Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Harus Diketahui Pencari Properti

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tinggal di apartemen akan membuat para penghuni akan lebih mudah mendapatkan hunian idamannya.

RealEstat.id (Jakarta) - Terdapat kelebihan dan kekurangan tinggal di apartemen yang wajib diketahui oleh kamu bila berencana untuk pindah ke hunian vertikal. Yuk, baca informasi selengkapnya di sini.

Bagi banyak masyarakat urban perkotaan tinggal di apartemen jadi pilihan solusi yang menguntungkan untuk mereka.

Sebab, salah satu keuntungan punya apartemen bagi penghuni adalah lokasi hunian strategis di pusat kota, dekat dengan akses transportasi publik dan pusat perbelanjaan.

Hal ini belum tentu ada pada kelebihan tinggal di perumahan, lantaran biasanya proyek rumah tapak berada di pinggiran kota.

Baca Juga: Apartemen Full Furnished dan Unfurnished, Mana Lebih Menguntungkan?

Kelebihan tinggal di apartemen lainnya bagi pemilik, yakni mereka bisa menggunakan aset propertinya tersebut sebagai instrumen memperoleh passive income melalui sewa apartemen per bulan atau tahunan.

Meski demikian, ada juga dampak tinggal di apartemen yang membawa kerugian bagi penghuni dan harus kamu ketahui untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Nah, penasaran apa enaknya serta kerugian tinggal di apartemen dibanding rumah?

Baca Juga: Perhitungan Pajak Penjualan Apartemen Second Bagi Pembeli dan Penjual

RealEstat.id telah merangkum dari laman situs jual beli properti 99.co dan beberapa sumber lainnya terkait bagaimana kehidupan di apartemen.

Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Apartemen

Keunggulan Tinggal di Apartemen

1. Lokasi di Pusat Kota

Jika dibandingkan dengan rumah tapak, kelebihan apartemen yang pertama adalah ada pada lokasinya yang berada di pusat kota dan strategis.

Umumnya, pengembang properti membangun proyek apartemen di pusat kota dekat dengan gedung perkantoran, fasilitas kesehatan dan pusat perbelanjaan.

Tak jarang pula developer properti yang mendirikan apartemen di dekat stasiun commuterline, MRT dan LRT.

Baca Juga: IPL Rusun/Apartemen Bakal Kena PPN, P3RSI Tegas Menolak! Ini Alasannya

Kondisi ini pastinya membawa keuntungan tersendiri bagi penghuni saat tinggal di apartemen karena mudah menjangkau moda transportasi publik dan fasilitas lainnya.

2. Keberagaman Fasilitas Internal

Hadirnya fasilitas internal di dalam kompleks apartemen, seperti kolam renang, arena bermain anak, jogging track, hingga pusat gym, akan menambah kenyamanan bagi para penghuni.

Tentunya, ragam fasilitas internal ini menjadi nilai plus yang wajib dipertimbangkan oleh kamu.

Akan tetapi, untuk menjaga sarana dan prasarana tersebut pihak pengelola akan menetapkan biaya IPL atau Iuran Pengelolaan Lingkungan yang harus dibayarkan setiap bulan oleh para penghuni.

Baca Juga: Pasar Apartemen Jakarta 2024, Colliers Indonesia: It's Time to Buy!

3. Keamanan yang Terjaga

Keunggulan berikutnya bila kamu tinggal di apartemen adalah mendapatkan jaminan keamanannya selama 24 jam.

Bila dibandingkan rumah tapak vs apartemen, biasanya pengelola merancang sistem keamanan yang lebih ketat.

Contohnya, adanya penjaga keamanan, kelengkapan CCTV di beberapa sudut bangunan hingga kartu akses khusus penghuni.

4. Perawatan yang Lebih Mudah

Dampak lain tinggal di apartemen bagi penghuni, yaitu mereka tidak perlu pusing memikirkan perawatan unit dan juga fasilitasnya.

Sebab, pengelola gedung akan melakukan perawatan dan perbaikan sebagian besar bangunan apartemen.

Baca Juga: Lima Hal Terkait Proyek Properti Berkonsep TOD yang Mesti Anda Ketahui!

Mulai dari pemeliharaan taman, kolam renang, hingga utilitas air, jaringan listrik hingga internet.

