RealEstat.id (Jakarta) - Tanah kavling yang terletak pada posisi T-junction alias tusuk sate, umumnya tidak direkomendasikan oleh banyak para ahli feng shui. Lantas, banyak orang yang mempertanyakan sebaiknya lahan tersebut dijadikan apa? Ini menjadi masalah umum untuk kebanyakan pengguna feng shui.
Kiranya tidak pas jika para pakar feng shui tidak ikut memikirkan pemecahan masalah bangunan tusuk sate ini. Menghindari masalah merupakan jalan buntu dan hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Menurut pengamatan kami, ada lima cara atau kemungkinan yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah feng shui di lahan kavling yang berada di posisi tusuk sate (T-junction).
Baca Juga: Pakar Feng Shui: Rumah Tusuk Sate Bisa Datangkan Hoki, Asal..
1. Cocok Buat Kua yang Kuat
Beberapa pakar feng shui mengatakan individu dengan angka Kua (Gua) yang kuat, yaitu Angka Kua = 9; Kua = 5 (sama dengan Kua=8 bagi wanita, dan Kua=2 bagi Pria); serta angka Kua = 2 bisa menggunakan lahan tusuk sate, dan bahkan menguntungan jika yang bersangkutan tinggal menempati lahan itu. Ini bisa dilakukan jika luas lahan tidak begitu luas. (Baca: Kalkulator Kua)
2. Menempatkan Bangunan Ibadah di Lahan Tusuk Sate
Ini dimungkinkan jika lahan tersebut cukup luas. Bangunan ibadah yang digunakan untuk tempat ibadat memiliki energi yin yang kuat, sehingga bisa mengimbangi lahan tusuk sate.
3. Bangunan-bangunan Bersifat Yin
Posisi kavling lahan tusuk sate juga bisa digunakan untuk fungsi-fungsi bangunan yang bersifat yin, seperti tempat cuci mobil atau laundry station. Aktivitias mencuci, dengan banyaknya unsur Logam (dari mobil) dan Air (bahan yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan mobil/kendaraan), akan cenderung mengimbangi energi buruk yang muncul di lahan tusuk sate, yang diakibatkan pergerakan manusia dan kendaraan yang menumbuk lahan tusuk sate.
Baca Juga: Posisi dan Lokasi Kavling Rumah Paling Menguntungkan Menurut Feng Shui
4. Kantor Polisi
Kantor polisi yang berada di lahan kavling tusuk sate akan memudahkan bagi petugas untuk melakukan pengamatan di sekelilingnya. Selain itu, tempatnya juga mudah dilihat, ditemukan, dan mewakili sifat melayani dan mengayomi masyarakat.
Penempatan Kantor polisi pada lahan tusuk sate bisa membantu dalam kegiatan kantor sehari-hari, termasuk menerima pengaduan dari masyarakat.
5. Taman
Alternatif lainnya lagi adalah mengosongkan lahan kavling tusuk sate dan mempergunakannya sebagai taman yang bisa dinikmati oleh masyarakat di sekitarnya. Taman yang merupakan tempat “kosong” memecahkan serangan Sha Qi atau energi buruk yang berasal dari jalan "yang menusuknya".
Baca Juga: Tips Membangun Rumah Sesuai Aturan Feng Shui
Meskipun orang dengan "Kua Kuat" bisa duduk di lahan kavling tusuk sate, tetapi tidak berarti tidak ada solusi feng shui pada bangunan di posisi ini. Dalam hal ini, tentu saja perlu diperhatikan bagaimana masalah yang kontekstual dengan kondisi lahan tersebut. Hal ini berlaku pula untuk fungsi-fungsi bangunan yang disebutkan di atas.
Beberapa pemecahan desain bangunan/rumah tusuk sate menurut feng shui, misalnya dengan menempatkan posisi entrance/pintu masuk tidak langsung menantang jalan yang menusuknya, melainkan dipindahkan, atau diserongkan.
Pemecahan ini perlu juga dipadukan dengan pemikiran lain nya, seperti meninggikan tanah di bagian depan lahan. Ada juga ahli feng shui yang menganjurkan meletakkan batu besar di depan bagian tengah lahan.
Baca Juga: Pengaruh Energi Lingkungan Pada Feng Shui Rumah, Jangan Diabaikan!
Apabila lahan cukup luas, sebenarnya orientasi bangunan (dilihat dari main entrance atau pintu masuk utamanya) dapt dipindahkan pada daerah tengah lahan atau bahkan daerah belakang lahan. Selain itu juga menempatkan kolam di bagian depan untuk menghentikan Sha Qi atau energi Qi buruk terkumpul pada kolam tersebut.
Beberapa pemecahan lainnya perlu disesuaikan dengan kondisi lahan setempat dan fungsi dari bangunan-bangunan di sekelilingnya. Dengan demikian kita semua masih bisa meningkatkan penggunaan lahan tusuk sate.
Artikel ini ditulis oleh Dr. Mauro Rahardjo dan Lelyana Rahardjo, Pendiri Feng Shui School Indonesia. Pasangan suami-istri yang tinggal di Surabaya ini merupakan penulis artikel feng shui untuk RealEstat.id.