Living World Denpasar: Mal Terbesar di Bali Resmi Dibuka! Apa Saja Keunggulannya?

Living World Denpasar menjadi mal ketiga yang dikembangkan Kawan Lama Group, setelah Living World Alam Sutera (2011) dan Living World Pekanbaru (2018).

Living World Denpasar (Foto: istimewa)
Living World Denpasar (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Denpasar) – Kawan Lama Group, resmi membuka mal ketiga Living World yang berlokasi di Kota Denpasar, Bali, Jumat (24/3/2023). Mengangkat konsep “Home Living & Eat-ertainment”, Living World Denpasar digadang menjadi mal terbesar di Bali.

“Menjadi kebanggaan bagi kami untuk mempersembahkan Living World Denpasar, sebuah mal yang dirancang lebih dari sekadar tempat berbelanja, tetapi juga destinasi favorit masyarakat Bali dan wisatawan untuk memenuhi kebutuhan, hiburan, dan menikmati budaya lokal," tutur Direktur Living World Denpasar, Theresia Setiadjaja.

Untuk mewujudkan visi tersebut, jelas Theresia, Living World Denpasar mengusung konsep “5 Marvellous World of Living World” yang menonjolkan berbagai keunggulan pada arsitektur, sarana, dan prasarananya.

Baca Juga: Kawan Lama Group Targetkan Mal Living World Bali Dibuka Akhir 2022

Dia menjelaskan, di sisi arsitektur, desain interior dan eksterior Living World Denpasar sarat akan nuansa budaya Bali, dengan kehadiran gapura dan air mancur di lobby, serta ornamen-ornamen ikonik yang menghiasi mal, merepresentasikan keindahan Pulau Dewata.

Living World Denpasar juga dirancang menjadi mal yang ramah lingkungan, dengan penerapan konsep energy efficient architecture (arsitektur dengan penggunaan energi yang efisien) pada sistem prasarana bangunan.

Sebut saja sistem AC berefisiensi tinggi, penggunaan panel surya di atap mal, penggunaan jenis lampu LED pada mayoritas penerangan mal, pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami, serta konsep minimized waste water management system yang mengelola kembali limbah air kotor penyiraman tanaman dan pengisian kolam.

Baca Juga: Topping Off Digelar, Mal Living World Kota Wisata Dibuka Akhir 2023

Proyek shopping center yang berdiri di atas lahan 3,5 hektar ini memiliki luas bangunan mal dan area parkir sekitar 120.000 m2. Proyek ini menjadi proyek Mal Living World ketiga yang dikembangkan Kawan Lama group, setelah Mal Living World pertama di Alam Sutera, Tangerang (beroperasi pada 2011) dan Living World Pekanbaru (2018).

Living World Denpasar Bali realestat.id dok
Mal Living World Denpasar, Bali (Foto: istimewa)

Living World juga menghadirkan berbagai merek usaha Kawan Lama Group, seperti ACE, INFORMA, INFORMA Custom Furniture, dan INFORMA ELECTRONICS Untuk kebutuhan furnitur & home improvement, Toys Kingdom, Pet Kingdom, ATARU, Pendopo, EYE SOUL, dan THYS untuk menunjang gaya hidup.

Tersedia pula beragam brand kuliner dari F&B ID, yaitu Chatime Atealier, Cupbop, Gindaco, dan Go! Go! CURRY - Genki no Minamoto. Deretan brand-brand ternama lainnya seperti Uniqlo, H&M, Cinema XXI, Funworld, Kidzlandia, iBox, Puma, Giordano, The Body Shop, dan Guardian juga turut hadir di Living World Denpasar.

Baca Juga: Mulai Dibangun, Living World Grand Wisata Bekasi Beroperasi di 2024

Selain berbelanja di tenant-tenant yang terdapat di area komersial, para pengunjung juga dapat mengunjungi area-area terbuka yang dihadirkan oleh Living World Denpasar. Di antaranya, area sidewalk, di mana para pengunjung dapat berolahraga atau sekadar berjalan santai sambil menikmati pemandangan sungai yang membentang di sepanjang area Living World Denpasar.

Masyarakat Bali juga dapat memanfaatkan area-area terbuka yang terdapat di Living World untuk berbagai pagelaran kesenian dan budaya yaitu amphitheater dengan kapasitas 500 orang dan rooftop community park. Selain itu, beberapa area terbuka tersebut dirancang untuk mengakomodir kenyamanan para pelanggan yang ingin bermain dengan hewan peliharaannya.