Kekurangan Tinggal di Apartemen

1. Ruang Hunian yang terbatas

Seperti halnya dua mata koin, memutuskan untuk menghuni apartemen juga punya kerugiannya tersendiri.

Salah satu kekurangan apartemen adalah terbatasnya ruang hunian yang kamu miliki.

Biasanya, unit apartemen dirancang dengan luas bangunan yang lebih kecil apabila dibandingkan rumah tapak.

Baca Juga: Apartemen Jabodetabek: Penjualan Melemah, Pasar Sewa Justru Menarik

Sebagai gambaran saja, ukuran unit apartemen 2BR yang memiliki 2 kamar tidur, ruang tengah, dapur dan kamar mandi, berkisar 40 m2 - 90 m2.

2. Lahan Parkir yang Terbatas

Kekurangan tinggal di apartemen berikutnya adalah masalah ketersediaan lahan parkir yang terbatas.

Maka dari itu, pengelola akan menerapkan aturan tinggal di apartemen berupa pembatasan kendaraan yang bisa diparkir di dalam gedung.

Biasanya, penghuni hanya dapat jatah slot lahan parkir satu mobil atau motor untuk satu unit dan harus didaftarkan.

3. Status Kepemilikan Bangunan

Sudah tahu belum apa kerugian membeli apartemen? Kekurangan apartemen yang harus kamu ketahui adalah dibangun di atas lahan dengan status Hak Pengelolaan (HPL).

Itu artinya, pengelola apartemen hanya punya hak atas bangunan unitnya saja, tetapi tidak memiliki hak atas tanah.

Baca Juga: Ini Dia Perbedaan SHM dan HGB Serta Cara Ubahnya, Jangan Sampai Salah!

Hal ini berbeda bila kamu membeli rumah tapak yang memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah status kepemilikan atas tanah dan bangunan paling kuat.

4. Membatasi Hewan Peliharaan

Bila kamu pecinta dan pemilik hewan peliharaan, tentu harus mencari tahu bagaimana kehidupan di apartemen.

Tak jarang pengelola apartemen menerapkan aturan tidak memperbolehkan hewan peliharaan di dalam unit.

Perarturan tinggal di apartemen ini cukup dapat dipahami karena tidak semua orang merasa nyaman berdekatan dengan binatang, sehingga toleransi bertetangga harus diutamakan.

Baca Juga: Usung Konsep Dog Friendly Apartment, Aerium Residence Hadirkan Hewania Vet Clinic

5. Kewajiban Membayar Berbagai Biaya

Seperti telah disinggung sebelumnya, para penghuni akan dikenakan kewajiban membayar sejumlah biaya untuk tinggal di apartemen.

Para pemilik ataupun penyewa unit berkewajiban membayar sejumlah biaya, seperti Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) apartemen, biaya sinking fund dan service charge.

Baca Juga: Ini Dia Alasan Kenapa Apartemen Lebih Mahal dari Rumah

Lalu, berapa service charge apartemen?

Dilansir dari laman Detik.com, service charge adalah biaya perawatan atau maintenance yang besarannya sekitar Rp20.000 - Rp25.000 per meter dan wajib dibayarkan setiap bulan oleh penguni.

Nah itulah kelebihan dan kekurangan tinggal di apartemen yang harus kamu ketahui bila berencana memilih hunian vertikal.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi tukang bangunan menggunakan cat tembok waterproof terbaik. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi tukang bangunan menggunakan cat tembok waterproof terbaik. (Sumber: Shutterstock)
Koleksi IKEA VINTERFINT terdiri dari, ornamen pohon natal, peralatan makan, kertas kado, hingga perlengkapan alat membuat kue yang dapat membuat perayaan Natal 2024 semakin semarak. (Sumber: IKEA Indonesia)
Koleksi IKEA VINTERFINT terdiri dari, ornamen pohon natal, peralatan makan, kertas kado, hingga perlengkapan alat membuat kue yang dapat membuat perayaan Natal 2024 semakin semarak. (Sumber: IKEA Indonesia)
Peluncuran Sharp Small Home Appliance, pada Kamis (05/12/2024) di Hotel Mulia, Jakarta. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Peluncuran Sharp Small Home Appliance, pada Kamis (05/12/2024) di Hotel Mulia, Jakarta. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Ilustrasi harga borongan pasang plafon PVC per meter. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi harga borongan pasang plafon PVC per meter. (Sumber: Shutterstock)