Indonesia Segera Rilis Proyek Hunian Bergaya Neo-Luxury di Bali

Mulai dari instalasi seni yang unik, cagar alam tepi pantai, program budaya hingga ruang kerja bersama dan ruang komunal yang inovatif, setiap aspek dari Nuanu dirancang untuk memicu kreativitas dan menumbuhkan hubungan yang bermakna.

“Setiap proyek hunian yang kami kerjakan harus memiliki standar internasional dan bisa diterima, bukan hanya oleh pasar domestik, namun juga pasar global,” ungkapnya.

Meskipun pasar internasional saat ini masih kuat dan didominasi oleh konsumen dari Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Jepang, jelas Johannes, OXO Group menargetkan 80% pembeli domestik, sementara 20% dari mancanegara.

Sementara itu, Prisca Edwards, CEO Investera Australia yang ditunjuk oleh OXO Group Indonesia untuk memimpin divisi penjualan dan pemasaran proyek OXO The Residences juga mengungkapkan optimismenya.

“Kami melihat potensi yang sangat kuat dari calon pembeli dari Jakarta, Surabaya dan Medan, selain Bali sendiri. Bahkan jumlah Expression of Interest (EOI) atau tanda jadi yang kami terima sejak tanggal 23 April lalu telah melampaui target dan ekspektasi kami,” jelasnya.

Baca Juga: Andalkan Konsep Boutique Lifestyle, OXO Group Indonesia Garap Pasar Properti Bali

Unveiling OXO The Residences

OXO The Residences diperkenalkan kepada publik untuk kali pertama pada 8 Mei 2024 di Nuanu City, Bali. Sementara untuk Grand Launch dari OXO The Residences ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2024.

Acara unveiling OXO The Residences dihadiri 500-an undangan, yang merupakan gabungan calon pembeli dari pasar domestik dan internasional.

Bahkan, event OXO The Residences ini digadang menjadi acara peluncuran terbesar produk properti Neo Luxury yang pernah diadakan di pulau Dewata, Bali.

“Ini merupakan kesempatan bagi OXO Group Indonesia untuk mengumumkan kepada dunia bahwa kami akan meluncurkan OXO The Residences dalam satu bulan ke depan. Ini adalah perayaan bersama para pemangku kepentingan dan calon pembeli yang menampilkan proyek paling menarik di Bali,” ungkap Johannes.

Baca Juga: Rambah Bali, One Global Resorts Milik Iwan Sunito Gandeng OXO Living

Lebih lanjut dia menjelaskan, OXO Group Indonesia merupakan perusahaan pengembang yang selalu mengedepankan gaya hidup berkelanjutan. Semua properti yang dibangun oleh OXO dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.

“Kami bahkan telah menerapkan Zero Waste dalam setiap proyek properti kami, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal kami berdiri. Tentu kami juga memiliki sertifikasi green building dari GBCI dan tengah dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi internasional B Corp.” kata Johannes.

Saat ini, OXO Group Indonesia telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar, yang terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.

“Hal yang perlu dipahami bersama adalah, saat ini Pulau Dewata sedang mengalami perubahan lanskap industri properti, dan tren Neo-Luxury telah menciptakan ceruk pasar baru di industri properti Indonesia. Dan kekuatan utama OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru tersebut,” pungkas Johannes.

Baca Juga: Crown Group Pecah, Iwan Sunito Bicara Ekspansi ONE Global Capital Hingga Nasib Mantan Karyawan

Desain Arsitektur Sederhana dan Ikonik

Pada kesempatan tersebut, Alexis Dornier, desainer arsitektur yang merancang OXO The Residences juga mengungkapkan visinya atas hasil kreasinya tersebut.

“Kami ingin menghadirkan sebuah desain arsitektur yang sederhana namun ikonik pada saat yang bersamaan. Arsitektur bangunan yang menyatu dengan alam dan budaya pulau Bali serta area perkampungan sekitar,” terang Alexis.

Dia menjelaskan, elemen yang digunakan juga harus mewakili identitas Pulau Bali, melalui alam sekitar dan material lokal, seperti batu bata yang dapat dengan mudah kita temukan di kawasan Tabanan, termasuk  bebatuan vulkanik.

Melalui OXO The Residences, tutur Alexis Dornier, pihaknya ingin menyampaikan sebuah pernyataan gaya desain arsitektur yang mudah untuk dipahami sekaligus mendefinisi ulang arti kenyamanan dan kemewahan.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dari kiri ke kanan: Kurniawan Kasudarman (Direktur Astra Land Indonesia), Wibowo Muljono (Presiden Direktur Astra Land Indonesia), Lie Jani Harjanto (Group CFO Sinar Mas Land), Herry Hendarta (Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land), dan Syukur Lawigena (Direktur Bumi Serpong Damai) secara simbolis melakukan penandatanganan kerja sama pembentukan usaha patungan atau joint venture untuk membangun proyek residensial baru, pada Selasa, 30 April 2024 lalu di Jakarta.
Dari kiri ke kanan: Kurniawan Kasudarman (Direktur Astra Land Indonesia), Wibowo Muljono (Presiden Direktur Astra Land Indonesia), Lie Jani Harjanto (Group CFO Sinar Mas Land), Herry Hendarta (Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land), dan Syukur Lawigena (Direktur Bumi Serpong Damai) secara simbolis melakukan penandatanganan kerja sama pembentukan usaha patungan atau joint venture untuk membangun proyek residensial baru, pada Selasa, 30 April 2024 lalu di Jakarta.
Northridge Ultimate Business Center, BSD City (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Northridge Ultimate Business Center, BSD City (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Kawasan Hunian di Talaga Bestari, Tangerang (Foto: Dok. Intiland.com)
Kawasan Hunian di Talaga Bestari, Tangerang (Foto: Dok. Intiland.com)
Persemian Masjid Jami’ Al-Kautsar di kawasan hunian Talaga Bestari, Tangerang, Kamis, 16 Mei 2024. (Foto: dok. Intiland)
Persemian Masjid Jami’ Al-Kautsar di kawasan hunian Talaga Bestari, Tangerang, Kamis, 16 Mei 2024. (Foto: dok. Intiland)