Oktober 2020, Program Sejuta Rumah Bangun 601.637 Unit Rumah

Melalui Program Sejuta Rumah, setidaknya ada ratusan industri yang akan bergerak guna mensuplai kebutuhan proyek pembangunan rumah.

Pembangunan rumah subsidi dorong capaian Program Sejuta Rumah (Foto: Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan rumah subsidi dorong capaian Program Sejuta Rumah (Foto: Dok Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) meyakini, meski di tengah pandemi, pelaksanaan Program Sejuta Rumah 2020 di lapangan terus berjalan. Pasalnya, keberadaan rumah yang layak huni ke depan dirasa sangat penting guna membantu masyarakat agar tetap terjaga kesehatannya sekaligus melaksanakan berbagai aktivitas seperti belajar, memulai usaha, serta beribadah di rumah.

“Kami tetap optimistis Program Sejuta Rumah terlaksana dengan baik meskipun di masa pandemi Covid-19 ini. Hingga Kuartal III Tahun 2020 ini tepatnya per tanggal 31 Oktober 2020 capaian Program Sejuta Rumah telah mencapai angka 601.637 unit rumah,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Baca Juga: Kementerian PUPR Perkuat Proses Pendataan Program Sejuta Rumah di Daerah

Khalawi menerangkan, pemerintah akan terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak huni. Selain itu, program perumahan juga menjadi salah satu lokomotif utama dalam upaya pemulihan perekonomian nasional.

Melalui Program Sejuta Rumah, imbuhnya, setidaknya ada ratusan industri yang akan bergerak guna mensuplai kebutuhan proyek pembangunan rumah. Selain itu, ratusan ribu orang juga akan terserap sebagai tenaga kerja serta UMKM bergerak mendukung peningkatan ekonomi bagi masyarakat.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku pembangunan seperti asosiasi pengembang, perbankan, sektor swasta dan masyarakat untuk mendukung Program Sejuta Rumah ini,” katanya.

Baca Juga: Sosialisasi Program Sejuta Rumah Bidik Generasi Milenial

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi menerangkan, capaian Program Sejuta Rumah hingga pertengahan Oktober lalu mencapai angka 601.637 unit rumah. Angka capaian tersebut berasal hasil pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 434.828 unit dan Non MBR sebanyak 166.809 unit rumah.

Pembangunan rumah MBR tercatat dari pembangunan rumah swadaya Kementerian PUPR sebanyak 77.812 unit dan Dana Alokasi Kkhusus (DAK) Perumahan sebanyak 393 unit. Selain itu juga pembangunan rumah yang dilaksanakan Kementerian/Lembaga lain sebanyak 50.836 unit rumah, Pemerintah Daerah sebanyak 28.862 unit rumah, pengembang perumahan sebanyak 273.724 unit rumah, CSR perusahaan 3.134 unit dan masyarakat tercatat sebanyak 40 unit rumah.

Baca Juga: Sektor Perumahan Berpeluang Tumbuh di Tengah Resesi, Ini Penyebabnya

Sedangkan pembangunan rumah non MBR berasal dari pengembang rumah tapak sebanyak 85.764 unit rumah, pengembang rumah susun 39.100 unit dan masyarakat sebanyak 41.945 unit rumah.

“Kami masih memiliki stok pembangunan rumah susun dan rumah khusus serta Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perumahan yang saat ini pelaksanaan pembangunannya masih berjalan di lapangan. Kami berharap dengan selesainya pembangunannya akan meningkatkan capaian Program Sejuta Rumah ini,” harapnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah warga Jayapura yang direnovasi dalam Program BSPS (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah warga Jayapura yang direnovasi dalam Program BSPS (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Berlokasi di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah ini dibangun satu tower setinggi dua lantai dengan tipe Rembunai lengkap dengan meubelair serta mampu menampung 82 santri. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Berlokasi di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah ini dibangun satu tower setinggi dua lantai dengan tipe Rembunai lengkap dengan meubelair serta mampu menampung 82 santri. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)