10 Tower Rusun Pekerja Industri di Batang Rampung Pertengahan 2022

Pembangunan Rusun pekerja tersebut diharapkan bisa mendorong perkembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang, Jawa Tengah.

Rusun Pekerja KIT Batang (Foto: dok. Kementerian PUPR)
Rusun Pekerja KIT Batang (Foto: dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Batang) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) tengah membangun 10 tower rumah susun (Rusun) untuk pekerja di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Dilaksanakan menjadi tiga paket pembangunan, 10 tower Rusun Pekerja tersebut menelan anggaran sebesar Rp351 miliar.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, Rusun ini dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi para pekerja industri. Namun demikian dirinya berharap nantinya pemanfaatan dan peruntukan Rusun ini harus jelas dan sesuai perencanaan.

Baca Juga: PP Properti Bangun Township di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang

"Pembangunan Rusun pekerja tersebut diharapkan bisa mendorong perkembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang, Jawa Tengah," jelas Iwan Suprijanto, seperti dinukil dari siaran pers yang diterima RealEstat.id, Jumat (29/4/2022).

Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menerangkan, pembangunan Rusun pekerja KIT Batang terbagi menjadi tiga paket. Untuk paket pertama di bangun empat tower masing-masing lima lantai.

"Hunian di dalam Rusun adalag tipe barak dengan jumlah unit 88 barak sehingga mampu menampung banyak pekerja," terang Aswin Grandiarto Sukahar menambahkan.

Baca Juga: Rusun Pekerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Dibangun

Selanjutnya adalah paket kedua yang dibangun sebanyak tiga tower. Ketinggian masing-masing tower adalah lima lantai dan unit hunian tipe barak dengan jumlah unit 66 barak. Paket ketiga di bangun tiga tower dengan ketinggian lima lantai. Tipe unit hunian adalah tipe barak dengan jumlah 66 barak. 

Rusun pekerja di KIT Batang, imbuhnya, merupakan pola baru pembangunan pemerintah karena menggunakan tanah negara. Fasilitasnya disediakan oleh pemerintah antara lain jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan perumahan.

Rusun KIT Batang juga di lengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, sarana olahraga dan fasilitas umum lainnya. Adanya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang ini diharapkan dapat mempercepat perekonomian di Jawa Tengah serta mensejahterakan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Agar Bangunan Terawat, Pemda Diminta Bentuk Badan Pengelola Rusun

"Untuk mendukung KIT Batang ini Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR membangun 10 tower Rusun yang diperuntukan bagi pekerja industri nantinya dengan jumlah anggaran Rp351 miliar," katanya.

Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, progres pembangunan Rusun saat ini sudah cukup signifikan. Pembangunan Rusun paket I sebesar 93,34%, paket II sebesar 86,15% dan paket III sebesar 85,36%.

"Kami akan melakukan percepatan pembangunan Rusun agar pertengahan tahun 2022 dapat selesai sesuai dengan perencanaan," katanya. 

Baca Juga: Kementerian PUPR Imbau Pengelolaan Rumah Susun Dilakukan Lebih Profesional

Direktur Operation KIT Batang, Adler Manarissan Siahaan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan kesempatan kepadanya dan tim untuk membangun Kawasan Industri Terpadu Batang.

"Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan kami kepercayaan, dan kami pasti mengerjakannya dengan baik, cepat serta hati-hati," terangnya. 

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Huntap di Kabupaten Cianjur. (Foto: Kementerian PUPR)
Huntap di Kabupaten Cianjur. (Foto: Kementerian PUPR)
Hunian tetap (Huntap) yang dibangun Pemerintah. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Hunian tetap (Huntap) yang dibangun Pemerintah. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)