Setelah Terpuruk, Pasar Perhotelan Asia Pasifik Mulai Bangkit

Vaksin COVID-19 yang diharapkan tersedia secara luas pada akhir kuartal 1-2021, dinilai mampu membawa angin segar bagi sektor perhotelan di Asia Pasifik

Ilustrasi kondisi sektor perhotelan di Asia Pasifik. (Foto: pixiel)
Ilustrasi kondisi sektor perhotelan di Asia Pasifik. (Foto: pixiel)

RealEstat.id (Jakarta) - Setelah sempat babak belur dihantam pandemi COVID-19, industri perhotelan di Asia Pasifik diprediksi akan kembali bangkit, seiring kinerja sektor tersebut yang mengalami peningkatan.

Dalam laporan terbaru-nya konsultan real estat global, Colliers International, melihat bahwa keberadaan vaksin COVID-19 yang diharapkan tersedia secara luas pada akhir kuartal 1-2021, mampu membawa angin segar bagi sektor perhotelan.

Govinda Singh, Direktur Eksekutif, Kepala Hotels & Leisure Colliers Asia
mengatakan tersedianya vaksin Corona dapat memberikan optimisme, sehingga dapat mengembalikan pertumbuhan ekonomi perjalanan setidaknya 70%, mulai pertengahan 2021.

Baca Juga: Masih Ada Peluang dan Optimisme Pasar Properti di Tengah Pandemi

"Kami tetap yakin bahwa industri perhotelan akan pulih ketika perjalanan internasional kembali normal. Mengingat, warisan ketahanan dan kelincahan yang dimililiki industri ini,” ujar Singh, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (01/12/2020).

Maladewa Tetap Jadi Tujuan Investasi Menarik
Dengan pencabutan pembatasan perjalanan secara bertahap dan dimulainya kembali penerbangan secara global, Maladewa telah membuka perbatasannya pada bulan Juli lalu.

Pada akhir Oktober, 94% hotel dan resor di Maladewa membuka kembali pintunya. Menurut Singh, meskipun pandemi mengaburkan prospek jangka pendek sektor pariwisata Maladewa, namun secara potensi jangka panjang tetap positif.

Baca Juga: Mulai Pulih Investasi Properti di Asia Pasifik Naik 35%

"Permintaan investasi diperkirakan akan tetap sehat di masa mendatang. Hal itu dikarenakan investor melihat lebih jauh untuk mencari peluang dengan hasil yang lebih tinggi," jelasnya.

Sektor Perhotelan Australia Perlahan Bangkit
Tren bangkitnya pasar juga ditunjukan oleh industri hotel di Australia seiring dengan dibukanya kembali perbatasan negara bagian.

Colliers mencatat terdapat lonjakan pemesanan unit kamar hotel pada bulan Oktober sebesar 40 poin persentase.

Pada akhir Oktober, pemesanan hotel di Kota Hobart berada pada level 65%. Diperkirakan akan terus bertambah hingga menjelang puncak musim pariwisata di Tasmania.

Baca Juga: Colliers Rilis Workplace Expert untuk Pengembangan Bisnis Global

Di Melbourne, Sydney, dan Brisbane pun menunjukkan adanya peningkatan pemesanan kamar hotel selama bulan Oktober.

Singh menjelaskan, kebijakan penanganan COVID-19 di Australia dan potensi pasar pariwisata domestik akan menentukan berkembangnya peluang bagi investor jangka menengah hingga panjang.

Pasar Domestik Pimimpin Aktivitas Investasi
Colliers melihat, para investor masih mencari aset berkualitas bernilai tinggi, dengan penyesuaian harga yang signifikan menjadikan entitas terdaftar sebagai target utama.

Baca Juga: Investasi Properti Saat Resesi Ekonomi, Mengapa Tidak?

Menurut penilaian konsultan real estat itu, pasar properti yang paling likuid di kuartal III-2020 terdapat di sejumlah negara di Asia, seperti Korea Selatan, China, dan Taiwan.

Dengan adanya pembatasan perjalanan internasional, pasar properti perhotelan dengan basis investasi domestik yang besar terus memiliki keuntungan.

"Dalam beberapa bulan mendatang, aktivitas investasi di sektor perhotelan diperkirakan akan meningkat seiring dengan langkah investor untuk memanfaatkan peluang yang akan muncul," pungkas Govinda Singh.

Berita Terkait

ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)