16 Tips Memilih dan Membeli Apartemen Bagi Pemula dan Generasi Milenial

Dengan banyaknya pilihan produk apartemen, tentu konsumen pemula dan milenial harus pandai-pandai memilih, agar investasinya ini menguntungkan.

Foto: Pixabay.com
Foto: Pixabay.com

RealEstat.id (Jakarta) - Para pemula dan generasi milenial yang merupakan first home buyer, tentu memerlukan tips memilih dan membeli apartemen. Apalagi saat ini produk hunian vertikal mulai menjamur, terutama di tengah kota, yang menyasar beragam segmen.

Dengan banyaknya pilihan produk, tentu konsumen harus pandai-pandai memilih agar investasinya ini, tidak berujung penyesalan. Nah, agar Anda tidak salah memilih unit apartemen, berikut tips membeli apartemen untuk pemula yang diikuti.

Baca Juga: Tips Menata Dekorasi Apartemen Minimalis Agar Semakin Luas

1. Lokasi Apartemen Mempermudah Aktivitas Sehari-hari

Tips pertama dalam memilih dan membeli apartemen bagi pemula dan generasi milenial adalah mempertimbangkan lokasi yang mempermudah aktivitas sehari-hari, seperti dekat dengan kantor atau kampus.

Hal ini penting untuk membuat hidup Anda makin mudah dan tentu saja menghemat waktu dan biaya transportasi. Lokasi apartemen juga harus dekat dengan prasarana umum, seperti pasar, pusat perbelanjaan, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah, dan lainnya.

2. Memiliki Akses dan Transportasi Umum yang Baik

Lokasi yang baik belum tentu memiliki akses yang baik. Bisa saja apartemen berada dekat dengan jalan tol atau jalur MRT, namun tidak dekat dengan pintu tol atau stasiun MRT.

Untuk itu, pilihlah apartemen yang berdekatan dengan pintu tol dan moda transportasi publik lain, seperti stasiun KRL, halte bus, stasiun MRT, dan sebagainya. Selain dapat memudahkan aktivitas, apartemen dengan akses yang baik biasanya memiliki nilai investasi lebih tinggi.

Baca Juga: 6 Tips Mudah Mendesain Apartemen Kecil Tipe Studio

3. Cari Tahu Reputasi Pengembang dan Kontraktor Apartemen

Membangun apartemen memerlukan prosedur dan perizinan yang kompleks. Oleh karena itu, pengembang harus mempunyai kelengkapan dan reputasi yang memadai dalam pembangunannya. 

Dengan mengetahui lebih jauh keberadaan dan reputasi pengembang, pembeli akan terhindar dari penipuan, cedera janji, dan ketidakberesan lainnya. Bahkan kini reputasi pelaksana pembangunan (kontraktor maupun konsultan perencana) pun perlu diketahui, karena menyangkut kualitas dan estetika bangunan.

4. Lihat Manajemen Pengelola Apartemen

Selain pengembang, faktor pengelola apartemen setelah dihuni nanti tidak boleh diabaikan oleh pembeli maupun penghuni. Pengelolaan manajemen properti yang profesional tentu akan membuat segala keluhan dan permasalahan dapat diatasi dengan baik. Sebaliknya, dengan manajemen properti yang buruk, tinggal di apartemen pasti akan sangat merepotkan.

Baca Juga: Mau Sewa Apartemen? Jangan Lupakan 4 Tips Ini

5. Periksa Status Legalitas Apartemen

Agar lebih yakin, Anda bisa mengecek kredibilitas pengembang dari izin dan legalitas apartemen. Pastikan pihak pengembang sudah mengantongi sertifikat HGB, IMB, dan SIPPT dari pemerintah setempat. Hal ini penting, supaya Anda tidak terjebak membeli apartemen yang berada di lahan sengketa.

6. Perhatikan Jadwal Pembangunan Apartemen

Pengembang yang baik, tentu memiliki rendana dan jadwal pembangunan yang tersusun rapi. Pembangunan apartemen yang molor merupakan tanda bahwa ada yang tidak beres di "belakang layar".

Agar aman, sebaiknya hindari membeli apartemen yang pembangunannya terlalu lama. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi rencana yang telah Anda susun—seperti jadwal pindah hunian—maupun masa depan investasi Anda, bila ternyata apartemen tersebut mangkrak.

Baca Juga: Aturan Feng Shui Apartemen Terkait Arah Hadap Terbaik

7. Pilih Apartemen dengan Fasilitas Memadai

Fasilitas apartemen terbagi menjadi dua, yakni fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Fasos adalah fasilitas yang tersedia di area apartemen, serta diperuntukkan bagi para penghuni. Sementara Fasum adalah sarana dan prasarana yang mendukung fungsi bangunan apartemen.

Untuk menarik minat konsumen, pengembang apartemen biasanya menawarkan fasilitas lengkap, sehingga para penghuni dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa meninggalkan apartemen.

Fasilitas standar sebuah apartemen yang baik ialah area parkir penghuni dan tamu, lift, kamera monitor (CCTV), taman, kolam renang, sarana olahraga, club house dan restoran atau kafe, serta minimarket. Fasilitas antikebakaran, struktur antigempa dan genset cadangan juga merupakan fasilitas vital yang tak boleh diabaikan.

8. Pilih Apartemen dengan Lahan Parkir Luas

Lahan parkir merupakan hal krusial dalam sebuah kawasan hunian, baik perumahan maupun apartemen. Pilihlah apartemen dengan area parkir yang memadai. Menurut peraturan Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan, parkir apartemen yang baik dan ideal memiliki rasio 1:1. Artinya, jumlah unit apartemen sama banyak dengan lot parkir mobil yang tersedia.

