RealEstat.id (Jakarta) – Pengembang properti dan township, PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan total pendapatan sebesar Rp775,7 miliar di Kuartal I 2023. Angka ini tercatat meningkat 55% dibandingkan pendapatan Perseroan di Kuartal I 2022.
Pilar Land Development & Property Jababeka mengalami peningkatan pendapatan sebesar 78% secara tahunan (YoY) menjadi Rp380,0 miliar pada Kuartal I 2023, dari Rp213,8 miliar pada Kuartal I 2022.
Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang (landbank), yang meningkat dari Rp34,7 miliar pada Kuartal I 2022 menjadi Rp274,9 miliar pada Kuartal I 2023. Sebagian besar penjualan merupakan kontribusi kawasan industri Kendal yang naik dari Rp20,5 miliar pada Kuartal I 2022 menjadi Rp271,8 miliar di Kuartal I 2023.
Baca Juga: Naik 16%, Jababeka Targetkan Marketing Sales Rp2 Triliun di 2023
"Sementara itu, segmen apartemen mengalami peningkatan pendapatan dari Rp16,8 miliar di Kuartal pertama 2022 menjadi Rp25,8 miliar di Kuartal pertama 2023," ungkap Muljadi Suganda, Corporate Secretary PT Jababeka Tbk dalam laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, pendapatan dari Pilar Infrastruktur KIJA meningkat 41% menjadi Rp367,9 miliar di kuartal pertama tahun 2023, dibandingkan dengan Rp260,5 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Peningkatan ini disebabkan pembangkit listrik lebih banyak beroperasi pada Kuartal I 2023 dibandingkan dengan Kuartal I 2022, serta adanya tagihan kepada PLN yang tertunda sehingga belum dapat dicatatkan pada Januari 2022. Selain itu, kenaikan tarif jasa dan pemeliharaan sejak awal tahun 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut.
Di sisi lain, dry port mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan oleh penurunan volume, dari Rp49,2 miliar pada Kuartal I 2022 menjadi Rp44,0 miliar pada Kuartal I 2023, lantaran penerapan peraturan baru tentang neraca komoditas sejak awal 2023 yang mengharuskan importir dan eksportir memiliki persetujuan impor dan ekspor dari Kementerian Perdagangan. Peraturan ini telah menyebabkan beberapa barang import terhambat untuk masuk ke Indonesia, termasuk yang melalui CDP.
Baca Juga: Jababeka dan QDJapan Kembangkan Proyek PLTS Percontohan di KEK Morotai
Di sisi lain, pilar Leisure & Hospitality Jababeka membukukan peningkatan pendapatan sebesar 9% menjadi Rp27,7 miliar pada Kuartal I 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh kinerja yang lebih baik dari segmen golf, yang meningkat 12% dalam tiga bulan pertama tahun 2023.
Segmen golf memberikan kontribusi sebesar 67% terhadap total pendapatan pilar Leisure & Hospitality pada Kuartal I 2023, dibandingkan dengan 68% pada Kuartal I 2022.
Pendapatan berulang dari pilar Infrastruktur memberikan kontribusi sebesar 47% terhadap total pendapatan pada Kuartal I 2023, dibandingkan dengan 52% pada Kuartal I 2022.
Laba kotor Jababeka meningkat 53% menjadi Rp336,5 miliar pada Kuartal I 2023, dibandingkan Rp219,5 miliar setahun sebelumnya. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi Perseroan untuk kuartal pertama I 2023 tercatat sebesar 43%, dibandingkan dengan 44% pada periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Grand Launching Correctio: Jababeka Siap Bangun 'New Silicon Valley'
Salah satu faktor yang menyebabkan sedikit penurunan marjin laba kotor adalah kontribusi yang relatif lebih tinggi dari penjualan tanah di Kendal pada Kuartal I 2023, yang memiliki marjin lebih rendah dibandingkan dengan lahan di Cikarang.
Akibatnya, marjin laba kotor dari pilar Land Development & Property turun menjadi 49% pada Kuartal I 2023 dibandingkan dengan 64% pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, penurunan marjin laba kotor dari pilar Land Development dapat ditahan oleh peningkatan marjin laba kotor dari pillar Infrastruktur yang meningkat menjadi 38% pada Kuartal I 2023 dari 28% pada Kuartal I 2022 yang terutama disebabkan oleh tagihan kepada PLN yang tertunda sebagaimana dijelasakan diatas.
PT Jababeka Tbk membukukan laba bersih Rp322,3 miliar pada Kuartal I 2023. Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan kerugian bersih sebesar Rp28,8 miliar pada Kuartal I 2022.
Baca Juga: Wujudkan TOD City, Trans Jababeka Gandeng Empat Provider Bus
Alasan utama dari kinerja yang lebih baik ini adalah peningkatan laba kotor dan dampak dari pergerakan valuta asing (valas). Perseroan membukukan laba selisih kurs sebesar Rp196,7 miliar pada Kuartal I 2023, dibandingkan dengan rugi selisih kurs sebesar Rp41,9 miliar pada Kuartal I 2022.
EBITDA Perseroan pada kuartal pertama 2023 tercatat sebesar Rp301,5 miliar, meningkat 75% dibandingkan dengan EBITDA pada kuartal pertama 2022 sebesar Rp172,7 miliar.
Dari sisi Land Development dan Marketing Sales, Jababeka mencapai Rp662,4 miliar pada Kuartal I 2023, yang merupakan 33% dari target setahun penuh 2023 dan naik 39% dibandingkan dengan Rp477,6 miliar pada kuartal pertama 2022.
Penjualan pemasaran dari Cikarang dan lainnya (keduanya tidak termasuk JV) memberikan kontribusi sebesar 12%, dan perusahaan-perusahaan Joint Venture Perseroan memberikan kontribusi sebesar 88%.
Baca Juga: Jababeka Bukukan Pendapatan Rp1,137 Triliun di Semester I 2022
Penjualan dari produk industri (tanah atau lahan dengan bangunan pabrik standar) memberikan kontribusi sebesar 86%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lainnya memberikan kontribusi sebesar 14%.
Target marketing sales Perseroan untuk tahun 2023 adalah sebesar Rp2,0 triliun, yang terdiri dari Rp1,0 triliun dari Cikarang dan lainnya (tidak termasuk JV), serta Rp1,0 triliun dari perusahaan-perusahaan Joint Venture Perseroan.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News