RealEstat.id (Jakarta) – Pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) kembali menunjukkan kinerja positif. Pandemi yang semakin terkendali dan berangsur menjadi endemi, turut memicu akselerasi performa Perseroan.
Hal ini terlihat dari pendapatan PT Summarecon Agung Tbk yang menyentuh angka Rp5,72 triliun di 2022, atau meningkat 2,6% dari Rp5,57 triliun dibanding tahun sebelumnya.
Pada rentang waktu tersebut, Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp772 miliar, atau naik 40% dibanding laba bersih tahun 2021 sebesar Rp550 miliar.
Baca Juga: Usung Konsep The Real Attic, Summarecon Serpong Rilis Cluster Strozzi dengan Harga Rp2,4 Miliar
Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung, Tbk mengatakan, unit usaha investment property mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi di sepanjang tahun 2022. Sementara, tiga mal Summarecon telah beroperasi penuh dan mendapatkan tingkat kunjungan yang cukup tinggi, hampir menyamai angka kunjungan pada masa sebelum pandemi.
"Penjualan rumah di unit usaha property development juga berlangsung cukup baik, sehingga kami sangat optimistis untuk mencatat kinerja yang lebih baik di tahun depan," tutur Adrianto P. Adhi saat gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Summarecon Agung Tbk, Kamis (15/6/2023).
Dia mengungkapkan, Summarecon saat ini tengah mengejar berbagai proyek yang saat ini masih dalam proses pembangunan, di antaranya Summarecon Villaggio Outlets - East Jakarta yang berlokasi di Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Mall Bandung di kawasan Summarecon Bandung.
Baca Juga: Summarecon Resmi Buka Pasar Modern Sinpasa Bandung
Sepanjang 2022, Summarecon berhasil mencatat angka pra penjualan sebesar Rp4,95 triliun, di mana penjualan rumah masih mendominasi (75%) yang merupaka kontribusi dari delapan proyek kota (township) yang telah dikembangkan.
Di sepanjang tahun 2022, unit bisnis Pengembangan Properti menyumbang pendapatan sebesar Rp3,53 triliun atau 62% dari total pendapatan Perseroan. Rumah masih mendominasi dengan porsi 50% dari total pendapatan pengembangan properti, diikuti oleh penjualan bangunan komersial, tanah kavling, apartemen, dan bangunan lainnya.
Di bulan November 2022, Summarecon meluncurkan proyek terbarunya yaitu Summarecon Crown Gading yang menjadi kota terpadu kedelapan. Dalam hitungan jam, dua cluster yang ditawarkan, terjual mencapai 390 unit dengan nilai pra penjualan mencapai Rp827 miliar.
Baca Juga: Summarecon Crown Gading Kantongi Rp827 Miliar Pada Penjualan Perdana
Semakin terkendalinya COVID-19 dan pelonggaran PPKM membuat peningkatan pendapatan yang signifikan di segmen bisnis investasi dan manajemen properti, yakni sebesar Rp1,48 triliun, atau naik 61% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp918 miliar.
Sementara itu, Laba usaha Perseroan juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp259 miliar menjadi Rp677 miliar di tahun 2022 atau setara dengan 162%.
Pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek masih menjadi penopang utama pendapatan berkelanjutan dalam unit bisnis ini, di mana Kelapa Gading menghasilkan pendapatan terbesar (46%), diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%). Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya COVID-19.
Baca Juga: Usung Konsep 'All in One City', Summarecon Crown Gading Resmi Diperkenalkan
Unit bisnis lain-lain Perseroan yang terdiri dari bisnis perhotelan, rekreasi dan lain-lain memiliki kontribusi pendapatan sebesar 12% dari total pendapatan Perseroan.
Rugi usaha di segmen bisnis ini turun menjadi Rp51 miliar dari sebelumnya Rp111 miliar, akibat kenaikan pendapatan yang terutama berasal dari bisnis perhotelan. Hal ini terefleksikan dari peningkatan pendapatan sebanyak 41% menjadi Rp710 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2022, Perseroan membagikan dividen sebesar Rp7 per lembar saham atau total sebesar Rp115 miliar.
Di tahun 2023, Bank Dunia telah mengindikasikan bahwa ekonomi global akan melambat karena risiko resesi di berbagai belahan dunia akibat tekanan inflasi, kenaikan suku bunga, krisis energi, dan ketegangan geopolitik.
Baca Juga: Angka Pra-Penjualan Summarecon Capai Rekor Tertinggi (Justru) di Masa Pandemi
Kendati demikian Perseroan akan terus melakukan konsolidasi dan memperkuat serta mengembangkan kompetensi agar terus mampu memanfaatkan bangkitnya Industri Properti pasca COVID-19. Summarecon berharap Pemerintah akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan Industri Properti.
Berdasarkan kajian dari KADIN bersama Universitas Indonesia, saat ini Industri Properti memberi kontribusi 14,63% terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Melalui beragam kebijakan dan pertimbangan kepentingan bisnis, Perseroan mempertahankan target pra penjualan sebesar Rp5 triliun untuk tahun 2023.
Selain itu, di bulan April 2022, Lembaga Pemeringkat Kredit PEFINDO memberikan peringkat 'idA+' kepada PT Summarecon Agung Tbk dan Obligasi Berkelanjutan III tahap II-B/2019 serta Obligasi Berkelanjutan IV tahap I/2022.
"Hal ini mencerminkan posisi bisnis perseroan yang kuat di Industri Properti, kualitas aset yang baik dan pendapatan berulang yang memadai," kata Adrianto.
Baca Juga: Kembangkan Transit Oriented Development (TOD), Summarecon Bekasi Gandeng PT KAI
Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi PT Summarecon Agung, Tbk
Dalam RUPST Tahun Buku 2022, PT Summarecon Agung Tbk pun mengumumkan penambahan Anggota Dewan Komisaris. Adapun susunan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi terbaru adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Soetjipto Nagaria: Komisaris Utama
Harto Djojo Nagaria: Komisaris
Hendri Rahardja: Komisaris
Edi Darnadi: Komisaris Independen
Lexy Arie Tumiwa: Komisaris Independen
Ge Lilies Yamin: Komisaris Independen
Dewan Direksi
Adrianto P. Adhi: Direktur Utama
Liliawati Rahardjo: Direktur
Soegianto Nagaria: Direktur
Herman Nagaria: Direktur
Sharif Benyamin: Direktur
Lidya Tjio: Direktur
Nanik Widjaja: Direktur
Jason Lim: Direktur
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News