Baca Juga: Apartemen Full Furnished dan Unfurnished, Mana Lebih Menguntungkan?

9. Sesuaikan Harga dengan Bujet Anda

Harga sebuah unit apartemen sangat variatif bergantung pada lokasi, letak lantai, sudut pandang (view), dan fasilitas di dalamnya. Harga yang dibeli biasanya seimbang dengan lokasi apartemen dan fasilitas yang disediakan. Jangan tergiur pada harga yang murah, tetapi fasilitas yang diperoleh sangat minim, sehingga mengorbankan kenyamanan dan keamanan.

10. Jangan Abaikan Pajak dan Biaya Lain

Kesalahan umum yang paling sering dilakukan pembeli pemula adalah kurang teliti menghitung biaya. Pada saat membeli, Anda sudah harus mengeluarkan sejumlah biaya dan uang ekstra.

Biaya-biaya tersebut antara lain: 
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
• Biaya-biaya yang dibayarkan kepada Pengembang, mencakup biaya perizinan, pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), hingga pengurusan sertifikat properti yang berbentuk SHM (Sertifikat Hak Milik), strata title, atau HGB (Hak Guna Bangunan). 
• Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). 
• Biaya Notaris. 
• Biaya Bank (jika menggunakan KPA). 
• Biaya Fasilitas dan biaya lain-lain. 

Baca Juga: Tips Lengkap Membeli Rumah Baru dan Rumah Second

11. Perhitungkan Service Charge dan Sinking Fund

Service charge adalah biaya yang dibebankan kepada pemilik/penghuni rumah susun guna pemeliharaan bangunan rumah susun/apartemen secara keseluruhan. Service charge merupakan tanggung jawab pemilik, kecuali bila pemilik mengalihkan tanggung jawabnya kepada penghuni.

Biaya-biaya pemakaian, perawatan, dan perbaikan hak bersama (common property), pajak-pajak, asuransi, fee konsultan dan auditor, termasuk biaya karyawan dan biaya administratif badan pengelola termasuk ke dalam service charge.

Misalnya, besaran service charge yang dikenakan di sebuah apartemen antara Rp5.000 – Rp15.000 per meter persegi. Jadi, penghuni apartemen dengan luas 150 m² harus membayar ongkos perawatan berkisar Rp1.500.000 – Rp2.225.000 per bulan.

Bentuk biaya lain adalah utility charge atau sinking fund yang dimaksudkan sebagai dana cadangan untuk penggantian/perbaikan berbagai komponen utilitas yang telah aus atau rusak. Besarnya service charge maupun utility charge ditetapkan dalam AD/ART Perhimpunan Penghuni.

Nah, biaya-biaya inilah harus diperhitungkan dan dipertimbangkan saat Anda akan membeli apartemen.

Baca Juga: Tips Menjadi Broker Properti Profesional yang Sukses

12. Beli saat Early Bird 

Tips membeli apartemen yang penting, terutama bagi investor, adalah saat early bird alias saat apartemen tersebut baru pertama kali diperkenalkan. Biasanya pengembang apartemen melakukan penawaran awal sebelum melakukan launching secara resmi.

Di saat inilah Anda berkesempatan mendapat harga spesial dengan aneka diskon serta gimmick lain. Kendati demikian, Anda tetap harus mempertimbangkan track record pengembang. Jangan sampai membeli dengan harga murah, tetapi apartemen justru mangkrak.

13. Gunakan Jasa Broker Properti Profesional

Bagi pemula, urusan membeli apartemen mungkin akan terasa merepotkan. Untuk mudahnya, Anda dapat menggunakan jasa broker atau agen properti profesional untuk mengurus hal tersebut, terutama yang telah menjadi anggota AREBI.

Para broker ini juga dapat membantu Anda mengurus hal-hal terkait jual-beli apartemen, seperti mencari lokasi, menemukan unit yang sesuai, melakukan negosiasi, hingga mengurus surat-surat. 

Baca Juga: Tips Menjadi Broker Properti Profesional yang Sukses

14. Gunakan Situs Jual-Beli Properti

Tips yang tak kalah penting dalam memilih dan membeli apartemen bagi pemula dan generasi milenial adalah dengan memanfaatkan situs jual-beli properti. Belakangan, situs-situs sejenis makin berkembang, sehingga Anda juga memiliki banyak pilihan. Di situs-situs ini, Anda dapat mencari apartemen pilihan sesuai lokasi, harga, fasilitas, serta dapat melakukan perbandingan beberapa apartemen yang Anda minati.

15. Lihat Prospek Investasi Apartemen ke Depan

Apartemen, selain dapat menjadi hunian yang ideal, juga menarik sebagai ajang investasi. Maka, prospek investasi apartemen tersebut perlu diketahui sebelumnya. Faktor prospek ini akan menentukan apakah investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau malah kerugian.

16. Tips Membeli Apartemen Second

Jika Anda membeli apartemen dari orang lain alias apartemen second, sebaiknya Anda memakai jasa notaris yang terbiasa berhubungan dengan pengelola apartemen tersebut. Pasalnya, setiap apartemen memiliki peraturan masing-masing.

Semoga tips memilih dan membeli apartemen bagi pemula dan generasi milenial ini bermanfaat!

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)
Ilustrasi cara ganti password WiFi IndiHome. (Sumber: Indeks News)
Ilustrasi cara ganti password WiFi IndiHome. (Sumber: Indeks News)