Grafeiophobia: Cara Nyaman Bekerja di Rumah dengan Posisi Favorit

Grafeiophobia dibuat sesuai dengan perhitungan posisi tubuh netral seorang astronot sesuai standar badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

The Flying Man, seri furnitur  Grafeiophobia dirancang untuk bekerja sambil berbaring telungkup. (Foto: istimewa)
The Flying Man, seri furnitur Grafeiophobia dirancang untuk bekerja sambil berbaring telungkup. (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Jakarta) - Aktivitas work from home (WFH) kembali dilakukan, menyusul kebijakan PPKM Darurat yang diberlakukan di Jawa dan Bali. Nah, bagi Anda yang ingin nyaman bekerja di rumah dengan posisi favorit, ada baiknya mencoba koleksi furnitur Grafeiophobia.

Grafeiophobia—secara harfiah berarti rasa takut pada meja kerja—merupakan furnitur inovatif rancangan seorang desainer produk bernama Geoffrey Pascal. Pria lulusan Design Academy Eindhoven itu membuat furnitur yang terbuat dari busa tempat tidur dan bingkai logam, yang dirancang untuk memberi posisi kenyamanan bekerja dari tempat tidur di rumah.

Baca Juga: Memahami Ketidaksempurnaan Melalui Gaya Desain Wabi-Sabi

Geoffrey Pascal merancang tiga karya utama furnitur seri Grafeiophobia tersebut yang semuanya terlihat ergonomis. Pertama, Basic Besk, yakni kursi tiga modul yang terdiri dari sandaran, kursi, dan sandaran kaki. Bentuk furnitur ini meniru posisi duduk di tempat tidur dengan laptop.

Basic Besk

Kedua, Triclinium Gum, yang berupa bantal miring dengan meja yang ditempelkan untuk diletakkan di samping pengguna. Ketiga, The Flying Man. Furnitur ini dirancang untuk bekerja sambil berbaring telungkup/tiarap (lihat foto utama).

Kendati tampak sederhana, akan tetapi proses perancangan furnitur Grafeiophobia terbilang cukup rumit dan canggih. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan produk yang bisa memberi kenyamanan bagi para penggunanya.

Triclinium Gum

Dinukil dari laman Curbed, Geoffrey Pascal menjelaskan bahwa dia merancang Grafeiophobia sesuai dengan perhitungan posisi tubuh netral seorang astronot berdasarkan konsep badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Baca Juga: Perbaiki Kualitas Tidur dan Aktivitas Seks dengan Warna Dinding Kamar

Konsep itu dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan para astronot ketika berada dalam gravitasi nol. Dengan ide tersebut, dia meyakini dapat mendistribusikan berat badan pengguna furnitur secara merata, sehingga memberikan kenyamanan di saat bekerja di depan laptop.

“Adaptasi dan pelapis busa yang berbeda memungkinkan pengguna untuk bekerja di posisi yang meniru berada di tempat tidur, tetapi juga mendukung tubuh dalam posisi netral. Ini kontras dengan posisi saat duduk di meja kerja, yang memusatkan kekuatan ke bawah di punggung bawah,” jelas Pascal.

Redaksi@realestat.id