Acara pembukaan Living World Denpasar juga mendapatkan apresiasi dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang diwakili Wakil Gubernur, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Baca Juga: Makin Digemari Wisatawan, Ciputra Beach Resort Andalkan Bali Beach Glamping

Dalam kata sambutannya, dia mengatakan bahwa kehadiran Living World Denpasar ini akan memberikan dampak positif yang akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Bali khususnya kota Denpasar, karena telah membuka lapangan kerja baru untuk tenaga kerja lokal, dan turut menggerakan geliat perekonomian.

"Kami turut senang dengan pembukaan Living World ini, dan berharap Living World Denpasar dapat terus memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Bali,” tuturnya.

Pembukaan Mal Living World Denpasar Terbesar di Bali realestat.id dok
Prosesi Pembukaan Mal Living World Denpasar, Bali (Foto: istimewa)

Sejalan dengan harapan Gubernur Bali, Living World Denpasar sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Bali dengan ratusan tenant juga telah menyerap 70% tenaga kerja lokal. Ke depannya, mal ini juga dapat meningkatkan pendapatan serta pembangunan yang signifikan di wilayah sekitarnya.

Dalam momen pembukaan ini, Living World Denpasar juga menyuarakan komitmen kepeduliannya terhadap pelestarian budaya dan pengembangan komunitas di Bali, melalui pemberian apresiasi kepada Ni Ketut Arini, Maestro Legong kebanggaan Bali yang telah mendunia dan tengah aktif melestarikan kesenian tari legong melalui sanggar tari yang dikelolanya.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Hilton dan SSIA Bangun LXR Hotels & Resorts di Bali

Living World pun turut memberikan dukungan terhadap sanggar tari Bali Aswinantha, yang telah menciptakan tarian Living World Signature Dance, dengan makna filosofis yang mengekspresikan rasa cinta terhadap lingkungan serta rukun dan damai dengan alam semesta dalam rangkaian gerakan dan koreografinya, dalam bentuk pemberian dukungan sarana dan prasarana, serta berbagai pelatihan untuk menunjang pelestarian seni dan budaya Bali.

Tidak hanya itu, Living World Denpasar juga menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh sanggar tari untuk terus berlatih dan berkarya.

Pengembangan UMKM lokal juga menjadi perhatian Living World Denpasar. Untuk itu, Living World Denpasar telah menjalankan dua program kontribusi sosial, yaitu pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan oleh UMKM di bidang kuliner, kriya, dan fashion Bali.

Baca Juga: Teratai Group Rilis Ruko dan Kavling Siap Bangun di Canggu, Bali

Dalam bidang kuliner, Living World Denpasar berkolaborasi dengan Samsaka Group mengkurasi dan membina lebih dari 50 startup kuliner lokal di area Asian Market dan menjadi destinasi kuliner bagi domestik maupun turis mancanegara.

Sedangkan dalam bidang kriya dan fashion, Living World Denpasar akan mengadakan pagelaran busana untuk memamerkan karya-karya UMKM lokal dengan menggandeng Pendopo, rumah UMKM lokal, yang juga merupakan bagian dari Kawan Lama Group.

Selain itu, Living World Denpasar juga menyediakan fashion street, suatu area khusus yang menyajikan brand-brand fashion kebanggaan anak negeri. Melalui berbagai inisiatif kegiatan keberlanjutan yang dilakukan, Living World berharap dapat terus memberikan dampak positif yang signifikan, khususnya bagi warga Bali.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Groundbreaking East Market di kawasan Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya Timur (Foto: Istimewa)
Groundbreaking East Market di kawasan Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya Timur (Foto: Istimewa)
Jajaran direksi Kota Deltamas, pejabat pemerintahan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi melakukan seremoni dimulainya proyek kerja sama pembangunan jembatan serta jalan penghubung antara Boulevard Ganesha di Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi dengan Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. (Foto: Istimewa)
Jajaran direksi Kota Deltamas, pejabat pemerintahan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi melakukan seremoni dimulainya proyek kerja sama pembangunan jembatan serta jalan penghubung antara Boulevard Ganesha di Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi dengan Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. (Foto: Istimewa)
Rumah Tipe Myztro di Klaster Riverie, Shila at Sawangan (Foto: Istimewa)
Rumah Tipe Myztro di Klaster Riverie, Shila at Sawangan (Foto: Istimewa)
Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)
Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)