RealEstat.id (Jakarta) – Penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan B2B terbesar di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, menjadi hal positif bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia, terutama di masa recovery pasca-pandemi.
Sejak hari pertama, booth-booth peserta pameran IFEX 2022 banyak dikunjungi oleh buyers dan visitor yang memang khusus hadir untuk melihat produk unggulan industri mebel dan kerajinan Indonesia.
Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur mengatakan, sebagai pameran pertama yang dilakukan pasca merebaknya pandemi, pihaknya tidak memiliki target tinggi di ajang IPEX 2022, baik dalam hal buyers, visitors, maupun transaksi.
Baca Juga: Grafeiophobia: Cara Nyaman Bekerja di Rumah dengan Posisi Favorit
“Awalnya kami hanya menargetkan sekitar 2.000 buyers, namun sampai saat ini ternyata IFEX bisa mencatatkan 3.800 registered buyers. Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus dan semoga bisa terus bertambah,” ujar Abdul Sobur.
Dia melihat, bahwa para buyers yang datang pada pameran kali ini adalah mereka yang memang memiliki agenda untuk mencari produk yang sesuai dengan keinginan dan selera mereka. Hal ini mengingat dalam kondisi seperti ini, tentu dibutuhkan usaha ekstra untuk melakukan perjalanan luar negeri.
Optimisme juga disampaikan Djudjuk Aryati, Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Promosi dan Pemasaran. Ia mengatakan sejak hari pertama penyelenggaraan IFEX 2022 pihaknya mendapat laporan bahwa beberapa peserta sudah mendapatkan pesanan dan buyers baru. Menurutnya, penyelenggaraan IFEX pada semester kedua memberi kesempatan untuk mendapatkan buyers baru.
Baca Juga: Tips Bersihkan Furnitur di Rumah yang Terendam Banjir
“Salah satu kekuatan industri mebel dan kerajinan Indonesia ada pada kemampuan craftmanship kita. Hal ini yang tidak bisa didapatkan pada produk-produk mebel dan kerajinan negara lain dan ini yang menjadi incaran buyers luar negeri,” ujarnya Djudjuk Aryati.
Merebaknya pandemi juga mengubah peta negara asal para buyers. Sampai dengan Jumat, tercatat 10 besar negara asal para buyers adalah Australia, Inggris, India, Singapura, Malaysia, Amerika, Belanda, Spanyol, Uni Emirat Arab, Korea.
“Meskipun negara asal para buyers mengalami sedikit perubahan, namun Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar,” ujar Abdul Sobur. Secara total, IFEX 2022 berhasil mencatatkan registered buyers dari 57 negara.
Baca Juga: Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022 ‘KPR BTN Merdeka’ Tawarkan Rumah Mulai Rp168 Juta
Ajang Diskusi Para Pemangku Kepentingan
Selain menampilkan produk-produk terbaik mebel dan kerajinan Indonesia, pameran IFEX 2022 juga menjadi ajang bertemunya para pemangku kepentingan industri. Momentum ini digunakan HIMKI untuk menggelar diskusi seputar industri mebel dan kerajinan melalui kegiatan seminar.
“Pada pameran ini kami juga menggelar beberapa seminar untuk memperkuat know-how dan untuk membahas berbagai isu seputar industri yang nantinya bisa kami sampaikan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lain,” ujar Abdul Sobur.
Pada hari pertama, kegiatan seminar IFEX 2022 membahas mengenai “Sustainability Practice in Furniture and Craft Industries”. Diskusi ini menekankan pada bagaimana menjaga bahan baku agar industri mebel dan kerajinan Indonesia bisa terus bertahan dan berkembang.
Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah di Pameran Properti Bagi Generasi Milenial
Untuk memastikan ketersedian bahan baku yang berkelanjutan diperlukan regulasi yang memihak industri. Selain itu diperlukan kerjasama lintas kementerian antara lain dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan lain-lain.
Pada hari kedua, agenda seminar mengangkat tema “How to Increase Production Output dan Reduce Cost in Furniture & Craft Industries” yang salah satu fokusnya adalah bagaimana mengangkat UMKM mebel dan kerajinan ke level berikutnya. Kemampuan UMKM bisa menjadi pendukung penting bagi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia.
Pada hari ketiga, seminar IFEX akan mengupas tentang “Design Development of Furniture and Craft for Global Market”. Seperti dijelaskan oleh Djudjuk Aryati, kemampuan craftmanship Indonesia menjadi keunggulan industri dan ini perlu dikembangkan agar selalu update dengan kebutuhan dan tren pasar global.
Baca Juga: Tampilkan Karya 10 Pelukis, Tanjung Kreasi Parquet Industry Helat Pameran 'Art Kembang Kayu'
Program pendukung lain yang digelar pada IFEX yang berlangsung 18 - 21 Agustus 2022 adalah Homecoming Party, yaitu ajang penghargaan bagi para peserta pameran IFEX 2022.
“Kegiatan ini merupakan apresiasi kami bagi para peserta IFEX 2022. Di tengah kondisi pandemi, mereka tetap memberikan dukungan dan memeriahkan pameran ini. Tentunya ini sangat berarti bagi kami dan menjadi feedback yang sangat berarti untuk penyelenggaraan IFEX di tahun-tahun berikut,” ujar Abdul Sobur.