Tumbuh 11,2%, Portofolio KPR BCA Capai Angka Rp135,5 Triliun di 2024

Total portofolio kredit konsumer BCA di 2024 naik 12,4% (YoY) menyentuh Rp223,7 triliun, salah satu penopangnya adalah KPR yang naik 11,2% (YoY) menjadi Rp135,5 triliun.

Menara BCA (Foto: Dok. bca.co.id)
Menara BCA (Foto: Dok. bca.co.id)

RealEstat.id (Jakarta) – PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp922 triliun.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% pada 2023.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia, Tbk, Jahja Setiaatmadja mengucapkan terima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif.

"Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global," tuturnya.

Baca Juga: Tumbuh 12,8%, Laba Bersih Bank BCA Sentuh Rp41,1 Triliun di Kuartal III 2024

Dia pun mengatakan, BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional. Hal ini diwujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA.

"Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024,” Jahja Setiaatmadja.

Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% YoY mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor.

Kredit komersial naik 8,9% YoY mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8% mencapai Rp123,8 triliun.

Baca Juga: Keren! BCA Didapuk Sebagai Merek Perbankan Terkuat di Dunia

Total portofolio kredit konsumer BCA naik 12,4% YoY menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8% YoY mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2% YoY menjadi Rp135,5 triliun.

Sementara, outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8% YoY menjadi Rp22,9 triliun.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 12,5% YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan.

Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2% secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun.

Baca Juga: BCA Kerja Sama dengan Otoritas Singapura Kembangkan Gedung Ramah Lingkungan

BCA juga menyalurkan pinjaman terkait keberlanjutan (Sustainability Linked Loan/SLL) mencapai Rp1 triliun, nilainya naik 3 kali lipat secara tahunan.

“Komitmen BCA menerapkan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) terus diperkuat salah satunya melalui perhitungan jejak karbon yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional sepanjang tahun," tutur Jahja.

Pada 2024, BCA diestimasikan mengurangi emisi sekitar 4.216 ton CO2 melalui pengolahan 593 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan.

"Komitmen BCA dalam mengimplementasikan gedung ramah lingkungan terbukti dari perolehan sertifikat Green Mark Super Low Energy oleh Wisma BCA Foresta, yang diberikan Building and Construction Authority Singapore,” katanya.

Baca Juga: Outstanding KPR BCA Capai Rp121,8 Triliun di 2023, Meningkat 11,7% (YoY)

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2% YoY menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7% YoY.

Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8% pada 2024. Laba bersih BCA dan entitas anak naik 12,7% mencapai Rp54,8 triliun.

Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82% dari total DPK, tumbuh 4,4% mencapai Rp924 triliun.

Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21% YoY mencapai 36 miliar.

Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24% YoY.

Baca Juga: Resmi Digelar! BCA Expoversary 2024 Tawarkan Bunga KPR Mulai 2,67%

Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.

Peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah.

BCA terus mengoptimalkan aplikasi myBCA, yang pada 2024 mendapat tambahan berbagai inovasi untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi nasabah.

Beberapa fitur tersebut yaitu QRIS Transfer, QRIS crossborder, ‘Proteksi’ untuk pembelian asuransi, ‘Poket Valas’ sebagai kantong dana dengan opsi 16 mata uang asing, akses myBCA menggunakan nomor telepon dari 180 negara lebih, hingga terbukanya akses nasabah memperbarui profil risiko investasi via fitur ‘Welma’.

Dua fitur terbaru myBCA adalah ‘Lifestyle’ untuk mengakomodir kebutuhan nasabah membeli berbagai voucer secara praktis, dan pengajuan kartu kredit BCA melalui myBCA.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Mulyawan Gani, CEO Digital Business Sinar Mas Land (tengah) dan Bayu Seto, Partner Living Lab Ventures (kedua dari kanan), menyambut delegasi industri dan organisasi terkemuka dari Hong Kong dalam rangka kunjungan industri ke Indonesia. (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Mulyawan Gani, CEO Digital Business Sinar Mas Land (tengah) dan Bayu Seto, Partner Living Lab Ventures (kedua dari kanan), menyambut delegasi industri dan organisasi terkemuka dari Hong Kong dalam rangka kunjungan industri ke Indonesia. (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Showroom LEC Central Jakarta terinspirasi dari aliran air. (Sumber: LIXIL Water Technology Indonesia)
Showroom LEC Central Jakarta terinspirasi dari aliran air. (Sumber: LIXIL Water Technology Indonesia)
Bangunan Stasiun Tugu Yogyakarta yang merupakan salah satu stasiun terbesar di Indonesia. (Sumber: Heritage KAI)
Bangunan Stasiun Tugu Yogyakarta yang merupakan salah satu stasiun terbesar di Indonesia. (Sumber: Heritage KAI)
Dari kiri ke kanan: Takahiro Osugi (President Director PT AEON Indonesia), Surya Adil Wijaya (Director Eastvara), Sudarmadi Salim  (GM Operation & Business Development), dan Anna Budiman (CEO Commercial BSD - Sinar Mas Land) secara simbolis melakukan penanaman pohon bersama pada hari Sabtu, 25 Januari 2025 di Area Parkir Eastvara BSD City. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Takahiro Osugi (President Director PT AEON Indonesia), Surya Adil Wijaya (Director Eastvara), Sudarmadi Salim (GM Operation & Business Development), dan Anna Budiman (CEO Commercial BSD - Sinar Mas Land) secara simbolis melakukan penanaman pohon bersama pada hari Sabtu, 25 Januari 2025 di Area Parkir Eastvara BSD City. (Foto: Istimewa)