RealEstat.id (Blitar) – Sebagai bentuk kontribusi di dunia pendidikan, PT Sharp Electronics Indonesia kembali menggelar program Sharp Class. Kali ini Sharp Class melakukan kunjungan dan pelatihan di SMKN 1 Blitar.
Kerja sama kedua belah pihak ini ditandai dengan seremoni penandatanganan MoU oleh Ronald R. Huwae, General Manager Customer Satisfaction Sharp Indonesia dan Sugiyadi, Kepala Sekolah SMKN 1 Blitar, Kamis (17/11/2022).
“Kami sangat senang sekali Sharp Class kembali hadir ke SMKN 1 Blitar, kami berharap kerjasama kali ini akan memberikan dampak positif bagi siswa-siswi kami dan dunia pendidikan di Blitar,” ungkap Sugiyadi pada kesempatan tersebut.
Baca Juga: Sharp Class Didik Siswa SMK Siap Bersaing di Dunia Kerja
Sejak diluncurkan pada tahun 2012 silam, sudah lebih dari 800 siswa berhasil lulus dari program Sharp Class. Melalui program ini, Sharp Indonesia memperkenalkan dunia profesional kepada para siswa seperti mengenai teknik dan prosedur perbaikan produk-produk elektronik berstandar internasional.
Ronald R. Huwae berharap, dengan adanya pelatihan ini, siswa-siswi tersebut dapat bersaing di dunia kerja bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memiliki daya serap tenaga kerja muda.
Menurutnya, Sharp Class merupakan sebuah program pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh teknisi profesional dari Sharp Indonesia kepada siswa-siswi SMK. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri.
Baca Juga: Sharp Rilis AQUOS V6 IGA Series, Smartphone 5G Seharga Rp3 Jutaan
“Sharp Class merupakan upaya kami dalam meningkatkan kompetensi dan juga memperkenalkan dunia kerja professional bertaraf internasional. Dalam waktu dua bulan anak-anak ini akan diberikan pelatihan dan nantinya kami pun akan memberikan kesempatan mereka untuk bisa magang dan berkerja di titik kantor servis Sharp di seluruh Indonesia,” tutur Ronald.
Sementara itu, Jerry Liman selaku Kediri Branch Manager Sharp Indonesia menjelaskan, Sharp Class tidak hanya memberikan teori, tetapi juga materi yang beragam sebagai pelengkap kurikulum yang telah diberikan pihak sekolah, seperti praktik langsung, pelatihan kerja di dunia profesional, sikap dan perilaku, hingga kepemimpinan.
“Menjadi seorang teknisi tidak hanya mampu memperbaiki sebuah produk, namun juga harus dapat menjadi ujung tombak pelayanan perusahaan, mereka harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, luwes dan cekatan dalam melayani konsumen,” kata Jerry Liman.
Baca Juga: Teknologi Plasmacluster Terbukti Efektif Kurangi Virus Corona dan Gejala Asma
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Blitar, Solikin, yang hadir pada acara penandatangan MoU kerjasama Sharp Class di SMKN 1 Blitar, mengucapkan terima kasih kepada pihak Sharp Indonesia telah mengunjungi Blitar dan melaksanakan program pendidikan peningkatan kompetensi siswa.
"Kami sangat mengapresiasi program ini semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kesempatan bagi putra – putri terbaik kami untuk berkarir di perusahaan multinasional seperti Sharp,” tuturnya.
