Outstanding KPR BCA Capai Rp121,8 Triliun di 2023, Meningkat 11,7% (YoY)

Suksesnya perhelatan BCA Expo membuat new booking KPR dan KKB naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat, dalam tiga tahun terakhir.

Foto: istimewa
Foto: istimewa

RealEstat.id (Jakarta) – PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA/BBCA) sukses membukukan pertumbuhan kredit 13,9% secara tahunan (YoY), atau di atas rata-rata industri sepanjang tahun 2023 lalu. Di samping peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) Bank BCA juga meningkat 70%, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62%.

Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun di sepanjang 2023. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid.

Kendati terdapat tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, imbuhnya, BCA melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil.

Baca Juga: Tumbuh 11,5%, Bank BCA Bukukan Realisasi KPR Rp117,9 Triliun di Kuartal III 2023

"Selaras dengan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kami menyelenggarakan berbagai event strategis di 2023, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023,” ucap Jahja Setiaatmadja.

Menurutnya, upaya ini berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan per Desember 2023.

Peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15,0% YoY mencapai Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5% YoY mencapai Rp126,8 triliun.

Sejak menembus level Rp100 triliun pada Mei 2023, kredit UKM terus bertumbuh mencapai Rp107,9 triliun pada akhir tahun 2023, atau naik 16,0% YoY. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis.

Baca Juga: Pengembang Mau Kerja Sama KPR dengan Bank BCA, Ini Syaratnya!

Seiring dengan kesuksesan dua kali BCA Expo di 2023, new booking KPR dan KKB naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat, dalam tiga tahun terakhir. Pencapaian ini turut mendorong outstanding KPR BCA meningkat 11,7% (YoY) menjadi Rp121,8 triliun, dan KKB naik 20,8% YoY mencapai Rp56,9 triliun per Desember 2023.

Saldo outstanding personal loans juga tumbuh 21,7% YoY menjadi Rp16,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,8% YoY menjadi Rp198,8 triliun. Secara total, kredit BCA naik 13,9% YoY menjadi Rp810,4 triliun.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp202,6 triliun per Desember 2023, di atas target pertumbuhan 9%, dan berkontribusi 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik hampir empat kali lipat secara tahunan, mencapai Rp1,3 triliun. Sebagai bentuk diversifikasi pembiayaan berkelanjutan, BCA berinvestasi pada obligasi/sukuk hijau sebesar Rp1,6 triliun, atau naik 332% YoY.

Baca Juga: Tumbuh 12% (YoY), KPR BCA Capai Rp114,6 Triliun di Semester I 2023

Jahja mengatakan, komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) diperkuat melalui inisiatif perhitungan carbon footprint yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional perseroan, sebagai basis untuk upaya penurunan emisi karbon.

"Di sepanjang 2023, BCA diestimasikan telah mengurangi emisi sekitar 3.000 ton CO2 melalui pengolahan 588 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan,” kata Jahja Setiaatmadja.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9% per akhir 2023, dibandingkan 10,4% pada 2022 lalu. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9% pada 2023.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0% YoY mencapai Rp1.102 triliun, sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1% YoY menjadi Rp1.408 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80% dari total DPK.

Baca Juga: Ibarat Dua Sisi Mata Uang, Pengembang dan Perbankan Gerakkan Sektor Properti dan Ekonomi Nasional

BCA melakukan investasi secara berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center. Investasi strategis ini dilakukan untuk memberikan layanan berkualitas bagi beragam jenis segmen dan kebutuhan nasabah.

Pada tahun 2023, total volume transaksi yang diproses BCA naik 25,1% YoY mencapai 30,1 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, naik 41,6% YoY. Kemudian, jumlah nasabah mencapai 31 juta per Desember 2023, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Terkait myBCA yang disiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, sepanjang 2023 lalu, BCA telah menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi nasabah.

Inovasi tersebut mencakup kontrol kartu debit dan kredit, login biometrik, kemudahan berinvestasi melalui fitur Welma, hingga Paylater BCA. Terbaru, aplikasi myBCA telah dilengkapi oleh fitur transfer valas ke bank lain, pembayaran pajak kendaraan, pembelian paket e-SIM, catatan finansial dan notifikasi transaksi, pengaturan sumber dana QRIS, hingga fitur QRIS Customer Presented Mode.

Baca Juga: Proyeksi 2024: Menggarap Pasar Milenial dan Properti Berwawasan Lingkungan

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5% YoY menjadi Rp75,4 triliun di sepanjang 2023. Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp23,9 triliun, sehingga total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp99,3 triliun atau naik 14,4% YoY. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun di sepanjang 2023.

Di akhir tahun 2023, dengan penuh rasa syukur, BCA meraih predikat bergengsi World’s Most Trustworthy Bank” atau Bank paling dapat dipercaya di dunia oleh Majalah Newsweek bekerja sama dengan perusahaan penelitian data global Statista.

“Ditopang likuiditas yang memadai, BCA optimistis untuk senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor, dan melangkah secara pruden di 2024. Kami terus memperluas ekosistem transaksi, serta berinovasi untuk menyediakan platform perbankan yang aman dan handal bagi nasabah,” kata Jahja Setiaatmadja.

Sebagai komitmen untuk menciptakan nilai dan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, BCA secara konsisten menyalurkan beasiswa dan pelatihan bagi mahasiwa.

Baca Juga: Pelik! Stakeholder Ungkap Sejumlah Masalah Pembiayaan Perumahan di Tanah Air

Sejak 1999 hingga 2023, total penerima Beasiswa Bakti BCA mencapai sekitar 7.500 mahasiswa. BCA juga menggelar edukasi literasi finansial yang menjangkau sekitar 300.000 orang pada 2023, serta menggelar pelatihan bagi lebih dari 100 guru pada 33 sekolah di wilayah Indonesia timur.

Di bidang kesehatan, BCA menjadi funding partner senilai US$1 juta dalam program percepatan penurunan stunting dari BKKBN. BCA juga mendorong perluasan pasar bagi produk UMKM Desa Wisata binaan Bakti BCA, melalui partisipasi pada sejumlah event nasional dan internasional, termasuk perayaan Hari Batik di kantor pusat World Bank, Washington DC.

Selain itu, BCA menghadirkan kemudahan pemesanan tiket paket wisata Desa Wisata binaan Bakti BCA melalui fitur “Lifestyle” di BCA mobile. Di tahun 2023, dua Desa Wisata binaan Bakti BCA, yaitu Desa Wisata Taro dan Desa Wisata Hijau Bilebante, terpilih mewakili Indonesia pada ajang Best Tourism Village UNWTO 2023 kategori Update Programme.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)