RealEstat.id (Jakarta) – Perlambatan konstruksi beberapa proyek hotel di Jakarta berlanjut, di mana sebagian besar yang sedianya rampung di 2023 akan diselesaikan di tahun 2024.
Hingga akhir 2023 lalu, total pasokan kumulatif kamar hotel bintang 3 hingga mewah tercatat sebanyak 42.922 kamar. Demikian hasil riset yang dirilis oleh konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia.
Sekitar 1.066 kamar hotel di Jakarta Pusat dan area CBD Jakarta dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2024 dengan distribusi peringkat bintang sebagai berikut: bintang 3 (24%), bintang 4 (61%), dan bintang 5 (15%).
Baca Juga: Tahun Politik 2024, Tingkat Kekosongan Kamar Hotel Membaik di Level 34%
PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencatat jumlah pergerakan penumpang selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sebanyak 2,62 juta orang. Angka ini menunjukkan peningkatan 13% secara tahunan (YoY).
Cushman & Wakefield Indonesia memperkirakan bahwa target total kedatangan penumpang pada tahun 2023 sebanyak 23 juta penumpang akan tercapai.
"Pertumbuhan positif dalam jumlah pengunjung ke Jakarta juga dipicu oleh aktivitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang lebih aktif di Jakarta," kata Arief Rahardjo, Director of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.
Baca Juga: JLL: Investasi Hotel di Asia Pasifik Selama 2023 Melemah, Ini Penyebabnya
Peningkatan aktivitas MICE seperti pertemuan instansi pemerintah/BUMN/ korporat (KTT ASEAN 2023), konser musik internasional (WestLife, Blackpink, Java Jazz Festival, We The Fest, ColdPlay), acara olahraga (Indonesia Masters 2023, Jakarta E-Prix, Indonesia Terbuka 2023, FIBA World Cup 2023, U-17 FIFA World Cup 2023), dan pameran telah menyebabkan peningkatan permintaan akan kamar hotel di Jakarta.
"Tingkat kekosongan kamar hotel di Jakarta terus menurun: hotel bintang 3 menjadi 33,0%, hotel bintang 4 sebesar 36,4%, hotel bintang 5 menjadi 33,9%, sedangkan hotel mewah sebesar 40,3%," terang Arief.
Sementara itu, tarif harian rata-rata atau Average Daily Rate (ADR) per malam hotel di Jakarta telah kembali ke tingkat sebelum pandemi tahun 2019.
Pada akhir tahun 2023, ADR tercatat sebagai berikut: Bintang 3 sebesar Rp460.570 (+13% YoY), Bintang 4 Rp816.320 (+16% YoY), Bintang 5 Rp1.791.130 (+20% YoY); dan Mewah Rp2.253.460 (+12,5% YoY).
Baca Juga: Didukung Aktivitas MICE, Okupansi Perhotelan Jakarta dan Bali Meningkat
Menurut Airports Council International (ACI), tahun 2024 diharapkan menjadi tonggak bagi pemulihan lalu lintas penumpang global untuk mencapai 9,4 miliar penumpang, melebihi jumlah pada tahun 2019.
Meskipun diperkirakan wilayah Asia-Pasifik akan mengalami lonjakan lalu lintas penumpang yang substansial pada tahun 2023, seiring dengan dibukanya perjalanan keluar China, kedatangan penumpang masuk diperkirakan akan membaik dengan kecepatan yang lebih lambat dan secara bertahap pada tahun 2024. Hal ini merupakan respons terhadap tantangan yang masih ada dalam pariwisata luar negeri dan kekhawatiran ekonomi yang mengintai.
Cushman & Wakefield Indonesia memperkirakan tingkat ketersediaan kamar hotel di Jakarta secara keseluruhan akan membaik pada tahun 2024, sebagai dampak dari aktivitas politik sepanjang tahun menjadi 33,8%.
"Pertumbuhan positif dalam tarif kamar (ADR per malam) diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan peningkatan permintaan kamar dan diproyeksikan akan mencapai sekitar 16% pada tahun 2024," terang Arief Rahardjo.
Baca Juga: Kinerja Sektor Perhotelan di Jakarta, Surabaya, dan Bali Makin Menjanjikan, Ini Indikatornya
Proyek-proyek Hotel Baru di Jakarta yang Rampung di 2024
No | Proyek Hotel | Jumlah Kamar | Selesai |
---|---|---|---|
1 | Sam Ratulangi Menteng Boutique | 120 | 2024 |
2 | BW Express Hotel Tanah Abang | 138 | 2024 |
3 | 25Hours Oddbird Hotel SCBD | 210 | 2024 |
4 | Movenpick Hotel Jakarta City Centre | 256 | 2024 |
5 | Park Royal Hotel Thamrin Nine | 185 | 2024 |
6 | Pan Pacific Jakarta Thamrin Nine | 157 | 2024 |
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News