Gandeng 6 Desainer, Föld Rilis Ragam Produk Daur Ulang Window Blind

Föld tak hanya menjadi proyek daur ulang limbah window blind semata. Akan tetapi juga memberikan kontribusi kepada masyarakat di pedalaman hutan Kalimantan.

Fold the Pot karya desainer Riri Yakub, menjadi salah satu produk di dalam seri Fold For Earth, yang dibuat dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April 2021 lalu. (Foto: dok. Fold)
Fold the Pot karya desainer Riri Yakub, menjadi salah satu produk di dalam seri Fold For Earth, yang dibuat dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April 2021 lalu. (Foto: dok. Fold)

RealEstat.id (Jakarta) - Dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April lalu, Föld, brand yang dikembangkan oleh Sandimas Intimitra dan Imaji Nata Kirana, merilis aneka produk daur ulang ramah lingkungan.

Melalui kampanye bertajuk FöldForEarth, program upcycle itu menggandeng 6 desainer ternama Tanah Air, untuk ditantang membuat produk terbaru dengan memanfaatkan sisa bahan produksi window blind Sandei maupun CoulisseINK.

Di tahap pertama, Föld menjalin kerjasama dengan 6 desainer; yakni Domisilium (DMDIO)XLana Daya, Riri Yakub, Sandy Karman, Nonita Respati dari Purana, Tutu (Tutugraff), dan Budiman Ong dari Ong Cen Kuang.

Baca Juga: Memahami Ketidaksempurnaan Melalui Gaya Desain Wabi-Sabi

Jenfilia Suwandrei Arifin, Direktur PT Sandimas Intimitra dan PT Imaji Nata Kirana menerangkan respon para desainer yang terlibat pada tahap awal ini menghasilkan desain produk-produk fungsional yang menarik.

Proses upcycle Föld diejawantahkan menjadi barang berbagai rupa, seperti lampu dekoratif karya Budiman Ong - Ong Cen Kuang; pot tanaman karya Riri Yakub - Atelier Riri, bahkan tas dengan ragam bentuk dan warna.

"Kami jadi sadar betapa pentingnya peranan memberikan kontribusi kepada lingkungan. Dan keberlanjutan adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan serius," kata Jenfilia, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Rumah Sehat: Kebutuhan yang Jadi Tren di Masa Pandemi

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa perusahaannya memiliki begitu banyak bahan sisa dari produksi window blind dan masih dalam kondisi yang sangat bagus.

"Oleh karena itu, kami harus melakukan sesuatu untuk mengurangi jejak karbon dan mengoptimalkan fungsi dari bahan yang kami gunakan. Föld menjadi jawabannya,” ujar Jenfilia.

Nama Föld diambil dari bahasa Hungaria yang berarti bumi. Menurut dia nama tersebut menjadi sesuai dengan karakter bahan untuk window blind yang bisa dilipat.

Baca Juga: Tren Desain Interior 2021 Akan Diwarnai 5 Hal Menarik Ini

Sementara itu, Riri Yakub berujar sudah seharusnya waste material tersebut direspon dengan cepat. Hal inilah yang ia coba terapkan pada konsep pembuatan Föld the Pot (Pot Planters).

"Di arsitektur kami selalu bermain dengan asym-metrical balance. Jadi selain berfungsi, kami ingin ingin menghadirkan asymmetrical balance pada desain ini," papar Riri.

Dengan begiti, Riri berpendapat masyarakat bisa memaksimalkan waste material ini dengan ide desain yang dirinya berikan.

Baca Juga: Arsitektur Tradisional Bali: Antara Seni, Filosofi dan Modernisasi

Sebagai informasi tambahan, PT Sandimas Intimitra dan PT Imaji Nata Kirana berkolaborasi mengembangkan Föld, untuk menjadi salah satu brainchild yang melengkapi lini bisnis mereka, sekaligus mewujudkan ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan.

Untuk diketahui pula, Föld tidak hanya menjadi sebuah proyek daur ulang limbah secara kreatif dan waste management semata.

Akan tetapi juga memberikan kontribusi kepada masyarakat tradisional di pedalaman hutan Kalimantan. Sebagian dari penjualan Föld didedikasikan untuk program penanaman ulang hutan di area Sungai Utik, Kalimantan Barat.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)