Di President University, Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera Ulas Pentingnya Pikiran, Jiwa, Raga dan Moralitas

Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera mengatakan, setiap manusia terdiri dari tiga hal, yakni pikiran, jiwa, dan raga. Jika salah satunya tidak ada, manusia tidak dapat bertahan hidup.

Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera saat sharing session di President University, Kamis, 28 November 2024. (Foto: Istimewa)
Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera saat sharing session di President University, Kamis, 28 November 2024. (Foto: Istimewa)

RealEstat.id (Bekasi) – Spiritualitas dan ilmu dinilai tidak pernah bisa bertemu. Spiritualitas selalu kuno, sementara ilmu selalu diperbaharui.

Hal ini sama dengan orang tua dan anak muda. Orang tua selalu melihat jauh ke belakang, sementara anak muda selalu menatap jauh ke depan.

"Perbedaan inilah yang sering menimbulkan konflik," tutur Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera dalam acara sharing session bertema "Memupuk Rasa Ikut Memiliki" yang dihelat di President University Convention Center, Jl. H. Usmar Ismail, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi, Kamis (28/11/2024).

Hadir dalam acara tersebut pendiri President University (Presuniv) yang juga Presiden Direktur PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono; Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, Budi Susilo Soepandji; Rektor Presuniv, Handa S. Abidin; dan seluruh jajaran rektorat, para dekan dan ketua program studi, dosen, serta ratusan staf dan mahasiswa.

Baca Juga: Dibangun Dalam 3 Tahap, President University Gelar Groundbreaking Teaching Hospital

Dhammasubho Mahāthera sendiri merupakan bhikkhu senior di Saṅgha Theravāda Indonesia yang pernah menjabat sebagai Saṅghanāyaka atau Ketua Umum Saṅgha Theravāda Indonesia periode 2000 - 2006.

Bhikkhu Dhammasubho ditahbiskan menjadi bhikkhu pada 27 Desember 1986 di Wat Bovoranives Vihara, Bangkok, Thailand, dengan nama penahbisan Dhammasubho.

Pada 11 Maret 2024, Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera menerima gelar kehormatan Sri Dhammasobhana dari Sasanodaya Sangha Council Kandy, Srilanka.

Gelar yang diberikan atas atas jasa-jasa Bhikkhu Dhammasubho dalam menyebarkan ajaran Buddha melalui seni budaya di Indonesia dan Asia itu disampaikan di sela-sela rangkaian acara Peringatan Māghapūjā 2567 TB/2024 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: President University Raih Peringkat Pertama WURI se-Indonesia di Kategori Culture/Values

Akar Masalah di Organisasi

Dalam sambutannya di acara sharing session, SD Darmono menegaskan bahwa Presuniv didirikan untuk mengajarkan berbagai materi kepada para mahasiswa. Mulai dari yang bersifat teknis hingga administratif.

“Namun, dari seluruh materi tersebut, yang diutamakan oleh Presuniv adalah pendidikan karakter. Ilmu pengetahuan memang penting, tetapi pendidikan karakter tidak boleh ditinggalkan,” tegas Darmono.

Menyangkut materi sharing session, menurut Darmono, permasalahan dalam suatu organisasi sering terjadi karena kurangnya rasa memiliki dari seluruh anggotanya.

Menurutnya, hal ini sering kali menyebabkan kinerja organisasi menjadi kurang efektif. Sebaliknya, jika setiap anggota mempunyai rasa memiliki yang kuat, paparnya, organisasi akan mampu bekerja dengan baik.

"Setiap anggota akan berkontribusi sesuai bidangnya masing-masing. Kalau itu terjadi, kita pasti bisa meraih prestasi,” ucap Darmono.

Baca Juga: President University Teken Kerja Sama Beasiswa dengan Hyundai Motor Chung Mong-Koo

Pikiran, Jiwa dan Raga

Mengawali sharing session-nya di President University, Bhikkhu Dhammasubho menegaskan bahwa, setiap orang itu ada zamannya, dan setiap zaman ada orangnya.

"Ini akan selalu terjadi, berganti-ganti. Dan, karena perubahan inilah akan selalu ada perbedaan cara pemikiran,” tuturnya.

Perbedaan ini terlihat jelas dalam berbagai bagian kehidupan. Misalnya, seperti yang ia tegaskan, spiritualitas dan ilmu yang tidak pernah bertemu.

Namun, Bhikkhu Dhammasubho juga menegaskan bahwa meski ada perbedaan cara berpikir, manusia tetaplah manusia.

“Manusia yang paling kuat, atau paling terkenal sekalipun, mereka pada dasarnya tetap sama dengan manusia lainnya,” kata Bhikkhu Dhammasubho.

Baca Juga: Setiap Lulusan President University Diharapkan Berkarya Positif Bagi Masyarakat

Ia menguraikan, bahwa setiap manusia terdiri dari tiga hal, yakni pikiran, jiwa, dan raga. Jika salah satunya tidak ada, manusia tidak dapat bertahan hidup.

Dari tiga hal tersebut, masing-masing memerlukan asupan yang berbeda. Misalnya, agar raga sehat, dibutuhkan asupan gizi, seperti nasi dan juga lauk pauk.

"Sementara, supaya pikiran tetap sehat, diperlukan asupan pengetahuan. Sedangkan untuk menjaga kesehatan jiwa, diperlukan asupan rasa,” urai Bhikkhu Dhammasubho.

Untuk menjadi individu yang sehat, ungkap Bhikkhu Dhammasubho, tiga hal tersebut penting untuk dijaga dan dirawat.

“Untuk membangun pikiran, jiwa, dan juga raga yang sehat, itu bisa diperoleh jika manusia mampu menjaga keseimbangan,” tukasnya.

Setiap orang, ucap Bhikkhu Dhammasubho, perlu memiliki keseimbangan perasaan dan kecerdasan. Kalau hanya memiliki salah satunya, hal itu tidak baik.

Baca Juga: President University Gelar Konferensi Internasional ICFBE 2024 di Filipina

"Jika seorang manusia memiliki perasaan yang terlalu tinggi, namun tidak memiliki kecerdasan, ia dapat dengan mudah dimanfaatkan orang lain. Itu karena rasa ibanya yang terlalu tinggi,” ungkapnya.

Begitu juga jika seseorang memiliki kecerdasan yang terlalu tinggi, tapi tidak memiliki perasaan, dia akan selalu berhitung untung dan rugi.

“Orang seperti ini tidak dapat membantu orang lain dengan ikhlas,” ucapnya.

Pentingnya Moralitas

Kepada semua yang hadir di President University Convention Center, Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera juga menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih kehidupan seperti apakah yang ingin mereka miliki.

“Semua yang kita inginkan itu memerlukan niat. Jadi, tidak ada hal yang tiba-tiba jatuh dari langit. Dan, untuk meraih sesuatu, diperlukan tak hanya niat, tapi juga upaya yang dilakukan dengan sepenuh hati,” papar Bhikkhu Dhammasubho.

Begitu juga dengan kesuksesan. Jika ingin sukses, kita harus bisa menjadi orang yang bijaksana dalam berpikir, dan mau berusaha.

Baca Juga: Lepas Properti Senilai Rp2 Triliun, Jababeka Targetkan Cash Balance Rp4 Triliun di 2024

Kita boleh meminta bantuan orang lain, tapi jangan menggantungkan diri kepadanya. Sebab diri kitalah yang menentukan hasilnya,” kata Bhikkhu Dhammasubho.

Ia juga mengingatkan, agar jangan melupakan moralitas. Merujuk ajaran para leluhur, menurut Bhikkhu Dhammasubho, moralitas atau pagar hati sangat penting dimiliki oleh setiap orang.

“Moralitas harus menjadi dasar pengambilan keputusan seseorang. Sebab moralitaslah yang dapat melindungi dirinya,” tegas dia.

Jika tanpa moralitas atau pagar hati, lanjut dia, kita dapat melupakan prioritas, dan malah mungkin melewati batas.

“Jika kita tidak memiliki batasan, dunia akan dipenuhi oleh kekacauan,” kata Bhikkhu Dhammasubho, mengakhiri uraiannya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi cara memasukan kode remot TV LG LED. (Sumber: Istock)
Ilustrasi cara memasukan kode remot TV LG LED. (Sumber: Istock)
Ilustrasi harga borongan pasang plafon PVC per meter. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi harga borongan pasang plafon PVC per meter. (Sumber: Shutterstock)
Kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh Mark Nosworthy, CEO Digital Classifieds Group, induk perusahaan Lamudi.co.id (kiri) dengan Johann Boyke Nurtanio, Country Director Ray White (Indonesia) pada Selasa (26/11/2024) lalu di Jakarta. (Sumber: Lamudi)
Kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh Mark Nosworthy, CEO Digital Classifieds Group, induk perusahaan Lamudi.co.id (kiri) dengan Johann Boyke Nurtanio, Country Director Ray White (Indonesia) pada Selasa (26/11/2024) lalu di Jakarta. (Sumber: Lamudi)
Peresmian Kemitraan Astra Land Indonesia dengan Tangkas dalam menghadirkan Sports Hub Baru di area CBD Jakarta. (Sumber: Astra Land)
Peresmian Kemitraan Astra Land Indonesia dengan Tangkas dalam menghadirkan Sports Hub Baru di area CBD Jakarta. (Sumber: Astra Land)